2.

369 36 2
                                    

Sudah 3 bulan Jin Ling berlatih di Yunmeng. Paman Xian nya terkadang berkunjung untuk menemaninya bermain.

"Paman Xian, dimana istrimu?"

Wei Wuxian menolehkan kepalanya ke arah Jin Ling. Dia tersenyum dan mengusap kepala ponakannya.

"Lan Zhan sedang bersiap untuk perburuan malam."

"Bersama paman Jiang?"

"Tidak. A-Cheng sedang keluar. Dia memutuskan untuk meminta bantuan Lan Zhan agar memimpin perburuan malam."

Jin Ling memiringkan kepalanya. Dia menatap Wei Wuxian dengan pandangan bertanya. Wei Wuxian yang ditatap seperti itu hanya terkekeh.

"Salah satu daerah di LanLing diserang. Sudah banyak korbannya. Jadilah A-Cheng membantu paman kecilmu."

Jin Ling tersentak. Dia langsung berdiri dari duduknya. Wei Wuxian langsung memegang tangannya saat Jin Ling ingin pergi.

"Mau kemana?"

"Kemana lagi? Tentu saja ke tempat kejadian."

Wei Wuxian menghela nafasnya pelan.

"Sudah ada A-Cheng di sana. Lagipula A-Cheng langsung menuju ke sana setelah mendapat surat dari paman kecilmu."

"Paman kecil yang meminta bantuan langsung?"

Wei Wuxian mengangguk pelan sambil tersenyum.

"Dan paman kecilmu itu tidak mau A-Cheng memberitahumu."

"Kenapa begitu?"

"A-Ling, kau lupa jika kau masih harus berlatih mengurangi sikap gegabahmu itu?"

Jin Ling mendengus mendengar perkataan paman Xian nya. Dia kembali duduk di sebelah Wei Wuxian.

"Mau bagaimana lagi paman? Aku tumbuh dengan sikap seperti itu dalam bertarung."

"Kau harus lebih belajar pada paman Xianmu."

Keduanya menoleh saat mendengar suara Lan Wangji. Jin Ling menatap istri pamannya itu dengan pandangan bertanya. Sedangkan Wei Wuxian hanya menatap Lan Wangji tajam yang dihiraukan oleh istrinya.

"Maksud paman Wangji?"

Lan Wangji memutuskan untuk duduk di samping Jin Ling. Dia menatap ke arah air yang tenang.

"Tanyakan pada paman Jiangmu atau kau bisa tanyakan langsung pada orangnya."

Jin Ling menolehkan kepalanya ke arah Wei Wuxian. Wei Wuxian hanya menghela nafasnya dan melirik sang istri.

"Aku akan bertanya pada paman Jiang Cheng nanti."

Jin Ling berdiri dan berjalan ke dalam bangunan sekte Jiang. Wei Wuxian hanya menatap punggung Jin Ling dan beralih ke arah Lan Wangji.

"Lan Zhan, kenapa kau tidak bersiap?"

"Aku sudah bersiap. Tinggal berangkat."

"Lalu? Ada apa kau kemari? Dimana bichen dan quqin mu?"

Wei Wuxian mengernyitkan keningnya saat tak melihat bichen dan quqin sang istri.

"Di kamar. Aku tadinya ingin mengajakmu makan bersama."

"Kau sudah memasak?"

"Hn."

"Xie Xie, istriku tercinta."

Wei Wuxian mengecup pipi Lan Wangji dan menarik tangan sang istri untuk kembali ke kediaman pribadinya untuk makan bersama sebelum sang istri berangkat berburu malam.

[END] Jin Ling's other parents [ChengYao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang