"Lampu merah depan kamu ambil kanan, ya?"
Kala mengangguk. Kini keduanya sedang dalam perjalanan. Hari ini Soraya sedang mengambil cuti syutingnya. Dan secara tiba-tiba wanita anggun itu menelpon Kala meminta untuk dijemput dan diantar entah kemana.
Di tengah perjalanan, barulah Soraya berani mengatakan akan kemana tujuan keduanya. Tetapi, yang ada dalam benak Kala adalah, sudahkah wanita ini siap akan konsekuensinya. Datang kesana meski dengan tujuan baik sekalipun, hanya akan membuka lembar luka lama pada masalalunya. Belum lagi dengan alasan kedatangannya, apakah Soraya sudah benar-benar yakin untuk bertemu dengannya?
"Aku harap kamu gak akan menyesal, Ray."
Soraya mengalihkan fokusnya pada Kala. "Aku sudah pernah menyesal sebelumnya karena meninggalkan dia. Dan kalau hari ini aku tunda lagi, maka aku akan menyesal untuk kedua kalinya."
Setelah merasa tak ada lagi jawaban dari manager-nya, Soraya kembali fokus pada ponsel pintarnya. Berkat wawancara dari salah satu Talk Show dirinya kemarin, namanya kembali diperbincangkan. Kali ini bukan menyangkut karir gemilangnya. Melaikan terkait kehidupan pribadinya.
'Genap 36 Tahun, Artis Cantik Nadine Soraya Belum Juga Menaiki Altar Pernikahan'
'Berkat Peran Apiknya Dengan Kamara Aditiya, Nadine Soraya Kembali Diperbincangkan Akan Status Pernikahannya'
'Berperan Sebagai Istri Kamara Aditya, Mara dan Soraya Dicomblangi Oleh Banyak Netizen'
'Bunga Rumah Tangga, Sinetron Terbaru Nadine Soraya Bersama Kamara Aditiya. Netter: Udah Cocok Kalau Mau Ijab'
'Tagar #MaraRaya Menjadi Trending Satu Di Twitter, Penggemar Siap Kawal Hingga Pelaminan'
'Komentar Salah Satu Penggemar Sinetron Bunga Rumah Tangga Hangat Diperbincangkan, Netter: Mara Dan Raya, Kira-Kira Anaknya Setampan Apa?'
Kala melirik sekilas apa yang tengah dilihat artisnya satu ini. Ternyata tentang artikel-artikel yang memang tengah naik baru-baru ini. Perbincangan dirinya dengan lawan mainnya dalam sinetron terbaru Soraya, 'Bunga Rumah Tangga'.
"Jangan dipikirkan! Nettizen memang begitu, Ray."
Soraya tertawa garing. "Aku tahu," jawabnya.
Perjalanan minggu pagi memang sedikit lenggang di Ibu Kota. Meski tak sepadat hari kerja, tetapi macet dibeberapa tempat masih tetap ada. Jarak rumahnya dengan rumah yang ditujunya tidak sejauh itu tentunya. Tapi karena macet Ibu Kota yang walau tak seberapa, satu jam waktunya telah termakan perjalanan yang tak bisa Soraya bilang sia-sia. Ini keputusannya. Dan setiap langkah yang ia lewati tentu punya harganya.
"Rumah cat putih itu, kamu bisa berhenti disana." Jari telunjuknya mengarah pada bangunan dengan gerbang tinggi di bagian depan.
Kala yang mengerti langsung melajukan mobilnya tepat di depan rumah mewah itu. Dari luar, Kala maupun Soraya bisa melihat sebuah pohon hias berbentuk setangkai bunga mawar disana. Pohon serut itu sudah tumbuh besar rupanya. Soraya tertegun, mencoba mengingat kembali kenangan belasan tahun silam.
"Kal, kamu percaya aku kalau aku memang belum menikah, kan?"
Kala tentu mengangguk. Dipandangnya wanita cantik itu dengan senyum di bibirnya. Beberapa Netizen memang sudah keterlaluan. Mereka bilang, wanita ini pasti sudah pernah mengucap sah dan berakhir pada perceraian. Mereka bilang, kegagalan itulah yang membuat seorang Nadine Soraya trauma akan pernikahan.
Tetapi Kala tahu, saat Soraya bilang ia benar-benar belum menikah itu adalah fakta. Dari cara perempuan itu bicara, Kala tak sedikitpun melihat keraguan apalagi kebohongan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA MEMBIRU
Roman pour AdolescentsJika saja Dega bisa memilih, mungkin ia akan memilih untuk tidak dilahirkan menjadi seorang Radega Juanda. Karena menjadi Dega itu berat. Ia harus memiliki mental dan hati yang kuat. Jika tidak, dia sendiri yang akan tersesat. Sejak kecil yang Dega...