7.

204 19 0
                                    

Jin Guangyao sudah berada di Yunmeng Jiang selama lima hari. Selama itu dia hanya membantu Jiang Cheng melatih para murid Yunmeng atau sesekali membantu Lan Wangji memasak.

"Jin Zhongzu, apa yang sedang anda lakukan di sini?"

Jin Guangyao membalikkan tubuhnya saat mendengar suara itu. Dia tersenyum pada Jiang Cheng.

"Aku hanya membantu Wangji memasak. Ah dan jangan memanggilku dengan itu lagi. Kau bisa memanggilku dengan Meng Yao atau A-Yao seperti er-ge."

"Apa tidak apa?"

Jin Guangyao tersenyum seraya menggelengkan kepalanya.

"Tentu saja. Kita sudah menjadi keluarga semenjak Jin Zixuan dan Jiang Guniang menikah."

"Baiklah. Kau juga bisa memanggilku A-Cheng."

Jiang Cheng berjalan mendekat ke arah mereka. Dia mengintip ke dalam panci.

"Kalian sedang memasak apa?"

Jiang Cheng mengernyitkan keningnya saat mencium aroma pedas dari panci kecil di samping Lan Wangji.

"Ugh. Lan er ghongzi, jangan terlalu memanjakan Wei Wuxian."

"Dia tidak akan mau memakan makanan selain ini. Aku terpaksa."

Lan Wangji memfokuskan pandangannya pada panci di depannya.

"Ahh dan tolong jangan memanggilku begitu. Jiang Zhongzu bisa memanggilku dengan Wangji atau A-Zhan."

Jiang Cheng menghela nafasnya.

"Baik baik. Kau juga bisa memanggilku dengan nama A-Cheng. Jangan mengikuti panggilan Wei Wuxian untukku."

Lan Wangji tersenyum dan mengangguk pelan. Jiang Cheng melirik Jin Guangyao yang sedang memasak. Dia teringat bahwa sang keponakan mencari paman kecilnya.

"Oh ya, A-Yao tadi A-Ling mencarimu. Sepertinya dia sedang senang."

"Baiklah. Sehabis ini aku akan menghampirinya."

Jiang Cheng mengangguk. Dia membalikkan tubuhnya untuk keluar dari dapur.

"Jin Zhongzu, apa kau menyukai adik iparku?"

Jin Guangyao tersentak mendengar pertanyaan dengan nada datar itu. Dia menoleh ke arah istri dari Wei Wuxian itu.

"A-aku tidak.."

"Jin Guangyao, apa kau tau bahwa kalian sudah seperti orang tua bagi Jin Ling?"

Jin Guangyao menolehkan kepalanya ke arah asal suara dan mendapati sang Yiling Laozu yang berjalan mendekat ke arah mereka.

"Apa maksudmu?"

Wei Wuxian hanya terkekeh pelan dan mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang ada di sana.

"Kau dan Jiang Cheng sudah seperti orang tua kedua bagi Jin Ling."

"Bukankah kau dan HanGuang-Jun juga sama?"

Lan Wangji dan Wei Wuxian saling berpandangan sebelum terkekeh pelan. Mereka menggelengkan kepala menanggapi pertanyaan pemimpin sekte Jin itu.

"Aku dan A-Zhan hanya berlaku sebagai orang tua jika kita dalam perburuan malam."

"Kami tidak bisa menjadi orang tua seperti kalian."

"Jin Ling hanya terbuka pada kalian. Bahkan dia tidak terbuka sepenuhnya pada kami. Tidak seperti pada kalian."

Jin Guangyao terdiam sambil menatap sepasang suami istri itu bergantian.

"Meng Yao, temui Jin Ling. Dia ada di pasar Lianhua Wu. Biar aku yang mengurus Jiang Cheng."

Jin Guangyao mengerjapkan matanya saat sang Yiling Laozu tersenyum padanya. Dia langsung bergegas keluar dari dapur dan mencari keponakannya. Sedangkan Lan Wangji dan Wei Wuxian hanya tersenyum melihat itu.

"A-Ying, kau tau bahwa A-Cheng menyukai Jin Zhongzu?"

