15. [END]

280 18 0
                                    

Di pagi hari yang cerah, sekte Yunmeng Jiang sudah heboh dengan Jiang Cheng yang menyuruh pelayan untuk memanggil tabib karena Jin Guangyao akan melahirkan.

Wei Wuxian dan Lan Wangji serta putri mereka berjaga di sekitar kediaman pribadi Jiang Cheng. Tak lupa mereka juga memasang array pelindung pada kamar Jiang Cheng.

Sang tabib datang dengan terburu-buru. Diikuti dengan beberapa pelayan yang membawa perlengkapan untuk persalinan.

Jiang Cheng menemani Jin Guangyao sambil menggenggam erat tangan sang istri. Tabib memasang tirai di leher Jin Guangyao untuk menutupi pandangan Jin Guangyao dari proses yang akan dia lakukan.

"Bagaimana tabib?"

Sang tabib menatap sang pemimpin sekte Jiang. Dia tersenyum dan mengangguk. Dia mengisyaratkan untuk membius di sekitar daerah yang akan menjadi tempat keluar si jabang bayi kepada salah satu pelayan.

Proses persalinan terus berjalan. Selama itu juga Jiang Cheng selalu menenangkan sang istri.

"A-Yao, aku mencintaimu. Selalu."

Jin Guangyao mendengar itu hanya tersenyum. Dia mengeratkan genggamannya pada tangan sang suami.

"Aku lebih mencintaimu, A-Cheng."

Jiang Cheng mendekatkan wajahnya dan mengecup kening sang istri. Dia dapat melihat wajah sang istri tampak memucat.

Jiang Cheng sesekali melirik ke arah sang tabib yang sedang melakukan proses persalinan. Sesekali juga dia akan meringis membayangkan jika dia yang berada di posisi sang istri.

Jin Guangyao melihat itu hanya tersenyum sambil mengusap pipi sang suami. Rasanya memang sakit walau sudah dibius lokal. Namun sebisa mungkin dia tahan agar tak membuat sang suami khawatir.

"Oekk oekkk oekk!"

Tak lama terdengar suara bayi menangis menggema di seluruh kediaman pribadi Jiang Cheng. Semua orang yang mendengar itu bernafas lega. Mereka tersenyum atas kelahiran anak pertama dari Jiang Cheng dan Jin Guangyao.

Wei Wuxian dan Lan Wangji tersenyum mendengar suara tangis bayi itu. Mereka menatap sang putri yang tersenyum seolah merasakan kebahagiaan mendapatkan saudara.

Setelah sang tabib selesai dan tubuh sang anak sudah dibersihkan oleh pelayan, sang pelayan menyerahkan sang bayi kepada ayahnya. Sang tabib tersenyum dan menatap Jiang Cheng.

"Jiang Zhongzu dan Nyonya Jiang, selamat atas kelahiran anak pertama kalian. Anak pertama kalian berjenis kelamin laki-laki."

Jiang Cheng mendekatkan sang anak pada istrinya. Jin Guangyao tersenyum dan mengecup pipi gembil sang putra.

"A-Cheng, siapa namanya?"

Jiang Cheng tersenyum dan menatap sang putra.

"Nama lahir, Jiang Shing yang berarti kemenangan, kejayaan dan kecerdasan. Nama kesopanan, Jiang Fengying yang berarti seorang yang pintar dan juga cerdik."

Jin Guangyao menatap sang anak sambil tersenyum.

"Nama yang bagus. Selamat datang di dunia, A-Shing."

Jiang Cheng dan Jin Guangyao mengecup kedua pipi sang anak yang tertidur.

Sang tabib memberi beberapa nasihat dan ramuan agar jahitan Jin Guangyao cepat mengering. Dia juga berpesan agar sang Nyonya Jiang jangan terlalu memaksakan diri untuk cepat pulih. Jiang Cheng dan Jin Guangyao hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih pada sang tabib.

10 tahun kemudian.

