CH 4

7.5K 452 2
                                        

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Aku mohon maaf jika cerita terlihat aneh atau absurd. Karena aku pun masih belajar menulis dengan baik dan benar. Semoga kalian suka ya.

.
.
.
.
.
Selamat membaca

Hari ini adalah hari bahagia bagi Zee dan Marsha, karena mereka akan mengakhiri masa lajang dan memulai kehidupan baru yaitu berumah tangga.

Segala persiapan telat selesai, para tamu undangan mulai berdatangan satu persatu. Keluarga kedua mempelai pun tengah bersiap-siap.

Zee menatap gugup pantulan dirinya melalui kaca besar yang ada di hadapannya, sesekali ia membenarkan pakaian yang di kenakan.

"Tidak perlu gugup, semuanya akan baik-baik saja." Suara Christy terdengar mendekatinya, ia ikut melihat pantulan dirinya dan Zee. "Kamu terlihat cantik dan juga tampan hari ini." Bisik Christy menepuk pelan pundak sang kakak.

Sean dan Gracia menghampiri keduanya lalu memeluk sang anak, "Papa dan bunda masih tidak percaya bahwa kalian berdua telah dewasa dan mempunyai kehidupan sendiri." Ucap Gracia menahan tangis.

"Bunda jangan sedih ya, walaupun kami sudah memiliki keluarga masing-masing, kami ini tetap anak bunda dan papa. Kami janji akan selalu mengunjungi bunda dan papa." Christy berusaha menenangkan Gracia.

"Benar itu bun kata Christy. Kamu jangan sedih ya, atau kita buat adik untuk mereka?" Tanya Sean dengan nada bercanda.

Graci memuku pelan lengan suaminya ini, "Kamu diem deh." Kesal Gracia.

"Zee, bunda senang akhirnya kamu menikah. Bunda gak sabar nunggu cucu dari kalian."

"Tenang, bunda ingin berapa cucu?" Tanya Zee.

"1 aja cukup kayanya kalau anaknya ikut sifat kamu." Ujar Sean.

Gracia dan Christy tertawa mendengarnya. "Pokonya bunda ingin kalian sehat-sehat dan selalu bahagia dimana pun dan kapan pun itu." Ujar Gracia menutup pembicaran karena acara sudah di mulai.

Kedua mempelai dipersilahkan masuk, Marsha terlihat cantik dalam balutan gaun putih yang ia kenakan. Begitupun Zee yang terlihat cantik sekaligus tampan dalam balutan jas putih kebesaran.

Christy duduk di samping Chika, fokus melihat Marsha dan Zee yang sedang mengucapkan janji suci.

Hari ini Chika pun tak kalah cantik di mata Christy, bahkan ia tidak bisa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari sang istri.

Chika mengenakan gaun putih selutut tanpa lengan, ia menambahkan kalung dan anting sebagai aksesoris. Pembawannya simpel, tidak terlalu mewah namun tetap terlihat anggun.

"Jangan menatapku seperti itu." Ujar Chika malu karena dari tadi Christy terus saja melihat kearahnya.

"Kamu cantik sekali, aku takut akan ada orang lain yang menyukaimu."

Chika mengendus kesal, "Tidak mungkin, aku telah menjadi istrimu. Semua orang disini pun tau itu." Ia berdiri hendak mengambil beberapa makanan namun tangannya ditahan oleh Christy. "Aku ikut."

Chika merasa Christy sedikit posesif terhadapnya, kemana pun Chika pergi pasti Christy akan mengikutinya. Bahkan, tangannya tak lepas sedikitpun dari pinggang Chika.

Seorang wanita seumuran Christy mendekati mereka, "Hai Christy." Sapa nya lembut dan tersenyum manis.

"Muthe, aku pikir kamu gak datang." Ujar Christy sembari memeluk Muthe.

SOMEBODY TO YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang