11.

5 1 0
                                    

"Pagiku cerahku matahari bersinar, kugendong tas merahku dipundak."

Usai menyanyikan lirik itu Atria tersenyum lebar kemudian menyapa semua kesatria dengan lirik selanjutkan.

"Selamat pagi semuaa."

"Selamat pagi Nona Alpheratz."

"Wah, kalian semua sangat bersemangat hari ini. Bahkan kalian sudah berpakaian kesatria lengkap padahal matahari saja belum terbit. Apakah hari ini bener-benar spesial?" tanya Atria menghampiri para kesatria yang tengah berdiri tegap didepan kediaman Scheat.

Atria mengamati wajah mereka satu-persatu, semuanya terlihat sangat berseri-seri. Padahal biasanya dimanapun mereka berada mereka akan memasang wajah serius dan tegas, tapi sekarang malah banyak yang tersenyum. Dari senyum tipis sampai senyum sangat lebar.

Atria jadi penasaran, kenapa mereka sebahagia ini? Hari ini adalah hari peringatan pernikahan Tuan dan Nyonya besar Scheat yang ke-27. Seluruh pelayan dan kesatria terlihat berseri-seri membuat Atria jadi penasaran. Tadinya Atria akan bertanya pada pelayan, tapi mereka semua terlihat sangat sibuk menghias kediaman Scheat sejak seminggu lalu. Yang senggang hanya para kesatria ini sehingga Atria bertanya pada mereka.

"Tentu saja kami senang, Nona. Hari ini adalah hari peringatan pernikahan Tuan dan Nyonya besar," jawab salah satu kesatria.

Atria mengangguk, dia sudah tau itu. "Lalu?"

"Setiap hari peringatan pernikahan  keluarga Scheat, seluruh pekerja kediaman ini boleh mengundang semua anggota keluarganya," jawab kesatria lainnya dengan antusias.

"Walaupun akan ditempatkan di tempat yang berbeda dengan para bangsawan, tapi keluarga pekerja tetap akan mendapatkan perjamuan yang istimewa, Nona," tambah kesatria lainnya.

"Waah, tidak kusangka ternyata Keluarga Scheat sebaik ini pada para pekerjanya," gumam Atria yang masih bisa didengar oleh para kesatria.

"Anda benar, Nona. Keluarga Scheat adalah bangsawan terbaik diseluruh benua ini. Sungguh keberuntungan bagi kami bisa bekerja untuk kediaman ini."

"Benar sekali!"

"Kau benar!"

"Ya benar!"

Atria tersenyum lebar mendengar sorakan bahagia para kesatria, dia juga merasa sangat beruntung bisa mengenal Keluarga Scheat. Benar-benar sangat beruntung.

"Nona Alpheratz."

Atria berbalik menatap Iota yang memanggilnya, pelatihnya itu terlihat sangat tampan dengan seragam kesatrianya. Apalagi rambutnya yang baru saja dipangkas membuat ketampanan Iota menjadi berkali-kali lipat. Atria sampai diam bahkan sampai lupa berkedip karena saking terpesonanya.

Iota tertawa kecil membuat Atria semakin terpesona. Para kesatria yang melihat itu segera bersiul untuk menggoda dua insan yang terlihat seperti pasangan kasmaran itu. Siulan itu membuat Atria segera tersadar lalu menundukkan wajahnya malu, yang sontak membuat semua yang melihatnya tertawa.

"Nona Alpheratz, anda begitu menggemaskan," puji Iota membuat Atria segera memegangi kedua pipinya yang langsung terasa sangat panas.

Iota dan pekerja diseluruh kediaman Scheat diperintahkan untuk memanggil Atria dengan nama belakangnya. Padahal awalnya semua memanggil Atria dengan namanya, tapi entah kenapa Albari tiba-tiba memerintahkan perubahan itu. 

"Saya sarankan anda berhenti memuji Nona Alpheratz, Tuan Iota. Karena saya rasa jika anda memujinya sekali lagi Nona Alpheratz akan melayang sangat tinggi," canda salah satu kesatria yang memantik tawa kesatria lainnya. 

Accidentally entered another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang