*Warning typo
°
°
°
°Suara tamparan terdengar keras bergema di seluruh ruang, Apo yang sedari mendengar percakapan antara mile bersama pria paruh baya berupa sangar merasa sedikit kasihan, tiba-tiba saja seseorang datang dan langsung melepaskan tamparan siapa pun yang melihat itu pasti cukup terkejut, selain dirinya yang mile turuti ternyata pria yang terlihat lebih tegas menjadi orang utama yang juga di hormati. Apo tidak tau pasti bagaimana keadaan keluarga mile tapi dari pengamatan nya keluarga enigma itu tidak berjalan baik.
Hampir dua jam mile berada dibawah membiarkan Apo berdiam diri dikamar, membuat alpha itu jengah sendirian dan mencari kesenangan lain, tapi siapa yang menduga saat dirinya membongkar laci laci dikamar terdapat satu foto yang sepertinya sudah lama tersimpan disana.
Mantan nya kah? Batin Apo, teringat lagi perkataan Jeff tentang riwayat pernikahan mile dulu yang pernah menikahi omega, tapi sepertinya mereka tidak terlihat bahagia mile lebih menujukan gesture tegas sedangkan si omega agak tertekan disana.
"Apo," panggil mile dari luar, dengan sedikit panik alpha itu segera menyimpan foto yang ia temukan lalu membuka pintu bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
"Ngapa-- eh?," apo yang awalnya ingin bertindak angkuh menjadi terkejut melihat lebam keunguan diwajah pria itu ditambah darah yang keluar dari mulutnya, ternyata sekeras itu tamparan yang ia dengar.
Dengan segera alpha itu menarik sang enigma masuk lalu mendudukkan nya diatas kasur, kasian juga melihat separah ini padahal niat nya mau mengusir jauh-jauh lalu mentertawakan penderitaan mile tapi batal niat itu.
"Diam, jangan senyum-senyum entar gue tambah lebam lu!," Ancam Apo yang melihat mile tersenyum lebar, dengan sikap dominan nya Apo malah menyodor pipi mile begitu keras hingga menimbulkan suara berisik dari si enigma.
"pelan-pelan po, pipi saya sakit" pinta mile sambil mengelus pipinya.
"Cik lembek, gitu aja sakit," cerca Apo setelahnya menyimpan beberapa obat, "udah sono balik gue mau tidur!, Kalo mau nangis dipojokkan tuh jangan ganggu gue!," Tapi bukannya mile pergi pria enigma itu malah memeluk Apo dan menguarkan feromon nya, seketika nafas Apo tercekat dan aksi adu feromon terjadi lagi, hal itu sama seperti diawal Apo akan selalu kalah jika sudah begini tapi beriring waktu feromon mereka berbaur dan menciptakan wangi Amber.
Apo yang baru menyadari ada aroma baru sedikit terdorong untuk menghirup lebih banyak, nafas yang sempat tercekik kini menjadi lebih tenang rasa pusing dan mual hilang begitu saja malah Apo merasa nyaman ketika dirinya semakin dekat disebelah mile, tanpa tau malu alpha itu mendekati ceruk leher sang enigma lalu menghirup dalam dalam disana, mile yang melihat pergerakan tiba-tiba Apo tersenyum senang, apa ini suatu pertanda baik?, Jujur dirinya masih belum yakin asal feromon ini sebenarnya hanya saja sama seperti Apo perasaan nyaman muncul seketika.
"what's this kind smells?,"
.
.
.
."kak, nanti code bisa pulang kan?,"
"iya nanti kakak yang antar kamu pulang, sekarang nginep disini dulu, besok kita--,"
Tiba-tiba suara gedoran pintu terdengar keras dari luar, Jeff yang tau siapa pelakunya meminta barcode untuk tetap tenang, "kamu diam disini nanti kakak balik lagi," baru saja melangkah barcode langsung menahan lengan Jeff lalu menatap takut seolah ada seseorang yang ingin menyakiti mereka, "kakak janji, please stay oke." Dengan sedikit kecupan di kening akhirnya barcode melepaskan pegangannya lalu membiarkan Jeff pergi menemui orang di luar.
Entah siapa yang ditemui Jeff, tapi hal itu tidak berlangsung lama sampai akhirnya pria berambut gondrong itu kembali menemui barcode yang masih terjaga.
"kak," lirih barcode samar-samar lalu dibawa Jeff kedalam pelukan.
"suttt.. sekarang kamu tidur ya, kakak janji besok kita pulang."
Perlahan barcode membaringkan tubuhnya bersamaan dengan Jeff memeluk erat remaja didepannya.
"tadi siapa kak?," tanya barcode.
