BAB 12 : Marah

3.2K 198 14
                                    

Jangan lupa follow, vote, & comment.






















"Dua kali. Dua kali kamu bohongi aku. Tempo hari kamu bilang di klinik ada masalah, tapi ternyata kamu nemuin Gusti untuk mengurus perpisahan kita. Dan sekarang ... kamu selingkuh sama Galang!"

Tari terkesiap shock. "Selingkuh?" ulangnya.

Dylan merogoh saku celana, mengeluarkan benda pipih berlogo apel tergigit. Lantas ia tunjukkan sebuah foto—dimana Tari dan Galang tampak saling berhadapan. Tari menyipit, ia tahu ini dimana. Dan ketika ia tekan tombol back, dugaannya tepat. Oliv dalangnya!

"Kamu tahu?" Tari melipat kedua tangan di bawah dada, menatap Dylan dengan serius. "Aku ke hotel untuk nemuin Oliv." Dylan berjengit kaget, lalu bangkit. "Dan mungkin kamu ngerasa ada yang aneh setelah aku ngasih alamat sanggarnya Fara." Anggukkan Dylan merespons. "Karena aku abis baca chat dari Oliv di hape kamu."

"Tapi nggak ada history chat di hapeku, Tar!" tegas Dylan.

Giliran Tari yang mengangguk. "Betul. Karena history chat dan panggilannya aku hapus," akunya. "Aku nggak mau kamu ketemu dia, apalagi sampe ada orang lihat, terus laporan ke aku, dan kita berantem lagi. Tapi ternyata usahaku sia-sia. Kita tetep berantem gara-gara pelacurmu itu!"

"PELACUR SIAPA, HAH?!" hardik Dylan, dengan nada tinggi.

Buat Tari terkesiap shock, hingga refleks tubuhnya beringsut mundur, dan lipatan tangannya terurai. "Iya 'kan kamu ada hubungan sama dia? Buktinya di belakangku kalian sering chatting-an."

"Astaga, Gantari!" Dylan mengusap wajah frustrasi. "Aku nggak pernah chat dia, justru dia yang selalu ganggu aku. Dan seperti yang kamu lihat! Apa aku pernah respons chat-nya?"

Dari riwayat pesan yang Tari baca, ada beberapa obrolan yang tak Dylan ceritakan padanya, terutama saat Oliv meminta pria itu agar menemuinya ke hotel, bahkan gadis itu sengaja mengirim foto seksinya—persis yang Oliv kirimkan tadi pagi. Ck, dan itu tidak sekali dua kali, meski tak digubris oleh Dylan. Tapi Tari juga tidak ingin percaya begitu saja. Sebab masih ada fitur delete. Bisa saja Dylan menghapusnya setelah memandangi foto jalang kecil itu.

Ring A Bell [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang