"Kamu yakin mau ke sekolah hari ini?" tanya Hikaru pada Sungmin yang masih sibuk dengan barang bawaannya. Ia mencari kunci mobil di dalam tas yang padahal isinya kebanyakan merchandise kuromi, yang baru saja dibelikan oleh Hikaru setelah ia selesai dengan pemeriksaannya bersama dokter Lee.
Sungmin mengangguk, "Iya. Kan dokter Lee bilang, aku udah nggak apa-apa, asal aku minum obatnya tiap ngerasa nggak enak abis nyium pheromone Alpha lain... Nih kunci mobilnya ketemu, hehe..." Ia mengangkat kunci mobil dengan gantungan kuromi itu pada Hikaru.
Hikaru menghela napas, membukakan pintu mobil untuk Sungmin kemudian ia beralih menuju sisi lain. "Tapi aku nggak bisa ke sekolah hari ini, aku, Hikari sama ayah ada urusan. Nanti kamu gimana?" tanyanya kembali setelah duduk di belakang kemudi.
"Udah deh, aku nggak apa-apa, nanti aku mainnya sama Wooseok aja seharian. Kamu nggak perlu khawatir... Bentar deh, sejak kapan sih aku-kamu-an gini?"
"Sungmin..." Hikaru menatap Alpha kecil di sebelahnya.
Pria dengan rambut yang sudah di cat merah itu menoleh, balik menatap sang Enigma, kemudian mencium bibir Hikaru secepat kilat. "Udah buruan anter ke sekolah, nanti aku telat masuk kelas!"
Hikaru tidak bisa menolak permintaan Alpha-nya itu, ia mulai menyalakan mesin mobil kemudian melajukan mobilnya menuju sekolah mereka.
Sungmin melihat Wooseok melambaikan tangan, pria jangkung itu berlari kecil dengan senyum lebar. Mereka sudah hampir dua minggu tidak bertemu, tentu saja Wooseok merindukan sosok kecil itu, begitu pun dengan Sungmin yang memang sudah merengek minta kembali ke sekolah sejak beberapa hari yang lalu."Hai... Hikaru..." sapa Wooseok, suaranya kian memudar saat menatap mata Hikaru.
Hikaru mengangguk, "Gue bisa percayain Sungmin ke lo kan? Tolong jagain dia, jangan lupa ingetin dia buat minum obat... Satu lagi, hati-hati sama pelipisnya. Lukanya belum sembuh banget, kalo ada apa-apa cepet telpon gue. Lo ada nomor gue kan?"
Wooseok dengan susah payah menelan ludahnya sendiri, pria manis dengan senyum lucu itu mengangguk. "I-iya..."
Sungmin memutar bola matanya malas, "Udah sana ih. Gue udah di chat Hikari nih, lo disuruh buruan nyamper, ayah nungguin." Wooseok yang berada di tengah keduanya mendadak bingung, "Ayahnya Hikaru maksudnya..."
Hikaru mengangkat satu alisnya, "Ya udah gue cabut dulu. Inget hati-hati," Hikaru menepuk bahu Wooseok. "Gue titip Sungmin," ucapnya sebelum benar-benar kembali masuk ke dalam mobil dan pergi dari parkiran sekolahnya.
"Oh My Moon Goddess..." Wooseok memegangi lututnya yang terasa lemas, kakinya seperti berubah menjadi jelly. "Gila, lemes banget gue, energi gue rasanya kayak kesedot semua ke Hikaru."
Sungmin terkekeh, "Ada-ada aja lo. Yuk lah ke kelas, aduh kangen banget gue sama suasana sekolah." Baru beberapa langkah berjalan, Sungmin kembali berhenti. "Sialan, bentar lagi ujian kelulusan dan gue dua minggu nggak masuk kelas!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO the Enigma
FantasyBagi sebagian orang Enigma hanyalah sebuah urban legend yang tidak bisa dibuktikan kebenaran dan keberadaannya. Bagi mereka yang tidak percaya, Enigma Alpha hanyalah desas-desus untuk menakut-nakuti Alpha yang bertindak secara sombong, merasa dunia...