CH 7

7.9K 519 13
                                        

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Aku mohon maaf jika cerita terlihat aneh atau absurd. Karena aku pun masih belajar menulis dengan baik dan benar. Semoga kalian suka ya.

.
.
.
.
.
Selamat membaca

Chika terbangun karena suara deringan ponsel yang terletak tidak jauh darinya, masih setengah sadar ia mencoba mengambil ponsel tersebut melihat siapa yang menelponnya pagi-pagi begini.

Nama Daniel tertera disana. Enggan mengangkat, Chika meletakkan kembali ponselnya. Tenggorokannya terasa kering, ia memutuskan untuk pergi kedapur mengambil segelas air lalu meneguknya sampai habis.

Rumah ini terlihat sepi, biasanya jam segini Christy tengah bersiap pergi ke kantor. Apa Christy belum pulang? Atau ia mulai menghindarinya lagi seperti dulu?

Bel rumahnya berbunyi dengan malas Chika berjalan untuk melihat siapa yang bertamu pada jam segini. Daniel berdiri di hadapannya tersenyum lebar, ia mengeluarkan karangan bunga mawar dari balik punggungnya.

"Mengapa tidak menjawab panggilan ku?" Tanya Daniel pura-pura kesal.

"Ah, maaf aku sedang di kamar mandi tadi." Chika berbohong.

"Kamu sendirian? Dimana anak kecil itu?" Tanya Daniel memaksa masuk kedalam rumah Chika.

"Sudah ku katakan dia bukan anak kecil." Kesal Chika, ia tidak suka mendengar Daniel menyebut Christy sebagai anak kecil. Karena menurutnya Christy tidak seperti anak kecil bahkan bisa di bilang ia lebih dewasa dari pada Chika.

"Maaf sayang." Daniel berbalik memeluk tubuh Chika. "Aku rindu kamu." Bisik nya pelan di telinga Chika.

Chika membalas pelukan sang kekasih, "Aku juga merindukanmu."

Berhubung hari ini Chika sedang malas untuk keluar, jadi ia dan Daniel berinisiatif untuk menghabiskan waktu mereka dirumah saja.

Chika duduk menyenderkan kepalanya di bahu Daniel, saat ini mereka sedang menonton sebuah film ditemani beberapa cemilan yang Daniel bawa bersamanya.

Suasana semakin terasa romantis saat kedua tokoh di film tersebut berciuman. Daniel mengalihkan pandangan dari tv menghadap Chika, ia menatap dalam mata Chika dan mendekatkan kepalanya hendak mencium bibir pink Chika. Namun aksinya terhenti saat mendengar suara pintu rumah terbuka.

Chika segera mengalihkan pandangan melihat siapa yang masuk ke dalam rumahnya, disana berdiri Adel yang memapah Christy lalu di belakang mereka terlihat Zee yang menatap ke arah Chika dengan ekpresi yang susah di jelaskan.

Chika memperhatikan tangan dan kaki Christy yang di perban, ia segera mendekat, "Apa yang terjadi?" Tanya Chika khawatir melihat kondisi Christy. Ia hendak menyentuh Christy akan tetapi, tangannya ditepis oleh Adel. "Jangan pernah menyentuhnya." Ujar Adel kasar, ia mengalihkan pandangan ke arah Daniel yang sedang menatap mereka. "Urus saja kekasih mu itu." Lanjut Adel membawa Christy pergi ke kamarnya diikuti Zee di belakang mereka.

Daniel mendekati Chika, memeluk pelan tubuh Chika dari belakang. "Sayang." Panggilnya pelan.

Chika melepaskan tubuhnya dari pelukan Daniel, "Lebih baik kamu pulang, sekarang."

"Tapi aku ingin bersamamu lebih lama." Daniel menatap sedih Chika.

"Aku mohon, pulang saja." Ujar Chika lelah. Ia mendorong tubuh Daniel keluar dan terus menyuruh Daniel untuk pulang.

SOMEBODY TO YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang