Bab 0.8

3.3K 215 16
                                    

Ribuan tahun lalu, saat pertama kali bulan di langit berubah merah, saat kawanan serigala melolong ketakutan, dan para Alpha yang seketika kehilangan kekuatannya. Peristiwa aneh yang membuat tiga gender di bumi kebingungan, membuat kekacauan disana sini.

Saat itulah, Alpha dengan kekuatan yang tidak tertandingi lahir. Ia lahir sebagai Alpha yang tidak memiliki tanda.

Sebuah legenda yang nyatanya terjadi, mereka disebut sang Enigma. Yang terkuat dari yang terkuat, tapi selalu ada Alpha lainnya sebagai penetral, agar sang Enigma tidak melewati batas.

Agar ia bisa menyeimbangkan keseimbangan terhadap gender. Maka, Moon Goddess, menurunkan titahnya agar sang Enigma hanya bisa setia pada satu pasangannya. Tidak bisa memiliki keturunan dengan status Enigma walaupun ia menikah dengan kasta tertinggi sekalipun.

Keputusan Moon Goddess adalah mutlak, hanya ia yang tahu kapan dan dimana sang Enigma akan lahir. Entah hari ini, esok atau seribu tahun yang akan datang. Yang pasti, Enigma akan selalu ada, mungkin saat ini ada di sekitarmu.

Sungmin menutup buku yang sudah ia baca dari dua hari lalu dan tidak pernah bosan membaca buku itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungmin menutup buku yang sudah ia baca dari dua hari lalu dan tidak pernah bosan membaca buku itu. Meskipun ribuan kali ia baca, Sungmin tetap tidak menemukan apapun yang spesial dari cerita tentang Enigma.

Di buku itu tidak menjelaskan secara detail bagaimana ciri seorang Enigma itu sendiri. Hanya tentang legenda yang bahkan tidak bisa dicari tahu kebenarannya.

"Kenapa sih, dari tadi hela napas mulu?" tanya Hyeonggeun.

Sungmin menoleh, menatap pria dengan rambut biru itu. "Geun, lo waktu mating gimana rasanya?"

Wajah Park Hyeonggeun bersemu merah sampai ketelinganya. Itu bukan sesuatu hal yang harus diumbar.

"Jangan nanya aneh-aneh ke Hyeonggeun, Sungminie. Kamu nggak liat kalo Geunie malu, he's so cute," ucap pria yang baru saja datang, dia Hwang Jaemin. Kekasih Hyeonggeun yang juga salah satu sahabat baiknya.

Hyeonggeun menepuk lengan Jaemin, "Diamlah."

Jaemin tersenyum kemudian memberikan pil vitamin dan juga segelas air kepada sang kekasih. Melihat itu, Sungmin jadi iri, dia juga mau memperlakukan Junwon dengan manis.

"Apa kamu mau melakukannya dengan Junwon?" tanya Jaemin, ia kini kembali menatap Sungmin yang duduk didepannya dengan buku tebal. "Atau dengan orang lain?"

"Geunie, kau bisa masuk ke kamar dan beristirahat lebih dulu. Seorang Hong Sungmin tidak mungkin datang ke perpustakaan hanya untuk iseng, dia pasti memiliki tujuan lain," ucap Jaemin pada kekasihnya.

Hyeonggeun mengangguk. "Baiklah, Sungmin, aku masuk dulu ya."

"Iya, sana." Melihat kepergian Hyeonggun, Sungmin kembali pada Jaemin, "Jadi, calon ponakan gue kapan lahir?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan." Jaemin memutar bola matanya malas, ia mengambil beberapa buku yang tadi dibaca Hyeonggeun kemudian ia kembalikan ke rak buku yang ada di belakangnya. "Jadi, kamu ada perlu apa? Apa masih penasaran soal legenda Enigma itu?" Jaemin kembali duduk di hadapan Sungmin.

WHO the Enigma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang