Haii!
Ada yang kangen Raja and Fabi gak?
Comeback nih mereka!Jangan lupa itu putar lagu beautiful in white, biar kerasa lagi diacara nikahan 😌
----------+++++----------
Satu bulan telah berlalu, dan hari ini adalah hari pernikahan antara Raja dan Fabi dilaksanakan. Pernikahan mereka dilakukan secara mewah namun tidak banyak mengandung tamu, hanya keluarga besar, rekan bisnis dan teman terdekat saja.
Pernikahan mereka digelar di gedung mewah nan megah. Walau memang hanya sedikit yang diundang tapi pesta pernikahan mereka tidak main-main mewahnya.
Saat ini Fabi tengah dirias, pemuda manis ini terlihat cantik dengan riasan tipis diwajahnya. Rambut sedikit panjangnya ditata sedemikian rupa sehingga membuatnya semakin indah. Tubuh tinggi semampai nya terlihat menawan dengan balutan Long Tuxedo berwarna putih.
Fabi benar-benar terlihat begitu cantik hari ini. Bahkan dirinya sendiri mengakuinya jika dia memang cantik. Fabi menggeleng pelan ke kiri dan kanan, dia mengamati wajahnya yang sudah dipoles oleh make up.
"Cantik banget adek gue."
Fabi tersenyum hangat saat mendengar pernyataan dari abangnya, Adiego yang berdiri dipintu masuk ruang rias.
Adiego melangkah mendekat kearah adek tersayang nya, memegang lembut kedua bahu yang terasa kecil di telapak tangannya.
Keduanya saling menatap melalui cermin.
"Gue turut seneng dek atas pernikahan Lo. Gue gak akan banyak omong, kalau ada apa-apa jangan bingung mau cerita ke siapa, gue siap jadi tempat Lo cerita."
Tanpa membalas ucapan Adiego, Fabi lekas berdiri dari duduknya dan memeluk abangnya dengan erat. Air matanya turun, perasaan entah bagaimana cara mengekspresikan terasa begitu sesak didadanya.
"Jangan nangis nanti jelek." ujar Adiego sembari mengelus punggung Fabi pelan.
.
.
.
§§§
.
.
.
Saat ini Fabi tengah berdiri bersama sang papa disampingnya. Tak berbohong jika Fabi merasa amat sangat gugup saat ini. Remaja manis ini terus bergerak gelisah sampai sang papa mengelus lengan Fabi.
"Jangan gugup dek, semuanya pasti berjalan lancar." ucap sang papa.
Fabi hanya mampu menatap sang papa tanpa bersuara sedikit pun. Dia merasa sedikit lebih tenang disaat sang papa mengecup pelipis kirinya.
"Ayo dek, papa antar kamu ke calon suami mu." ucap papa Ardhi sembari membawa tangan anaknya untuk merangkul tangannya.
Ardhi tersenyum hangat menatap anaknya, untuk menyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Fabi pun tersenyum juga.
Kedua anak dan bapak ini berjalan keluar untuk menuju kearah altar, dimana disana sudah ada Raja dan satu pendeta.
Sungguh meriah pernikahannya, dapat Fabi lihat Mama nya tersenyum kearahnya dan juga abangnya. Fabi juga bisa melihat ketiga sohibnya tersenyum lebar kearahnya.
Fabi merasa gugup kembali, walau tamu undangan tidak banyak tapi tetap saja ini terasa menegangkan.
Beda dengan Fabi yang gugup Raja terlihat biasa saja. Tatapan mata elang itu juga tidak berpindah tempat, mata itu terus melihat kearah Fabi yang terlihat manis dan cantik dengan balutan Long Tuxedo berwarna putih. Sedangkan Raja memakai Tuxedo berwarna hitam.
YOU ARE READING
Destiny
Teen FictionFabiano Sastra Anantha pemuda berusia 19 tahun ini harus menikah dengan seorang pria yang jauh lebih tua darinya, Rajandra Jawell Januarta. "Gue tau kita nikah tanpa cinta, tapi Lo bisa gak pahami gue dikit aja? Capek." "Maaf." Pernikahan melalui...