Subin menatap sang ayah heran, pria yang umurnya hampir setengah abad itu sejak datang tadi tidak berhenti kesana-kemari sembari menghela napas berat."Ayah, kau tidak lelah?" tanyanya saat menyimpan gelas berisi teh di meja, kemudian mendudukan tubuhnya di sofa.
Sungdae menoleh, "Apa menantu Ayah akan datang?"
"Tentu saja, ini rumahnya juga. Ayah tidak lupa kalau aku sudah menikah dengan Hanse kan?" tanyanya, "Kemari, diam dan duduklah. Aku lelah melihat Ayah seperti itu. Sebenarnya apa yang sedang Ayah pikirkan?"
Pria Hong itu mengangguk lemah, menuruti anak sulungnya yang bergeser memberi ruang agar ia duduk di sebelahnya. "Ini tentang adikmu, Subin."
"Kenapa dengannya?"
Sungdae menghembuskan napasnya dengan kasar, ia mengeluarkan ponselnya. "Sungmin memiliki tanda ini di pergelangan tangannya, tanda Alpha di belakang lehernya juga memudar. Ayah tidak mengerti," ucapnya.
Subin mengambil alih ponsel sang ayah, "Aku tidak tahu, tapi ini tidak asing. Dimana ya aku pernah melihat ini?"
"Ayah mertua ada disini?" Suara Hanse yang baru datang menginterupsi, kedua pria Hong berbeda usia itu menoleh. Mendapati Hanse yang tengah berjalan menghampiri. "Apa itu?" tanyanya ketika Subin masih kembali memperhatikan sesuatu di ponsel.
Subin memberikan ponsel kepada kekasihnya itu, Hanse mengamati foto yang ada di sana. "Ayah mertua, milik siapa ini?" tanyanya, mata sipit nya melebar.
"Itu milik adik iparmu, sayang." jawab Subin.
Hanse mengangguk kecil, "Ayah..." pria dengan banyak tato di tubuhnya itu menghela napas. "Sepertinya Sungmin akan bertemu takdirnya. Tapi tanda ini... tanda yang berarti dia akan menikah dengan..." ucapnya hati-hati, takut membuat sang ayah mertua terkena serangan jantung. "Seorang Enigma?"
Dua orang yang mendengar itu jelas terkejut, napas Sungdae tercekat, jantungnya berhenti berdetak sepersekian detik sebelum berdetak kembali. "A-apa maksudmu, Hanse? Dari mana kau tahu tentang itu?" tanya Sungdae yang masih belum yakin.
Hanse memberikan kembali ponselnya pada Subin. "Kau tahu tetua keluargaku menikah dengan seorang Enigma, bukan? Salah satu sepupuku bahkan memiliki ciri-ciri seorang Enigma. Subin, bukankah aku sudah pernah menceritakan ini?"
"Sebentar... i-itu berarti Sungmin akan berubah menjadi Omega?"
Pria bermata kucing itu tersenyum, kemudian menggeleng. "Ayah cerita tentang Alpha yang menjadi Omega hanyalah dongeng. Selamanya ia akan tetap menjadi Alpha, hanya saja, ia bisa hamil. Karena ia spesial, maka dari itu Moon Goddes menitipkan rahim untuknya. Itu takdirnya."
"Bukankah itu sama saja?" tanya Subin.
"Menurutku berbeda." Hanse berdiri, "Sebenarnya dari pada memikirkan itu, bukankah lebih baik Ayah mencari tahu siapa Enigma itu? Akan buruk jika Sungmin bertemu dengan seorang Enigma yang memiliki tujuan tidak baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO the Enigma
FantasyBagi sebagian orang Enigma hanyalah sebuah urban legend yang tidak bisa dibuktikan kebenaran dan keberadaannya. Bagi mereka yang tidak percaya, Enigma Alpha hanyalah desas-desus untuk menakut-nakuti Alpha yang bertindak secara sombong, merasa dunia...