Holla!!
Kangen?
Selamat baca!
---------------+++---------------
2 weeks letter
Tak terasa pernikahan Raja dan Fabi sudah berjalan selama dua Minggu, kehidupan rumah tangga mereka juga banyak mengalami perubahan. Contoh kecilnya Raja yang mengubah panggilan dari saya-kamu menjadi aku-kamu, setiap tidur mereka harus berpelukan dan banyak lainnya. Terasa seperti keluarga bahagia...
Udara pagi terasa begitu segar setiap saat. Suasana pagi yang begitu damai membuat suasana hati menjadi lebih baik dan bersemangat untuk menjalani aktivitas hari ini. Suara kicauan burung serta semilir angin begitu menenangkan pikiran.
Mata Bambi itu terpejam sembari menghirup pelan udara pagi. Fabi terbangun cukup pagi hari ini, pukul lima pagi dia sudah terbangun dan menanak nasi.
Saat ini dia tengah menikmati masa tenangnya di balkon kamar nya. Udara terasa cukup dingin namun segar.
"Seger banget gila. Gak pernah gue bangun sepagi ini, ternyata rasanya nenangin ya." gumam Fabi masih dengan posisi yang sama berdiri di pinggir pembatas balkon dengan kedua tangan memegang pembatas balkon.
Fabi mengamati sekitar, ternyata jam segini masih sepi di perumahan barunya padahal waktu sudah menunjukkan hampir pukul enam pagi, apa karena ini hari Senin ya jadi para penghuni perumahan ini memilih mempersiapkan diri.
"Tumben udah bangun sayang." surak serak namun dalam itu menyapa gendang telinga Fabi, bahkan sekarang kedua tangan Raja memeluk dirinya dengan dagu yang ditaruh pada pundak Fabi.
Fabi menolehkan kepalanya pada sumber suara, mata bambi itu sedikit melotot atas perilaku Raja kepadanya. Sedangkan sang pelaku malah memejamkan matanya seolah menikmati suasana dan keadaan sekarang.
Remaja manis itu masih belum terbiasa dengan segala hal serba mendadak yang dilakukan Raja. Dia masih butuh aba-aba atas segala tindakan Raja.
"Kok gak dijawab hm? Tumbenan bangun pagi." ulang Raja.
"Biarin sih! Itung-itung belajar jadi orang lebih baik." jawab Fabi sedikit sewot.
"Belajar jadi suami lebih baik tepatnya, iya kan?" tanya Raja dengan senyum tipis yang tersungging di bibir tebalnya.
"Ge er banget om om satu ini. Udah lepasin pelukannya gue mau mandi!" seru Fabi sembari menarik kedua tangan Raja yang memeluk pinggangnya cukup erat.
"Sepagi ini?" tanya Raja sekali lagi tanpa melepaskan pelukannya.
"Iya sepagi ini! Jadi minggir!" Fabi masih berusaha untuk melepaskannya tapi sumpah cok ini kuat banget si Raja meluk dia.
"Mandi bareng aja gimana??" usul Raja dengan senyum jail dan kedua alis yang dinaik turunkan.
"Jangan ngadi-ngadi ya lu om om pedo!!" seru Fabi sembari menatap Raja tajam dan waspada.
"Larangan adalah perintah."
Raja langsung saja mengangkat tubuh Fabi dengan entengnya, sedangkan si korban sudah memberontak dalam gendongan Raja.
"JANGAN MACEM-MACEM YA LO OM PEDO!! GUE ADUIN MAMA LO NANTI KALAU MACEM-MACEM SAMA GUE!!" teriakan Fabi begitu kencang, dia beneran degdegan guys gak boong sumpah. Dia belum siap di unboxing anjir, apalagi ini dia belum jatuh hati ke om pedo satu ini.
"Yang ada kamu diketawain sayang."
"AKHH!! TURUNIN GAK!! TURUNIN GUE ANJING!!"
.
YOU ARE READING
Destiny
Novela JuvenilFabiano Sastra Anantha pemuda berusia 19 tahun ini harus menikah dengan seorang pria yang jauh lebih tua darinya, Rajandra Jawell Januarta. "Gue tau kita nikah tanpa cinta, tapi Lo bisa gak pahami gue dikit aja? Capek." "Maaf." Pernikahan melalui...