Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Aku mohon maaf jika cerita terlihat aneh atau absurd. Karena aku pun masih belajar menulis dengan baik dan benar. Semoga kalian suka ya.
.
.
.
.
.
Selamat membacaLangit mulai menampakkan warna oren kemerah-merahan. Saat ini Chika dan Christy tengah menikmati suara deburan ombak di tepi pantai.
Sesekali Christy mencuri pandang ke arah Chika yang tengah menikmati angin sambil menutup mata. Sunset dan Chika adalah kombinasi yang sempurna bagi Christy, karena ia dapat menikmati kedua ciptaan tuhan dalam waktu bersamaan.
Chika membuka mata memalingkan wajah kearah Christy yang kebetulan sedang menatap ke arahnya, "Tidak ada yang ingin kamu jelaskan kepadaku?" Tanya Chika.
Christy paham arah pembicaraan saat ini, "Aku ingin menjelaskannya kemarin, tapi aku tidak menemukanmu dimanapun."
"Aku pergi menemui Daniel." Ujar Chika, Karena rasa kesal terhadap Christy, Ia sengaja pergi lebih awal untuk bertemu dengan Daniel, kemarin.
"Yang jelas hubungan ku dengan Muthe hanya sebatas teman. Kejadian itu terjadi karena salah ku yang membuat ia terkejut."
Suasana kembali hening, hati Chika sudah sedikit tenang mengingat Muthe sudah pergi jauh dari mereka.
"Lalu, bagaimana kamu tau aku disana?" Tanya Chika lagi.
Christy tersenyum, "Kemarin saat Muthe menemaniku untuk melepaskan perban, aku tidak sengaja melihat mu duduk di taman sendirian. Awalnya aku pikir kamu sedang bersama Daniel jadi aku menunggu mu sebentar dan menyuruh Muthe untuk pulang lebih dulu."
"Kamu sengaja menunggu?"
Christy mengangguk lalu melanjutkan, "Untung aku meminjam payung Muthe."
Chika sedikit cemburu mendengar beberapa kali Christy menyebutkan nama Muthe. Tapi saat ini ekpresi Christy terlihat imut di matanya sehingga ia tidak bisa marah sedikitpun kepadanya.
"Apa yang terjadi kemarin?" Tanya Christy.
Terdengar suara helaan napas berat dari Chika, "Aku memutuskan untuk menyudahi hubungan dengan nya. Aku sadar kalau hubungan kami tidak akan berjalan seperti dulu. Banyak hal yang harus aku relakan jika aku tetap bersama nya, salah satunya kamu."
"Aku?" Tanya Christy heran.
"Iya, ternyata selama ini aku sudah menyukaimu. Mungkin perasaan itu mulai tumbuh saat kita berkunjung kerumah orang tuaku, tapi aku terus saja menyangkalnya dan kebetulan Daniel kembali jadi aku mengubur perasaan ku padamu."
Christy terdiam mendengar penuturan Chika, otaknya berhenti bekerja setelah mendengar kalimat kalau Chika menyukainya.
"Christy!" Panggil Chika menggoyangkan sedikit bahu Christy. "Kamu denger atau engga?"
"Ah, aku denger kok." Ujar Christy dengan wajah yang bersemu. Ia merogoh saku kemeja yang ia pakai, mengeluarkan cincin yang sempat Chika lepas.
Christy mengambil tangan Chika lalu memakaikan kembali cincin tersebut di jari manis, "Ia kembali kepada pemiliknya." Ungkap Christy sambil mengecup pelan punggung tangan Chika.
Chika menarik kerah kemeja Christy secara sadar dan mempersempit jarak antara bibir keduanya. Kejadian spontan tersebut membuat Christy terkejut, matanya seperti akan keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEBODY TO YOU (END)
Hayran KurguChristy sangat bahagia karena menikah dengan Chika walaupun pernikahan ini terjadi secara tidak sengaja. Chika menganggap pernikahannya dengan Christy tidak pernah terjadi. Bayangan mantan kekasih masih selalu bersamanya. Apa yang harus Christy lak...