Jung Jeno tak pernah mengerti dengan jalan pikir kakaknya, setiap kali Jeno memiliki kekasih kakaknya selalu saja melarang, beralasan Jeno masih kecil, belum cukup umur, pacar Jeno terlalu posesif, akan membawa pengaruh tak baik dan masih banyak lagi. Awalnya biasa saja namun lama-kelamaan hal itu membuat Jeno muak, jam keluar Jeno juga semakin hari semakin dibatasi, sehingga membuat setiap gadis yang dekat dengannya menjadi jengah alhasil mereka putus karena Jeno terlalu dianggap seperti anak mommy.
Berangkat dan pulang sekolahpun Jaehyun yang selalu menjemputnya, sungguh Jeno benar-benar muak.
“Bunda, bilangin sama Kak Jae aku gak mau dikekang lagi!” Rengek si bungsu pada bundanya, Jeno baru datang sekolah langsung merengek karena kesal, lagi-lagi Jaehyun merusak rencana bermainnya, padahal ia sudah merencanakan akan nongkrong di cafe yang baru saja buka minggu lalu bersama para sahabatnya namun Jaehyun malah mengacaukan semuanya.
“Kakak kamu itu sayang sama kamu dek, makanya dia bersikap posesif”
Lagi, bunda pasti akan selalu membela Jaehyun, lihatlah wajah tengil kakaknya benar-benar membuat Jeno muak.
“Bunda muka kak Jae ngeledek!”
Kaki Jeno dihentakan terlalu kesal dengan tingkah menyebalkan kakaknya.
“Sudah-sudah ah, kamu juga Jae jangan jail terus sama adiknya”
“Lucu aja gitu Bun, mukanya sampai merah begitu”
“Jeno sekarang kamu masuk kamar, ganti baju terus turun kita makan”
“Tuh dengerin, sana ganti baju cuci muka cuci kaki sikat gigi terus bobo~”
Jaehyun memeletkan lidahnya hal itu semakin membuat Jeno dongkol, kaki si bungsu menendang bokong kakak nya mereka berlari menaiki anak tangga saling kejar dengan teriakan Jeno yang begitu menggelegar.
“KAK JAE NYEBELIN!”
Jeno mengawasi sekitar, kakinya melangkah pelan, hari sudah sangat larut jam menunjukkan pukul 3 pagi, ia berhasil kabur tadi jam 11 malam karena Jaehyun yang mendadak ada kerjaan dan Bunda yang sudah tertidur, jadi Jeno dengan senang hati bisa pergi bersama teman-temannya. Wajah gembira tak bisa ia sembunyikan.
Tak!
“Kenapa pulang? Pergi aja sekalian kamu dari rumah!”
Deg!
Tubuh Jeno terdiam, menegang ketika mendengar suara dingin kakak sulungnya, kaki Jeno melemas seperti Jelly ketika Jaehyun berjalan mendekatinya.
“Punya duit berapa kamu berani ngerokok?”
“E-enggak, aku gak ngerokok!” Elak Jeno mengalihkan pandangan, netranya terlihat gelisah, tatapan Jeno mengedar pada sekitar.
“Kamu pikir kamu bisa bohongi kakak?”
Hembusan nafas si sulung membuat tubuh Jeno semakin meremang.
“Masuk kamar, kamu emang harus di hukum!”
“Tapi Mas, besok kan udah libur semester lagian juga aku udah-”
“Masuk kamar Jung Jeno, gak ada bantahan!”
“Sttttt, anak nakal harus di hukum” bisik Jaehyun melangkah maju mendekati adiknya, si sulung Jung tampak menyeringai mencengkram erat pinggang adiknya.
“Kak…”
Tubuh Jeno meluruh merasakan benda tajam menancap sempurna dilehernya .
Flashback off!
“K-kak, gak mungkin kan?”
Dan seringai dari kakaknya membuat tubuh Jeno menjerit ketakutan, Jaehyun langsung menarik kedua kaki adiknya membukanya secara lebar-lebar.
“Kakak akan buat kamu gak bisa berjalan!”
“Arghhhh ampun hiks…akhhhhh sakit”
*****
Tbc. (Karyakarsa) link di beranda.
Jaeno.