Wei Wuxian menghentikan langkahnya yang ingin menuju tempat Jiang Cheng berada. Dia menolehkan kepalanya pada sang istri.

"Aku tau. Sebelum masalah di salah satu daerah LanLing, aku tau bahwa Jiang Cheng sudah menyukai Meng Yao. Kau tau sendiri A-Zhan, bagaimana sifat dan sikap Jiang Cheng selama ini."

"Hn, aku tau."

Lan Wangji menyelesaikan masakannya dan membaginya di beberapa mangkuk. Tangannya terhenti saat mengingat sesuatu.

"A-Ying.. jika A-Cheng mengikuti Jin Zhongzu, siapa yang mengurus Yunmeng? Begitupun sebaliknya."

Wei Wuxian tersenyum dan mulai berjalan keluar dari dapur.

"Aku, A-Zhan."

Saat suara langkah kaki Wei Wuxian tidak terdengar lagi, Lan Wangji menghela nafasnya dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

Wei Wuxian memasuki ruang kerja Jiang Cheng dan mendapati sang adik angkat sedang melamun. Wei Wuxian tersenyum kecil dan mendudukkan dirinya di depan Jiang Cheng.

"Shimei, apa yang kau pikirkan?"

Jiang Cheng tersentak dan menatap Wei Wuxian kesal.

"Jangan mengagetkanku, sialan!"

Wei Wuxian hanya mengangkat tangannya tanda menyerah.

"Maaf maaf. Jadi apa yang kau pikirkan?"

"A-Yao..."

Wei Wuxian menopang dagunya dan menatap Jiang Cheng.

"Apa kau menyukainya?"

Jiang Cheng langsung memalingkan wajahnya mendengar pertanyaan Wei Wuxian. Wei Wuxian hanya terkekeh saat melihat pipi Jiang Cheng yang memerah.

"Sejak kapan?"

"Aku...tidak tau.."

Wei Wuxian menghela nafasnya seraya tersenyum ke arah Jiang Cheng.

"Saat masalah di salah satu daerah LanLing, kau sudah menyukainya, bukan?"

Jiang Cheng langsung menolehkan kepalanya ke arah sang kakak angkat. Dia menatap Wei Wuxian dengan pandangan terkejut.

"Darimana kau tau?"

"Aku kenal betul sifatmu, Jiang Cheng."

Wei Wuxian menatap ke arah lain sebelum menambahkan,

"Kau tidak akan langsung berangkat detik itu juga setelah membaca surat dari Meng Yao, jika itu berasal dari sekte lain. Bahkan Lan sekalipun."

"Kau sudah tau dari awal ya ternyata?"

Wei Wuxian bangkit dari duduknya dan berjalan melewati Jiang Cheng sambil menepuk kepala adiknya itu. Dia berjalan ke arah jendela yang ada di belakang Jiang Cheng. Jiang Cheng hanya memperhatikan sang kakak.

"Kejar pujaan hatimu, A-Cheng. Jika kau benar-benar menyukai dan mencintainya, kau harus berjuang untuk membahagiakannya selalu."

"Gege..."

Wei Wuxian membalikkan badannya seraya tersenyum. Dia berjalan ke arah pintu dan menyempatkan diri untuk menepuk kepala sang adik angkat.

"Gege selalu mendoakan kebahagiaanmu, A-Cheng."

Wei Wuxian keluar dari ruangan pribadi Jiang Cheng meninggalkan sang pemilik ruangan yang masih mencerna perkataannya.

Jiang Cheng berakhir menghabiskan waktunya di dalam ruangan pribadinya setelah makan malam. Dia memikirkan semua perkataan sang kakak angkat tadi sore.

Jiang Cheng menatap keluar jendela dan menatap langit yang berhias bulan di sana. Dia memutuskan untuk tidur di sana sambil menyelesaikan beberapa gulungan sekte.
















TBC

Halo guys. Kembali lagi.

Maaf ya pendek soalnya stuck ehehehe.

Jangan lupa vommentnya ya guys.

[END] Jin Ling's other parents [ChengYao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang