37|| Cerita dari awal

15 4 0
                                    

Rezfan

lo mau gue mandi parfum?

gue lupa merk parfum lo

gak harus semua merk, lo beli

udah terlanjur
____________________

Seperti yang Rezfan bilang, ia akan mengganti parfum milik Lyora yang tidak sengaja ia pecahkan beberapa hari lalu. Laki laki itu kini memberikan banyak sekali parfum dengan merk yang berbeda.


"Gila." gumam Lyora menggeleng gelengkan kepalanya. Yang benar saja Rezfan ini? Dia membelikan Lyora parfum dengan total hampir 30 botol hanya karena lupa merk parfum yang Ia pecahkan.

Dari 30 merk parfum tersebut, 20 diantaranya adalah parfum parfum branded yang harganya bisa mencapai sekitar 8 juta rupiah per-botol.

Gadis itu baru saja beranjak untuk menyimpan ponsel nya diatas nakas, namun mengurungkan niat nya lantaran ponsel tersebut bergetar menandakan bahwa adanya panggilan telepon.

"Kenapa lagi?" tanya Lyora setelah mengatahui siapa pelaku yang telah meneleponnya.

"Kangen lo." ucap seseorang disebrang sana.

Lyora mengerutkan keningnya. "Bentar lagi juga ketemu, jam 3 ke pantai kan?"

"Jam 3 masih lama." ucap Rezfan membuat Lyora spontan melirik kearah jam dinding yang ada di kamar nya. Pukul '14.30'.

"Lama apaan? Cuman 30 menit." balas Lyora tidak habis pikir.

"10 menit gue jemput."

"Gue belum siap siap." Rezfan tidak mendengarkan dan malah memutuskan panggilan secara sepihak sebelum Lyora selesai berbicara. Rasanya gadis itu ingin sekali membakar laki Rezfan yang susah sekali untuk dibantah.

Rezfan bilang ia akan menjemput Lyora sekitar 10 menit lagi. Namun, baru menginjak menit ke 5, laki laki itu sudah sampai di depan gerbang rumahnya.

"Kebiasaan banget." Lyora tak habis pikir, kenapa dia bisa secepat itu untuk sampai ke rumahnya? Padahal jarak rumahnya, dan rumah Rezfan lumayan jauh. Lyora keluar dari rumahnya lalu menghampiri Rezfan yang baru saja keluar dari mobil.

"Kok bisa?" tanya Lyora. Pertanyaan itu justru membuat Rezfan mengerutkan dahinya tidak mengerti.

"Apa?"

"Jarak rumah gue sama rumah lo lumayan jauh, kenapa lo bisa cepat banget dateng ke sini?" tanya Lyora.

"Gak ada yang bilang gue dirumah. Daritadi gue di cafe depan, sama Rafha, Rega." balas Rezfan membuat Lyora mengangguk anggukan kepalanya paham.

Diperjalanan, Rezfan sengaja mengendarai mobilnya dengan sangat lambat. Tentu saja alasan utamanya yaitu, ingin lebih lama bersama Lyora. "Fan, bisa cepetan dikit?" tegur Lyora sedikit kesal.


"Bentar." ucap Rezfan sebelum akhirnya menancap gas mobil nya dengan kecepatan tinggi.

"Rezfan!" pekik Lyora terkejut. Sekarang keadaan jantungnya benar benar tidak aman. Organ tubuhnya satu itu seperti ingin meloncat dari tempatnya.

LYOREZFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang