Yerin membuka matanya, pandangannya melihat ruangan serba putih di sekitarnya, ia lantas beranjak duduk "Ahk" ringisnya saat ia mendapati perban di tangan kananya. Pandangannya teralihkan pada sosok pria yang tengah tertidur di samping ranjangnya, manik matanya terahkan pada jam dinding yang menunjukkan waktu pukul 3 pagi.
Pagi pun menjelang dan waktu kini menunjukkan pukul 7 pagi, seorang perawat datang ke ruangan Yerin "Selamat pagi, ini sarapannya, dan akan kembali di ambil pukul 8" ucapnya sambil mengantarkan makanan dan menyimpannya di meja samping ranjang. "Terima kasih" ucap Yerin yang saat itu sudah bangun dan tengah bersandar di ranjangnya.
Manik mata Yerin melihat ke arah Taehyung yang sudah merasa tidak nyaman dengan posisinya, yang pada akhirnya ia tersadar. "Kau sudah bangun" ucap pria itu, ia lantas beranjak berdiri dan berjalan ke arah toilet. Yerin melihat wajah pria itu yang juga terdapat luka di sana.
Taehyung keluar dari toilet tak lama dan melihat Yerin tengah menyantap makanannya dengan tangan kirinya, dengan cepat Taehyung menarik sendok itu "Biar aku bantu" ucapnya dan sebuah suapan tertuju pada mulut Yerin, namun Yerin hanya diam melihatnya "Aku bisa sendiri"
"Tanganmu terluka, biarkan aku membantumu"
"Aku bisa sen__" Yerin tak melanjutkan ucapannya dan lebih memilih mengalah karena ia berfikir jika pria itu tidak akan berhenti begitu saja, Yerin pun membuka mulutnya dan memakan makanan itu.
Tak lama makanan pun telah habis di makan, Taehyung beranjak untuk menyimpan bekas makanan itu kembali ke tempatnya. "Kau takan pergi" ucap Yerin pada pria itu
"Apa kau baru saja mengusirku?" jawab Taehyung dan kembali duduk di samping ranjang. "Kau harus sekolah bukan"
"Itu bukan masalah buatku"
"Pergilah, aku tak mau ada gosip karena kau ada di sini" ucap Yerin malas
"Kau tak perlu memikirkan omongan orang" jawab Taehyung sambil bersandar pada kursi dan memainkan ponselnya. "Terima kasih" manik mata Yerin melihat pria itu "Kau sudah menyelamatkanku lagi" sambungnya, namun Yerin hanya diam tak peduli, ia lebih memilih menyalakan televisi untuk menonton.
Pandangan Yerin teralihkan pada ponsel dan mendapati panggilan dari ibunya "Aish" ucapnya saat ia lupa jika orang tuanya pasti mencarinya karena tak ada kabar. Yerin mengangkatnya "Hallo ib__"
"YAA DIMANA RUANGANMU, IBU DAN ADIKMU BERADA DI RUMAH SAKIT" Yerin menjauhkan ponselnya saat sang ibu langsung berteriak "Ruangan berapa ini?" tanya Yerin pada Taehyung "VIP, no 5"
"Apa?"
"Ruangan VIP" bingung Yerin"Memangnya kenapa" jawab Taehyung
"Kau tau berapa harga ruangan__" ucapan terima terhenti saat ibunya berteriak dari ponsel memangil namanya "Ruangan VIP no 5" Yerin kembali menjauhkan ponselnya dari telinganya saat sang ibu kembali berteriak saat mengetahui hal itu. Panggilan pun Yerin putuskan dan menyimpannya kembali di ranjangnya.
"Kenapa kau membawaku ke ruangan ini, bagaimana bisa aku membayar biaya rumah sakit"
"Lagian ini hanya keseleo mengapa harus di ruangan sebesar ini"Taehyung menyimpan ponselnya "Aku juga tidak tau, pihak rumah sakit langsung membawamu ke ruangan ini saat aku bilang keluarga Kim akan membayarnya"
Yerin menelan selivanya kasar "Mengapa kau harus mengatakan itu"
"YERIN"
"KAKAKKKK" teriakan itu membuat Yerin dan Taehyung teralihkan ke arah pintu dimana ibu dan adiknya tengah masuk sambil berlari ke arahnya, dan memeluknya "Kau tau betapa khawatirnya ibu saat mendapatkan kabar kau terjatuh"
"Kakak, mengapa kau bisa terluka" ucap ibu dan adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
F4 : 4 Pria Tampan ✓
FanfictionUang, tahta, kekuasaan menjadi kekuatan di sekolah tinggi Sekang. Tak hanya kekayaan yang menjamin mereka masuk ke sekolah ini. Tak hanya biaya yang tinggi, bahkan hanya orang orang terpilih yang bisa masuk ke sekolah ini. Walaupun seseorang sudah...