"engk ada, kamu engk perlu tau, udah tidur cepet nanti telat bangunnya."
Dengan rasa penasaran barcode memutuskan untuk diam saja, sepertinya orang yang ditemui bukan sembarangan pasti ada sesuatu, kak ta mungkin?.
.
.
.
.
.Hari pernikahan digelar secara privat hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk kedalam, tidak ada wartawan disana hanya keluarga dan kerabat dekat mereka, Apo yang sudah lelah dengan jamuan hari ini berusaha untuk tetap bertahan dan dirinya sebisa mungkin untuk tidak jauh-jauh dari mile, kalo dilihat tamu undangan lebih dominan dari pihak enigma sedangkan Apo hanya beberapa saja yang datang dan itu hanya perwakilan keluarga yang tidak sempat membawa lebih karena pernikahannya yang tiba-tiba.
"sutt... Pak gue pengen pipis," bisik Apo.
"Terus kaitan dengan saya apa?," balas mile sedikit acuh.
"Temenin lah, gue takut ke wc sendirian!!," sentak Apo memaksa mile, takut yang dimaksud Apo bukan tentang penghuni wc tapi melainkan keluarga dari mile, mana tau dirinya sedang buang air kecil tiba-tiba di keroyok perkara pernah menghajar salah satu keluarga mereka, kan tidak lucu keluar dari kamar mandi lebam lebam.
Mile yang sebenernya juga lelah menganggap hal itu adalah kesempatan, setidaknya merokok sebentar sebelum kembali menyapa para tamu, "ayo saya temenin."
"Ahh... akhirnya lega," ujar Apo sambil menarik resleting celana nya saat melihat mile yang masih merokok membuat Apo menunggu pria enigma itu untuk menyelesaikan urusannya.
"rokok?," Tawar mile,"nope, gue engk ngerokok," tolak Apo lalu kembali mencuci tangan nya.
"Lu-gue nya bisa diganti jadi aku-kamu?," pinta mile setelah mematikan rokoknya.
"harus ya?,"
"Sekarang saya suami kamu, jadi tolong hargai saya, terus nanti kedepannya usahain jangan panggil pak, tapi mas, bisa kan?,"
Apo yang mendengar permintaan mile sedikit tertegun, haruskah? Padahal jika bisa dirinya ingin menolak hal itu dan tetap memanggil mile sama seperti pertama bertemu.
"kamu engk perlu langsung berubah, bisa pelan-pelan mungkin seiring waktu kamu bakal terbiasa."
Apo yang masih beradu batin dengan pikirannya hanya mengangguk pelan dan kembali bersikap angkuh, mas? Jijik gue panggil lu begitu.
Resepsi yang berlangsung lama akhirnya selesai juga, kini Apo bisa dengan tenang merebahkan tubuhnya sambil bergulat manja dengan selimut tebal disana.
"Mandi dulu baru tidur," tegur mile sambil membawa handuk ditangan.
"Nanti ah! Gue capek pengen tiduran dulu,"
"masih pakai gue?,"
"Aku maksudnya!! Sensi amet," celetuk Apo kesal.
"nattawin romsaitong, mandi sekarang atau mas yang mandiin!,"
"Iya,iya, cerewet!,"
Dan pada akhirnya dengan rasa malas Apo bangkit lalu segera ke kamar mandi, kalo dipikir-pikir belakang ini dirinya sedikit berubah, mungkin sekarang lebih bisa diatur pikir Apo, tapi entah bagaimana pola pikir pria enigma itu bisa saja dirinya ternyata lebih buruk dari apa yang dipikirkan, mile yang sekarang lebih sabar dan tenang dalam menghadapi Apo, apa benar se- berubah itu? Atau ini hanya berlaku untuk awal pernikahan saja? Apo yang sudah cukup pusing bergulat dengan pikirannya memutuskan segera menyelesaikan acara mandi-mandi lalu tidur.
Setelah mandi pria alpha itu segera berpakaian dan langsung merebahkan diri dikasur tanpa memperdulikan mile yang sibuk dengan urusan kantor, sekarang tugas Apo berkurang dirinya bisa bermalas malas tanpa khawatir bagaimana keadaan kantor.
Good night
____________________
Kembali lagi tapi agak lambat up nya
Seperti biasa aku menunggu komentar kalian ('∩。• ᵕ •。∩')
See you all 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA & ALPHA (MileApo)
FanficSeorang alpha seperti Apo nattawin tidak perlu diragukan lagi, ketangguhan dan ketampanan yang dimilikinya mendapatkan kasta tertinggi di antara alpha lain.Tapi kesombongan itu malah membawa malapetaka hingga pertemuan dengan seorang enigma menghanc...