Bab 1.2

3.1K 214 29
                                    

Sungmin membuka matanya perlahan, membiasakan diri dengan cahaya matahari yang menyelinap masuk melalui celah-celah tirai jendela.

Ia merasakan ada sesuatu yang berat di perutnya, saat dilihat ternyata itu tangan seseorang. Sungmin baru sadar semalam ia menginap di tempat Hikaru, tidur berdua dengan pria Jepang itu.

"Morning." Suara khas bangun tidur Hikaru membuat Sungmin terkejut merinding, lebih lagi saat Hikaru mencium belakang telinganya.

Mata Sungmin melirik, melihat Hikaru yang tidak mengenakan pakaian atasnya. "Lo kok nggak pake baju?" tanyanya.

Hikaru melepas pelukannya dari Sungmin, kemudian merubah posisinya menjadi duduk bersandar pada kepala kasur.

"Gerah," ujar Hikaru yang sekarang sedang memakai kembali kausnya.

Mendengar pintu diketuk dua pria itu sedikit terkejut, lebih lagi Sungmin yang sebenarnya sedikit malu dengan kejadian kemarin.

"Hikari sudah berangkat ke asrama, ini aku," ucap seseorang dari luar sana yang Hikaru yakini adalah Soul, tunangan sang kakak.

Hikaru bangkit, membuka pintu kamar sedang Sungmin bersembunyi dibawah selimut.

Soul tersenyum mendapati Hikaru yang berdiri di hadapannya. "Ayo sarapan, apa kekasih mu sudah bangun?"

Keduanya menatap kearah Sungmin. "Sudah, aku akan bawa dia ke bawah, terimakasih kak. Bagaimana keadaanmu?"

"Aku baik-baik saja," jawabnya sembari tersenyum. Kemudian kembali melirik kearah Sungmin, "Pastikan dia makan ya? Dia mungkin lelah ..."

Hikaru terdiam sebentar kemudian baru menyadari apa yang dimaksud kakak iparnya ini. "Kami tidak melakukan apa-apa?!"

Soul tertawa pelan, "Aku tidak mengatakan apa pun." Tangannya menepuk bahu Hikaru, "Cepatlah ke bawah, ayah sudah menunggu."

"Terimakasih kak."

Pria dengan rambut sedikit berwarna biru itu tersenyum dan mengangguk. Setelah melihat kepergian Soul, Hikaru kembali pada Sungmin.

"Bangun, ayah minta kita sarapan bareng, dia udah nunggu di bawah."

Mata kucing Sungmin membulat, "A-ayah lo? Kenapa?"

Hikaru menghampiri Sungmin, menggendong Alpha kecil itu dan membawanya ke kamar mandi. "Kenapa apanya? Ya kita diajak sarapan, itu biasa kok kalo dikeluarga gue."

"T-tapi ...."

"Udah sana siap-siap, mau gue tunggu luar atau gue bantuin di sini?"

Sungmin berdiri, mendorong Hikaru keluar dari kamar mandi, "Orang gila."

Sedang Hikaru malah tertawa, dan kembali berbaring diatas kasur nya menunggu Sungmin selesai.

Setelah selesai, keduanya sekarang sudah bergabung dimeja makan dengan kepala keluarga Urabe dan yang sebenarnya membuat Sungmin makin berkeringat dingin adalah disana ada ayahnya juga.

"Jadi ini alasan kamu nggak pulang, Hong Sungmin?"

Yang ditanya makin menegang, tangan yang ia simpan di atas paha kini digenggam oleh Hikaru yang duduk di sebelahnya.

"Sungmin semalam membantu ku, Paman, dia berperan besar," kata Hikaru. Di bawah sana Sungmin meremat tangannya, matanya seolah protes tentang apa yang baru saja ia katakan.

"Ekhem," ayah Hikaru memutus ketegangan antar ayah-anak Hong. "Itu maksudku kenapa memintamu kemari Ketua Hong," ujarnya.

Ketua Hong menoleh, menatap bingung kearah kepala keluarga Urabe itu. "Ada apa?"

WHO the Enigma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang