Sesampainya di apartemen mereka melanjutkan pekerjaan masing masing. Cika sedang berkutat dengan laptopnya di kamar sedangkan Reno di ruang tengah sedang meeting dengan klien. Cika sedang mengecek keuangannya, melihat dengan teliti dan tiba tiba ada notif masuk ternyata uang kiriman dari papanya.
"Kiki, untuk kekurangan uangnya sudah saya kirim. Untuk urusan lainnya saya serahkan ke kamu karena kemungkinan satu minggu ini ada banyak hal yang harus saya lakukan sehingga kemungkinan saya tidak bisa fokus dengan perusahaan jadi mohon bantuannya" ucap Cika lewat telepon.
"Baik bu" jawab Kiki
"Untuk tender besok sudah kamu siapkan materinya tolong kirimkan ke saya" ucap Cika
"Materi untuk besok masih ada beberapa hal yang harus saya dan tim perbaiki. Sehingga apabila telah selesai saya akan kirimkan ke ibu segera" jawab Kiki.
"Baik, saya tunggu sampai jam 11 malam, saya tutup teleponnya" ucap Cika kemudian memutus sambungan teleponnya.
Cika berjalan menuju dapur untuk meminum seteguk air. Cika duduk di sebelah Reno yang sedang fokus meeting. Memainkan ponselnya dan mengecek tentang persiapan pesta pernikahannya.
"Kamu engga tidur?" tanya Reno mematikan laptopnya.
"Belum, kamu udah selesai?" tanya Cika
"Iya, udah jam segini belum tidur kenapa?" tanya Reno lagi
"Insomnia, kalau kamu mau tidur, duluan engga apa apa" ucap Cika.
"Udah malem. Ayok tidur" Reno mengambil hp Cika kemudian meletakkannya di meja.
Akhirnya Cika menuruti permintaan Reno untuk tidur. Cika menatap langit langit kamar yang remang remang. Terdengar sedikit suara brisik dari apartemen sebelah seperti suara pasangan yang sedang berolahraga malam. Waktu terus berjalan tetapi rasa kantuk tak kunjung datang. Dia merubah posisi dengan menghadap ke arah Reno, ternyata Reno belum tertidur dan sedang mengamatinya.
"Sejak kapan?" Ucap Reno dengan mata sayu yang lelah
"Hmm?" Cika bingung dengan pertanyaan Reno
"Insomnia" Reno menjelaskan
"5 tahun yang lalu" Jawab Cika
"Lepas bra kamu" Ucap Reno tiba tiba
"Maksud kamu!" ucap Cika terkejut
"Menurut penelitian tidur tanpa menggunakan bra akan membuat tidur lebih nyenyak karena sirkulasi peredaran darah lancar" ucap Reno
"Aku kira kita akan ngelakuin itu sekarang" ucap Cika melepaskan branya, kemudian meletakkannya di meja sebelah tempat tidur.
"Itu? Maksud kamu apa?" tanya Reno bingung.
"Engga, bukan apa apa" jawab Cika kelababkan.
Perlahan lahan mata Cika mulai berat dan mulai terlelap. Melihat Cika sudah terlelap Reno kemudian menyegerakan untuk tidur. Namun belum sempat Reno terlelap tiba tiba tubuh Cika bergerak dengan gelisah dan keringat mulai membasahi wajah Cika.
"Cik… Ka… bangun" ucap Reno sembari menepuk-nepuk wajah Cika pelan.
Cika membuka matanya kemudian mulai menangis yang awalnya berupa rengekan kemudian menjadi tangisan yang histeris. Reno panik kemudian menarik tubuh Cika ke dalam pelukannya. Reno menepuk-nepuk punggung Cika agar lebih tenang. Saat sudah tenang Reno melepaskan pelukannya.
"Maaf, sudah mengganggu tidur kamu" ucap Cika
"Ini kamu minum dulu" Reno menyerahkan segelas air putih
"Terima kasih dan juga terima kasih sudah membantuku di hotel waktu itu" tanya Cika menyerahkan gelas air
"Hmm, ayuk lanjut tidur kita besok pagi harus berangkat kerja" ucap Reno.
Reno merubah posisi tidurnya dengan menghadap ke arah kanan dan memeberikan lengannya untuk bantal Cika sehingga mereka tidur dengan berpelukan agar Reno lebih dapat menenangkan dan mengawasi Cika. Hangat, nyaman dan membuat diri merasa aman, itulah yang Cika rasakan saat ini. Mereka berdua mulai lelap menuju alam mimpi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Better?
KurzgeschichtenDi dunia ini semua yang terlihat di permukaan belum tentu sama dengan yang terkandung di dalamnya. Banyak hal yang harus disembunyikan untuk perlindungan diri atau untuk menjebak lawan. Bagaimana cara mendapatkan kepercayaan di dunia yang penuh deng...