Sudah sepuluh tahun sejak kelahiran Jiang Shing dan Wei Lian (Nama kesopanan: Wei Qiaofeng), anak dari Wei Wuxian dan Lan Wangji. Mereka sering berlatih bahkan bermain bersama.

Walau Jiang Shing lebih muda beberapa bulan dari Wei Lian, Jiang Shing sudah dapat melindungi sang Jiejie beberapa kali. Walau terkadang itu tidak perlu, karena Wei Lian sering berlatih dengan sang ayah yang memiliki sifat tak beda jauh dengan para preman.

"Jie, bagaimana jika kita bermain di taman kelinci?"

Wei Lian menolehkan kepalanya ke arah Jiang Shing. Dia tersenyum dan mengangguk.

"Tapi sehabis berlatih. Kau ingin dihukum oleh ayahmu, A-Shing?"

Jiang Shing yang mendengar kata 'hukum' dan 'ayahnya' itu langsung bergidik dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak tidak. Aku tidak mau membuat A-die marah lagi. Itu seram."

Terdengar suara tertawa tertahan dari arah belakang mereka. Mereka berdua menolehkan kepala mereka ke arah belakang dan mendapati Wei Wuxian berjalan ke arah mereka sambil menahan tawanya.

"Ada apa paman Xian ke sini?"

"Aiya, A-Shing. Kau ini. Paman hanya ingin melihat latihan kalian. Tapi ternyata kalian sedang membicarakan A-Cheng."

"Kenapa A-die menahan tawa tadi?"

Wei Wuxian menatap sang putri dan terkekeh pelan.

"Jiang Cheng tidak seseram itu sebenarnya. Jika dia seseram itu saat marah berarti A-Shing membolos dari latihan saat ada banyak hal yang ada dipikirannya."

Kedua anak itu saling berpandangan dan menatap Wei Wuxian kembali. Wei Wuxian mengelus kepala kedua anak itu.

"Tanggung jawab yang diemban seorang pemimpin sekte besar itu sangat besar, A-Shing, A-Lian."

"Apa itu juga yang dirasakan oleh Ling Gege, ayah?"

"Benar. Itulah kenapa saat kalian berkunjung ke sana bersama Yuan Gege dan Jingyi Gege, aku dan ayahmu berpesan untuk tidak terlalu merepotkan Ling Gege kalian."

"Tapi kenapa Ling Gege tidak pernah benar-benar marah saat kita berdua nakal, paman?"

Wei Wuxian terkekeh pelan mendengar pertanyaan sang keponakan.

"Dia sangat menyayangi kalian. Walau sifatnya terkadang terlihat kesal atau marah, namun di dalam lubuk hatinya dia sangat menyayangi kalian berdua."

Jiang Shing dan Wei Lian yang mendengar itu tersenyum sumringah. Mereka berpelukan karena ternyata mereka disayangi oleh Ling Gege mereka.

"Wei Ying, A-Lian, A-Shing, waktunya makan siang. Kalian sudah ditunggu di ruang makan."

Wei Wuxian tersenyum saat mendengar suara sang istri dan melihat kedua anak itu bersorak gembira mendengar waktu makan siang. Mereka berdua segera menghampiri Lan Wangji dan Wei Wuxian hanya mengikuti mereka dari belakang.

Jiang Shing dan Wei Lian tumbuh menjadi anak yang ceria. Mereka berdua juga tumbuh menjadi pribadi yang kuat untuk melindungi Lianhua Wu dan sekte Yunmeng Jiang. Mereka berdua bertekat untung melindungi orang-orang yang mereka sayangi dari bahaya yang akan datang.









END.

Terimakasih sudah membaca.

Sebelum itu bisa bantu vote di bawah ini

Xianwang (seme Wei Wuxian x uke Lan Wangji)

Huazhan (seme Hua Cheng x uke Lan Wangji)

Atau mereka threesome alias seme Wei Wuxian x uke Lan Wangji x seme Hua Cheng)

Jangan lupa vote dan commentnyaaaa yaaa kalian.

[END] Jin Ling's other parents [ChengYao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang