27|| Muncul rasa

29 8 0
                                    

Happy Reading






*******

"Saya dengan Galaksa sudah membereskan semuanya, kasus penculikan dua belas tahun lalu yang dilakukan Vernon, sidangnya sudah diselesaikan tadi siang." ujar Reiga. "Saya juga tidak menyangka bahwa dia seorang ilmuwan, bahkan dia berusaha menjatuhkan saya." Reiga menggeleng gelengkan kepalanya tidak menyangka, orang yang selama ini ia percaya, dan ia andalkan nyatanya adalah seorang monster.

"Dia dijatuhkan hukuman enam belas tahun penjara," lanjut Reiga lagi. Rezfan mengangguk anggukan kepalanya paham, ia yakin Reiga sangat kecewa dengan kenyataan itu.

"Terimakasih Om." ucap Rezfan, Reiga tersenyum lalu mengangguk sebagai jawaban. Reiga memang berkunjung ke markas utama Dvl [Everlight] untuk membahas tentang kasus ini.

"Kalo begitu, saya pulang dulu. Banyak urusan kantor yang belum saya selesaikan." pamit Reiga yang diangguki tujuh anggota inti Dvl.

"Hati hati Om." ucap Rakha dari ambang pintu, mereka mengantarkan Reiga sampai keluar.  Bukannya kembali masuk, mereka malah memilih berdiri di halaman depan, dengan asap asap rokok yang melengkapi.

"Soal Arthaz gimana?" tanya Rafha tiba tiba. Setelah kejadian malam itu, ia tidak pernah melihat ataupun mendengar mereka berbicara tentang Arthaz lagi. "Dia beberapa kali hampir bunuh Lyora."

"Bukannya sekarang dia dirumah sakit? Gue denger denger sih katanya sempet amnesia. Kakinya juga lumpuh." ujar Rendi membuat remaja remaja disekelilingnya terkejut. Rakha mengorek telinganya takut takut jika ia salah dengar. Rumah sakit? Amnesia? Lumpuh? Bagaimana bisa itu terjadi?

"Kok bisa?" heran Razka. Sudah lama ia tidak mendengar kabar tentang Arthaz, tiba tiba saja laki laki itu mengalami lumpuh? Yang ada dipikiran Razka adalah, mungkin saja Arthaz mengalami azab.

"Lompat." ucap Rezfan membuat kening keenam temannya itu berkerut, banyak pertanyaan yang muncul di benak mereka. Lompat apa yang dimaksud Rezfan? Laki laki itu berbicara singkat membuat bingung inti Dvl. "Capek hidup kali." Rezfan mengedikan bahunya kemudian kembali fokus menatap ponsel ditangannya.

"Lo apain?" tanya Reyhan dengan dahi mengerut, ia yakin ada sangkut pautnya dengan Rezfan. Rezfan menaikan kembali pandangannya dan beralih menatap Reyhan yang kini tengah bertanya kepadanya.

"Enggak ada." Rezfan menggeleng, kemudian menyulut salah satu ujung rokok dengan korek, dan menghisap ujung lainnya dengan mulutnya. "Niatnya mau gue bunuh, tapi si bego itu udah lompat duluan. Cemen." caci nya lalu mengepulkan asap rokok tersebut ke udara.

"Gila lo." gumam Razka tidak habis pikir. Mereka tidak tau saja, bahwa yang lebih gilanya lagi Rezfan hampir menusuk Arthaz menggunakan pisau, meskipun hal itu hanya untuk menakut nakuti.

"Lo pada pernah denger Corfhenighter gak sih?" tanya Rakha tiba tiba. Laki laki yang sedang mengscroll beranda instagram nya itu bertanya membuat mereka semua mengangguk, kecuali Rega.

"Geng motor yang keren itu?" Rakha mengangguki pertanyaan Rafha. "Ngapain lo tiba tiba nanyain Corfhe."

"Corfhenighter...? Yang nerapin Secret member itu ya? Bukannya mereka udah bubar dari lama?"

"Banyak media yang bilang mereka udah balik lagi. Rumor doang sih." Rakha kemudian menunjukan berita yang beredar itu melalui instagram miliknya.

"Rumor doang, gak ada yang tau. Corfhenighter benar benar tertutup." timpal Reyhan setelah melihat isi ponsel Rakha. Corfhenighter memang geng motor yang sangat tertutup, bahkan tidak ada yang mengetahui wajah satupun anggotanya.

LYOREZFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang