06|| Bolos

38 8 0
                                    

"Kalian kapan pulang?" gumam laki laki dengan hoodie hitamnya, duduk di teras kamarnya menatap kosong lurus kedepan.

"Razka sendiri." ucap laki laki itu parau. ya, dia adalah Razka, laki laki yang kini menghela nafas panjang.

Ia lalu menatap setiap inci kamar nya, sepi. Ia sekarang benar benar merindukan kehangatan rumahnya belasan tahun lalu.

"Lo gak sendirian Ka, ada kita disini." Razka tentu saja terkejut kala mendengar suara Reyhan.

Disana kini ada Rezfan, Rakha, Rafha, Rendi, Rega, dan juga Reyhan yang entah sejak kapan mereka masuk ke kamarnya.

"Pintu lo gak dikunci." ucap Rezfan bahkan sebelum Razka bertanya.

"Cerita kalo lo lagi pengen cerita, lepasin beban beban lo, jangan pendem sendirian. Lo anggap kita ini apa?" cerocos Rendi, laki laki itu berbicara serius kali ini, Razka memang jarang sekali terbuka kepada mereka, dan lebih memilih bercerita kepada langit malam.

"Lo kek cewek kalo nyerocos." ujar Rega, membuat laki laki itu mendapatakan tatapan tajam dari Rendi.

"Gue nginep disini ya Ka." ucap Rafha lalu merebahkan tubuhnya diksair milik Razka.

"Gue juga." timpal Rendi ikut merebahkan dirinya disamping Rafha.

"Udahlah, kita semua nginep disini aja, gimana?" mereka semua mengangguk setuju, dengan perkataan Rakha.

"Mabar lah kuyy!" ajak Rega lalu mengeluarkan ponsel miliknya dari dalam saku celana.

"GASS!!" kompak mereka.

"KA, BISKUIT LO GUE MAKAN!" teriak Rezfan dari arah ruang tamu, laki laki itu memang keluar dari kamar Razka sedari tadi, untuk berburu makanan.

"Gue gak sendirian, gue punya mereka"

°°°°°°°

"REZFAN ALEZRA DIRGANTARA, MAU KEMANA KAMU?!!" teriak Pak Tio.

"Sial." gumam Rezfan, laki laki itu berbalik menghadap Pak Tio yang sudah berkacak pinggang dengan mata melotot, marah.

"Kemana kamu?!" tanya Pak Tio dengan kaki yang terus berjalan mendekati Rezfan.

"Kamar mandi," jawab Rezfan, membuat Pak Tio melirik kearah belakang cowok itu.

"Kamar mandi disebelah sana, bukan kesini!! Saya yakin kamu mau bolos!"

"Itu tau." balas Rezfan datar membuat wajah Pak Tio semakin memerah padam.

"Kamu ini- Ah sudahlah, sekarang kamu keliling lapangan 10 putaran!! Jangan berinisiatif kabur!" ujar Pak Tio lalu berbalik badan hendak pergi.

"Gila." gumam Rezfan, membuat langkah Pak Tio terhenti.

"Ngomong apa kamu?!" Rezfan tak menjawab, laki laki itu hanya menatap datar pria tua di depannya.

Pak Tio berdecak kesal, tidak akan benar berbicara dengan murid batu seperti Rezfan.

Rezfan berjalan kearah lapangan dengan Pak Tio yang mengawasi dari belakang.

"Sepuluh? Males." gumam Rezfan, pandangannya mengedar menatap lapangan yang cukup luas didepannya.

LYOREZFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang