Chapter 15

61 24 1
                                    

Jam pelajaran sudah berakhir, para siswa siswi kini tengah bubar meninggalkan gedung sekolah dengan kendaraan pribadi dan jemputan dari supir mereka. Saat ini Yerin dan Umji tengah berjalan bersama untuk menuju gerbang sambil bersenda gurau.

"Yerin" manik mata Yerin melihat ibunya yang tengah melambaikan tangan, mereka berjalan ke arahnya "Apa ibu menjemputku?" sebuah elusan mendarat di kepala Yerin "Ibu khawatir kau pingsan di jalan" manik mata Yerin melirik ke arah Umji yang tengah menatap kosong "Ibu, dia temanku Umji" mendengar ucapan itu Umji langsung membungkuk sopan "Siang bibi saya Umji"

Tangan Ara terulur mengelus singkat kepala Umji "Kau sangat cantik, terima kasih sudah menjadi teman Yerin" Umji tersenyum "Iya bibi, terima kasih untuk pujiannya" Yerin melihat tingkah Umji membuatnya sedikit nyaman, karena tadi wajah gadis itu hanya diam tapi melihat kini ia tersenyum membuatnya lega.

"Nona" pandangan mereka teralihkan pada seorang pria berjas di samping sebuah mobil tengah memangil Umji "Bibi, Yerin aku duluannya"

"Oh hati hati" Yerin membalas lambaian tangan Umji saat gadis itu mulai berjalan pergi menuju supirnya. "Ayo" ucap ibu, tangannya ia kaitkan pada tangan putrinya dan berjalan bersama.

Umji turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumahnya "Aku pulang" ucapnya kala memasuki rumah besar milik keluarganya. Manik matanya melihat rumahnya yang kosong tanpa ada keluarga di dalamnya "Nona sudah pulang" Umji berdehem dan berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

Ia menyimpan tasnya di atas kursi dan berjalan ke arah ranjangnya "Apa keluarga memang seperti itu?" pikirnya saat ia melihat bagaimana temannya di perlakukan baik oleh ibunya, tangan kanannya memegang kepalanya saat elusan yang ibu Yerin berikan membuatnya kembali teringat. Manik matanya melihat foto keluarganya tangannya pun terarah dan mengambil pas foto itu. "Bunda" ucapnya sambil mengelus foto yang terlapisi kaca itu.

"Prangg" Umji menyimpan pas foto itu kembali ke tempatnya dan berjalan keluar kamar, dari atas ia melihat ke bawah dimana ada ayahnya di sana. "Ay__"

"Apa yang kau lakukan cepat bersihkan?" teriak tuan Kim Hyeon Ji, ayah Umji pada seorang pelayan.

"Dan kau apa yang baru saja kau lakukan bersama pr__" Umji tak ingin mendengar perdebatan yang selalu saja ayah dan ibu sambungnya itu lakukan hampir setiap hari. Ia kembali ke kamarnya dan mengurung diri di sana.

Malam pun tiba, Yerin saat ini sudah pulang dari tempat kerjanya, dan saat ini dengan tangan kanannya yang tengah membawa bingkisan ia berjalan menuju halte. "Bruummmm" langkah Yerin terhenti saat banyaknya motor besar yang melewat ke jalan sampingnya, ia kembali berjalan untuk menyebrang, namun motor itu masih banyak yang berlalu lalang, Yerin masih diam menunggu lampu hijau untuk menyebrang.

"Brukk" Yerin berlari ke arah kanan dimana sebuah motor terjatuh, ia menyimpan bingkisannya dan membantu pengendara itu "Kau baik baik saja" tanyanya dan membawanya duduk di dekat semak, setelahnya Yerin membantu motornya berdiri dan kembali pada pengendara itu. "Ah" Yerin membuka bingkisannya yang terdapat air botol minuman disana, ia membuka tutup botolnya dan menyodorkannya "Minumlah dul__tuk" Yerin kaget saat pengendara itu menghempaskan botol minumnya membuat airnya tumpah.

"Twiw wiw wiw" pandangan Yerin teralihkan ke jalanan dimana mobil polisi tengah melintas, ia berfikir mungkin para pengendara motor itu tengah pergi menghindar dari polisi. Tangan Yerin terulur pada botol itu dan menutupnya kembali. Sebuah motor kembali mendekat dan terparkir di samping motor pengendara tadi. "So Hyun, kau baik baik saja" Yerin berdiri saat pengendara yang terjatuh itu sudah di bantu oleh kenalannya, Yerin membawa bingkisannya dan berjalan "Tunggu" langkahnya terhenti saat suara pria terdengar, ia berbalik dan melihat pengendara itu membuka helm nya "Terima kasih sudah menyelamatkan adikku" manik mata Yerin terbuka lebar kaget saat wajah pria itu membuatnya teringat akan kematian temannya.

F4 : 4 Pria Tampan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang