Atria memaksakan senyumnya, benar-benar hewan yang sombong!
"Terima kasih atas kemurahan hati anda Tuan Segin."
"Sama-sama, aku memaafkanmu. Namun, apa yang dilakukan manusia lemah sepertimu dihutan ini?"
'Manusia sih manusia, tapi kata lemahnya ilangin dong!' Atria mendengus dalam hati.
"Saya sedang berjalan-jalan, tapi kemudian tersesat. Bisakah Tuan Segin yang agung menunjukkan kepada saya jalan keluar dari hutan ini?"
Hewan yang mengaku bernama Segin itu tidak menjawab, dia justru menatap Atria dari atas hingga bawah kemudian mengendus-ngendusnya. Atria mundur seketika saat moncong hewan setengah serigala itu mendekat, apa yang dilakukannya?
"Pantas saja kau bisa tersesat, tubuh sekecil dan selemah ini, bahkan aku tidak mencium sedikitpun mana darimu."
Atria memutar bola matanya kesal, apa-apaan si 'tuan segin' ini. Seenaknya mengatainya lemah, tidak tau saja dirinya ini menguasai taekwondo. Dia ini hebat! Apalagi sampai mengatai dirinya tidak memiliki mana, tunggu! Mana? Tidak mencium bau mana?
Tidak mungkin mana yang itu, kan?
Atria membulatkan matanya. Tidak mungkin kan mana yang dimaksud si 'Tuan Segin' adalah mana yang sering disebutkan difilm atau novel fantasi? Atria menggelengkan kepalanya, tidak, tidak mungkin! Dirinya berada di Indo bukan di negeri fantasi. Namun ....
'Kalau gue masih di Indo ... kok bisa ada makhluk seperti dia didepan gue. Apalagi ... sekitar gue bukan Indo banget!'
Atria menatap sekelilingnya, pohon-pohon disekitarnya berwarna-warni dan tidak ada pohon seperti ini di Indo! Tidak ada! Lalu ... dimana dia sekarang? Lutut Atria lemas seketika. Dengan tubuh bergetar dia menatap Segin.
"Kau ... katakan. Ini dimana? I--ini masih di Indonesia, kan?"
"Indonesia? Apa itu? Apa itu nama kerajaan tempat tinggalmu? Ah, ini gunung Gruis. Seharusnya tidak sembarang manusia bisa masuk kesini."
"G--gunung Gruis?" Atria semakin lemas, bukan itu nama gunung tempat dia mendaki. Atria langsung terjatuh ke tanah. Bagaimana bisa dia berada ditempat lain? Tidak mungkin! Ini tidak mungkin!
Atria menatap sekelilingnya, tidak dia pedulikan Segin yang menatapnya bingung. Pandangannya terus berputar, perlahan dia kembali berdiri berlari kesana kemari mencari sesuatu. Hingga akhirnya dia sampai dipuncak gunung, dia berjalan mendekati sebuah tebing.
Atria semakin syok. Dibawah sana, bukan sesuatu yang dia harapkan. Dibawah sana, cukup jauh, tapi Atria masih bisa melihatnya dengan jelas. Sebuah kota yang cukup besar yang dikelilingi oleh tembok tinggi serta sebuah istana megah berdiri diujung kota. Persis seperti gambaran ibu kota kerajaan yang sering Atria lihat di anime.
Atria tertawa hambar.
"Wah. Dunia lain? Lawakan macam apa ini, heh? Gue bentar lagi mau sidang skripsi anji*g! Aaaa!"
Atria berteriak sangat kencang melampiaskan kekesalannya. Tidak hanya berteriak, Atria juga mengeluarkan berbagai sumpah serapah entah untuk siapa. Persis seperti orang gila, Atria berteriak histeris sampai mengacak rambutnya sendiri. Setengah jam lamanya dia melampiaskan kekesalannya, hingga akhirnya dia jatuh bersimpuh sambil menangis sekencang-kencangnya.
"Apa yang kau lakukan? Suaramu begitu buruk sampai membuat telingaku sakit."
Atria tidak mempedulikan Segin, dia masih terus memikirkan tentang dirinya yang tiba-tiba berada didunia antah berantah ini. Padahal dia sebentar lagi akan memasuki semester akhir, dia akan menyelesaikan kuliahnya sebentar lagi kemudian dia akan bekerja. Kemudian dia akan mengumpulkan uang untuk operasi adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally entered another world
FantasiMendaki gunung sampai puncak ❌ Mendaki gunung sampai dunia lain ✔ Gara-gara teman jahil yang mengganti petunjuk jalan, Atria malah sampai ke dunia lain. Begitu sampai disana malah bertemu makhluk sombong yang suka menghina, bahkan mengaku sebagai ma...