Chapter 6

0 0 0
                                    

Cika langsung menuju ke ruang makan, disana semua orang sudah berkumpul dan saling berbincang satu sama lain. Mata Cika terpaku pada seorang lelaki yang duduk di sebelah adiknya. 

"Kakak, dari mana aja?" Tanya Fanya

"Ambil barang" jawab Cika datar

"Cika…" ucap Mama Cika

Cika mengalihkan pandangannya ke arah mamanya

"Maaf kemaren malem temen mama engga bisa dateng. Maaf mama lupa enggak ngabarin kamu. Pasti kemaren kamu nunggu lama ya? Maafin mama ya" ucap mama Cika dengan lembut dan merasa bersalah.

"Untung temen mama enggak jadi datang kemaren, aku juga langsung pergi karena ada urusan" jawab Cika tersenyum kemudian melanjutkan makannya

"Terima kasih, nak. Oh iya kenalin ini calon adik ipar kamu" ucap mama sambil menunjuk orang di sebelah Fanya 

"Iya kak. Kenalin ini Kleo, kami akan tunangan akhir bulan ini" ucap Fanya dengan mata berbinar 

"Cika, salam kenal" ucap Cika menatap Kleo sejenak 

Makan malam selesai. Kleo dengan Fanya pergi ke lantai dua sedangkan mama Cika langsung pergi ke kamar karena dia sudah lelah. Yang tersisa sekarang hanya Cika dengan papanya.

"Gimana kabar kamu?" tanya papa Cika dengan nada datar 

"Baik" jawab Cika

"Kalau butuh bantuan kamu bisa hubungi papa" ucap papa Cika

"Baik" jawab Cika

"Besok papa mau ajak kamu ketemu dengan temen papa. Kamu mau?" ucap papa Cika dengan tenang

"Terserah papa aja" jawab Cika kemudian langsung pergi ke kamarnya.

Papa Cika atau bisa dipanggil dengan Pak Hardi, dengan wajah sedih menatap punggung Cika yang perlahan menjauh. Melihat perubahan sikap Cika selama 5 tahun terakhir ini. 

Cika menaiki tangga melihat dua sejoli tersebut sedang bermesraan di balkon menikmati langit malam yang ditaburi bintang. Mengacuhkan pandangan kemudian menyegerakan masuk ke kamarnya. Membaca laporan penjualan produk secara seksama, mencoba melihat peluang yang dapat dia gunakan. Berulangkali dia membaca tetapi tidak ada yang dapat ditemukan. Berpikir keras bagaimana cara mendapatkan kekurangan uang untuk pengembangan penelitian produknya. Cika turun ke dapur untuk mengambil air dingin, tiba tiba ada seseorang yang menarik tangannya. Mendapati yang menarik tangan tersebut adalah Kleo.

"Maksud kamu apa?" tanya Cika dengan sedikit kesal 

"Kenapa kamu engga bilang kalau kamu anak dari Herdiyaksya" ucap Kleo. 

"Kita udah selesai" ucap Cika mengalihkan pandangannya

"Aku enggak mau putus dengan kamu" ucap Kleo menggenggam tangan Cika

"Maksud kamu apa? Setelah kamu meninggalkan aku selama satu tahun tanpa kabar sekalinya muncul malah jadi adik ipar aku. Urus saja Fanya aku udah ada pengganti kamu. Jangan berharap aku masih ada rasa sama kamu. Sekalipun aku ada rasa pasti udah aku kubur dalam dalam. Dan sekali lagi aku tegasin ke kamu aku akan menikah sebentar lagi" ucap Cika melepaskan tangannya dari genggaman Kleo kemudian pergi meninggalkan Kleo.

Kleo terpaku dengan ucapan yang dilontarkan Cika, dia tidak percaya Cika melakukan itu kepadanya. Tiba tiba terdengar suara Fanya yang sedang memanggil namanya, Kleo segera pergi menuju ke Fanya.

Cika kembali ke kamarnya, melewati kamar Fanya dan terdengar suara aneh dari kamar Fanya. Cika mendekatkan matanya untuk mengitip karena pintu kamar Fanya tidak sepenuhnya tertutup, ternyata mereka sedang bermesraan. 'Katanya tadi mau balikan, emang dasar cowok labil' batin Cika kemudian berlalu menuju ke kamarnya.

Be Better? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang