Chapter 11

66 26 4
                                    

Saat ini Yerin berada di kamar Shu Hua yang saat itu ia membawanya ke sini, Yerin hanya duduk di sudut ranjang kala wanita itu tengah sibuk berdiri di hadapan lemari sambil memilah milih pakaian.

Shu Hua berbalik dengan kedua tangan yang memengang dua gaun "Mana yang cantik menurutmu" tanyanya

"Keduanya cantik" jawab Yerin karena memang benar adanya, kedua gaun yang di tunjukkan padanya memang sangat mewah dan bagus.

Shu Hua mengulurkan gaun kanan pada Yerin
"Nah pakai ini"

"Ye? Aku?" bingung Yerin 

"Tentu saja, pakaianmu basah jadi pakai gaun ini" Yerin berdiri dengan kedua tangan yang terulur kedepan menolak "Tidak usah sungguh, aku akan pulang sekarang" Shu Hua menyimpan gaun lainnya, ia membawa Yerin menuju ruang ganti "Ayo kemari"

"Tapi aku__"

"Dengarkan aku, atau kau akan ku marahi" Yerin bingung dengan ucapan itu, memangnya mengapa ia harus di marahi, dan karena desakkan itu, Yerin terpaksa memakai gaun itu.

Yerin keluar dengan tangannya yang memengang pakaian miliknya "Ahk, itu sangat cocok untukmu" ucapan itu membuat Yerin tak enak karena memakai pakaian milik gadis itu.

Shu Hua yang tengah berjongkok sambil memilih sepatu hal itu berdiri dan menarik Yerin kembali ke ranjang untuk duduk, Yerin merasa tak enak saat sebuah tangan memengang kakinya "Maaf, tapi aku tidak bisa menerima ini semua"

"Ini pestaku, jadi terserah aku" jawab Shu Hua dan sepasang sepatu hak pun terpakai di kaki Yerin. Shu Hua berdiri "Sekarang tinggal make up" Yerin kembali di buat tak enak lagi setelah menerima semua kebaikkan ini.

Yerin duduk di depan cermin dengan Shu Hua yang mendandaninya "Benar juga, siapa namamu?" tanya Shu Hua di sela sela meriasnya "Jung Yerin"

"Jung Yerin?" Shu Hua berfikir sejenak "Apa kau seorang atlit bela diri" ucapan itu membuat Yerin membuka matanya saat ia di suruh menutup matanya "Bagaimana?"

"Kembali tutup matamu" titah Shu Hua, Yerin kembali menutup matanya "Soal itu, aku sering datang menonton ke acara perlombaan antar sekolah, karena mereka sangat keren"
"Dan aku mengingat namamu, karena kau salah satu siswi yang memenangkan lomba nasional itu"
"Kau sangat keren saat itu" tanpa di sadari ingatan hari itu membuat Yerin mengingatnya, tangan kirinya memengang tangan kanannya dengan mata yang masih menutup "Jika, anda menontonnya, apa anda tau soal kejadian hari itu" tangan Shu Hua terhenti mengoleskan make up, ia pun berdehem dan melanjutkannya. "Lalu bagaimana kondisimu"

"Setelah operasi itu, tangan saya baik baik saja"
"Walaupun terkadang, rasa sakit itu sesekali saya merasakannya"

"Mengapa tiba tiba bicara formal"
"Buka matamu" titah Shu Hua, Yerin membuka matanya dan melihat cermin di hadapannya "Kau sangat cantik"

"Apa aku pantas mendapatkan perlakuan ini?" ucap Yerin yang bahkan ia tak mengenali dirinya sendiri dengan pakaian dan make up yang saat ini ia gunakan.

Kedua tangan Shu Hua memegang pundak Yerin yang berada di hadapannya tengah duduk sambil melihat ke arah cermin "Kau pantas mendapatkannya"

"Jika aku boleh bertanya, mengapa anda__"

"Shu Hua, panggil aku ka Shu Hua" potong Shu Hua, ia pun berjalan menuju peralatan make up-nya untuk kembali membereskan dan menyimpannya ke tempat semula.

"Mengapa ka.. Shu Hua sering pergi ke perlombaan itu"

"Kau tau, sejak dulu aku juga ingin bisa belajar bela diri"
"Tapi ibuku menentangnya dan menyuruhku untuk melakukan keinginan yang dia inginkan, bahkan menjadi seorang model ini karena keinginannya"
"Karena itu, aku selalu datang dan melihat perlombaan semacam itu untuk menenangkan pikiranku"

F4 : 4 Pria Tampan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang