Chapter 2

1 0 0
                                    

Cika tiba di apartemennya subuh, dia bergegas membersikan dirinya kemudian langsung bersiap untuk istirahat. Dia membaringkan tubuhnya di ranjang, hari ini dapat tidur dengan nyenyak dan lumayan lebih lama dari biasanya yang hanya tidur paling lama tiga jam sehari. Dia terbangun ketika ada seseorang yang membunyikan suara bel apartemennya.

'Siapa sih? Pagi pagi ganggu orang tidur' batin Cika yang masih manja di atas kasur.

"Masih pagi ganggu orang tidur aja" ucap Cika sedikit kesal ketika membuka pintu apartemennya.

"Udah siang mbak" ucap mas kurir dengan muka datar.

"Ohh, siang toh. Mas ada apa kesini?" tanya Cika dengan muka khas bangun tidur

"Ada kiriman paket untuk mbak" ucap mas kurir sambil menyerahkan paket.

"Ohh…paket, makasih mas" ucap Cika kemudian langsung masuk dan kembali melanjutkan tidurnya.

Saat di ranjang, Cika hanya berbaring dan menatap langit langit kamarnya dengan tatapan kosong. Gara gara kejadian tadi membuatnya tidak mengantuk lagi. Cika bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi dan memutuskan untuk membersihkan dirinya karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang. Setelah selesai Cika berencana untuk keluar mencari makan, dia pergi ke tempat makan depan apartemennya.
"Nasinya satu sama minumnya air mineral satu, mbak" ucap Cika kemudian langsung menuju tempat duduk konsong dekat jendela. Dia tidak sengaja melihat pasangan anak remaja yang sedang bermesraan di kursi taman dekat dia makan. Cika mengamati interaksi dua sejoli tersebut, mereka tidak sadar sedang diamati Cika, serasa dunia milik berdua yang lain numpang. Cukup lama Cika mengamati sejoli tersebut dan teralihkan ketika mendengar suara pramusaji.

"Ini pesanannya, kak" ucap Mbak pramusaji.

"Makasih, mbak" ucap Cika kemudian langsung melahap sarapan siangnya.

Cika berencana untuk jalan jalan di taman dekat apartemennya. Angin berhembus mengenai wajahnya, dia duduk di dekat taman bermain anak-anak. Melihat anak anak yang sedang bermain membuatnya tersenyum dan sedikit melupakan beban hidupnya. Cika menginginkan ada seseorang yang dapat dia jadikan sebagai tempat untuk pulang saat selesai kerja. Setelah cukup lama di sana, Cika memutuskan pulang untuk mempersiapkan diri pertemuan nanti malam.

Dia membuka paket dress yang dikirim oleh mamanya. Mama Cika mengirimkan sebuah mini dress berwarna hitam dengan renda. Cika mencoba mengenakan gaun yang dikirimkan oleh mamanya. Cika melihat pantulan dirinya di cermin, dia terlihat cantik mengenakan dress tersebut. Cika berpikir apakah aman jika mengenakan dress yang diberikan oleh mamanya tersebut karena hari ini udaranya cukup dingin. Setelah selesai bersiap Cika langsung bergegas menuju ke lokasi karena perjalanan memakan waktu kurang lebih empat puluh menit perjalanan. Cika berangkat menggunakan taksi bukan mengendarai mobil sendiri karena dia malas nyetir sendiri rasanya sepi.

Cika telah sampai di tempat tujuan, dia melihat sekeliling tidak dapat menemukan keberadaan mamanya. Cika mengirimkan pesan kepada mamanya untuk menanyakan dimana posisinya. Mamanya membalas dengan menuliskan bahwa dia tidak datang dan akan digantikan oleh orang lain, Cika memilih untuk menunggu di kursi dekat jendela nomer tiga dari depan. Cika menunggu dengan tidak nyaman karena dress yang dia kenakan terlalu pendek dan juga udara di tempat tersebut terasa dingin. Cika menunggu cukup lama dan sekarang dia mulai bosan dengan suasana di sana. Melihat sekeliling kebanyakan orang orang di sana makan dengan pasangan mereka terlihat sangat mesra di sana. Hal tersebut membuat Cika semakin bad mood. Cika memesan minum untuk menghilangkan rasa bosan dan kantuknya. Cika memainkan gawainya dan sesekali meminum minumannya.

Tbc

Be Better? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang