Jin Ling saat ini sedang berada di Yunmeng. Dia sedang berlatih pedang dengan murid Yunmeng yang lain.
Di depan sana, ada Jiang Cheng, selaku pemimpin sekte Jiang yang melatih mereka. Tak lupa Zidian yang sudah siap sedia untuk mencambuk siapapun yang tidak fokus berlatih.
"JIN LING! KUDA-KUDAMU PERBAIKI LAGI! JANGAN MELAMUN!"
Teriakan sang paman membuatnya terkejut. Jin Ling dengan sekuat tenaga memperbaiki kuda-kudanya. Dalam hati dia sudah mengumpati pamannya itu.
Setelah berlatih selama dua jam, Jiang Cheng memutuskan untuk mengakhiri latihan itu. Para murid langsung berbaring di tanah lapangan dengan keringat membasahi tubuh mereka. Sedangkan Jin Ling langsung menghampiri tempat minum mereka dan menenggak minuman itu.
"Paman kejam sekali."
Jin Ling mengomel pelan di tempat duduknya. Dari jauh, Jin Guangyao tersenyum melihat keponakannya.
"Jin Zhongzu, ada apa kemari?"
Jin Guangyao menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Dia mendapati pemimpin sekte Jiang sedang menatapnya. Jin Guangyao tersenyum kecil.
"Bagaimana perkembangan latihan Jin Ling?"
Jiang Cheng menolehkan kepalanya ke arah tempat Jin Ling berada. Dia mendengus pelan saat sang keponakan asik bermain dengan Peri, anjingnya.
"Kita bicarakan di ruang diskusi."
"Baiklah."
Jiang Cheng berjalan lebih dulu. Jin Guangyao melirik ke arah Jin Ling sebelum mengikuti langka pemimpin sekte Jiang itu.
Sesampainya di ruang diskusi, Jin Guangyao mendudukkan dirinya di hadapan Jiang Cheng. Jiang Cheng melirik sekilas topi yang selalu dipakai pemimpin sekte Jin itu.
"Kau bisa melepasnya jika ingin, Jin Zhongzu."
Jin Guangyao tersentak dan memegang topi hitamnya. Dia tersenyum kecil dan mulai melepasnya. Jin Guangyao meletakkan topinya di meja yang menghalangi dirinya dan Jiang Cheng.
"Jadi, bagaimana Jiang Zhongzu?"
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari Jin Ling. Namun, aku masih sedikit terganggu dengan sikap gegabahnya saat menghadapi mayat hidup. Bisakah kau membantuku mengurus itu, Jin Zhongzu?"
Jin Guangyao mengerutkan keningnya. Dia menghela nafas pelan saat menyadari dan melihat langsung sikap Jin Ling dalam menghadapi mayat hidup.
"Baiklah. Aku akan sebisa mungkin membantu untuk itu, Jiang Zhongzu."
Jiang Cheng tersenyum kecil ke arah Jin Guangyao dan mengangguk pelan.
"Ingin minum teh, Jin Zhongzu?"
Jin Guangyao hanya tersenyum dan mengangguk. Jiang Cheng langsung menyuruh pelayan membawakan teh untuk mereka berdua.
Tak berselang lama, pelayan sudah membawa teh untuk mereka berdua. Jiang Cheng dan Jin Guangyao memutuskan untuk menikmati teh sambil berbicara tentang urusan sekte masing-masing.
Brak!
Jiang Cheng dan Jin Guangyao menolehkan kepala mereka ke arah pintu. Mereka mendapati keponakan mereka yang terengah-engah dengan Peri yang setia mengekorinya.
"Bisakah ketuk pintu dulu?"
Jiang Cheng memijat keningnya frustasi. Jin Guangyao hanya tersenyum dan terkekeh pelan melihat Jin Ling.
"Ada apa, A-Ling?"
Jin Ling langsung menghampiri paman kecilnya dan memeluk sang paman kecil. Dia sungguh merindukan sang paman kecil karena sudah satu bulan dirinya di Yunmeng karena harus berlatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Jin Ling's other parents [ChengYao]
Fantasíabagaimana jika Jin Guangyao tidak membuat dunia kultivasi hancur? bagaimana jika Jin Guangyao memutuskan untuk tetap menjadi paman kecilnya Jin Ling? bagaimana jika akhirnya kedua paman Jin Ling jatuh cinta satu sama lain? karakter punya mxtx bukan...