7. Peek A Boo 🔞

12.1K 744 28
                                    

Mulutnya penuh sementara saliva mulai menuruni belahan bibirnya. Dia sudah merasakan pegal diarea otot wajah, namun Draco masih terlihat belum puas, seolah ingin terus menyiksanya.

Wajahnya semakin memerah, tanda dirinya butuh bernafas. Tapi Draco terus menekan kepalanya, ingin terus masuk lebih dalam. Batang penis yang besar itu, menyumpal mulutnya sampai masuk kedalam kerongkongan. Membuat Harry semakin merasakan sesak bukan main.

"Eumhhh... Akhh..." Penis itu Draco keluarkan dari mulutnya. Sementara Harry meraup udara dengan sebanyak mungkin, dia memegang dadanya dan terbatuk kecil.

"Kau harus lebih banyak belajar." Draco menyeringai ketika melihat wajah yang kepayahan itu. "Itu adalah hukuman, karena kau telah berani menggigitnya." Tangannya yang berotot itu, mengelus batang penisnya dengan pelan.

Sementara Harry hanya melihatnya dengan penuh kemarahan, dia hanya bisa menatap benci. Dingin mulai menyelimuti kulitnya yang tak tertutup sehelai benangpun. Bagaimanapun juga, ini adalah Hogwarts. Dimana malam hari bisa mencapai suhu sampai 10°Celcius, bahkan bisa kurang dari itu.

Draco terduduk di kursinya dengan tenang, hanya kursi kayu ukiran kuno yang dirinya sihir dari sebuah untuk duduk. Sementara pria itu masih dalam pakaian lengkapnya, namun kancing kemeja putihnya terbuka keseluruhan dan penisnya yang keluar dari dalam celana.

"Kemarilah, duduk disini." memerintahkan untuk duduk di pangkuannya.

Dengan malu, Harry bangkit dari duduknya dilantai dan mulai naik kedalam pangkuan Draco.

"Akhh..." jeritnya tertahan, ketika Draco memasukkan penisnya tanpa aba-aba.

"Ahhh..." Desahnya puas. "Kau selalu sempit..."

Dengan cepat Draco mulai menggerakkan penisnya dan memegang paha Harry untuk menahannya agar kakinya melebar, membuka jalan penyatuan mereka semakin mudah.

"Eummh... Terlalu dalamhh..." Harry merasakan jika penis besar itu semakin mengobral-abrik dalam perutnya. "Ahh.. Ah... Pelan..." rintihnya tak tahan.

Etah kenapa, Draco selalu berhasil memegang kendali tubuhnya jika dalam penyatuan seperti ini. Dia merasa seperti pelacur murahan yang rela digagahi pria bajingan seperti Draco.

Suara desahan Draco terdengar sangat berat, sementara Harry semakin menjerit ketika Draco mulai menjilati putingnya. Titik sensitifnya seperti dihajar habis-habisan. Apalagi Draco mulai bergerak semakin panas dan liar dalam tubuhnya, membuat Harry kewalahan dengan ritme seks hari ini.

Jujur saja, Draco selalu memberikan banyak tanda pada tubuhnya. Terutama leher dan bagian dada. Bahkan Draco seperti senang membuat putingnya bengkak dan kemerahan untuk beberapa hari kedepan setelah berhubungan seks, karena terus menghisap dan menggigitnya dengan kasar.

"Tatap aku Harry..." Draco kemudian melepaskan pegangannya pada paha Harry. Lalu berganti dengan memegang wajah Harry yang terlihat erotis menurutnya.

"Ahh.. Eumhh... Drake..."

Draco menciumi bibir Harry dengan sensual, dibalik ciumannga pria itu menyeringai senang. Ketika melihat Harry yang berhasil dirinya kuasai antara tubuh dan pikirannya.

"Bagus Baby, sebut namaku..." bisa nya dibuat sensual ketika bibirnya menjilat telinga Harry. Kemudian Draco membalik tubuh Harry untuk menghadap kedepan. "Sepertinya seks sambil melihat pemandangan Hogwarts dari sini adalah hal yang bagus."

Sepersekian detik, tubuh Draco sudah terlepas dari pakaiannya yang mengganggu hanya dengan mengucapkan mantera. Dengan tenaganya yang kuat, dia membawa tubuh Harry dalam pangkuannya. Berjalan menuju jendela menara, sementara penisnya terus bergerak dari arah belakang sesuai dengan irama kakinya yang berjalan. Harry sangat ringan dalam pangkuannya, tubuhnya seperti gadis. Sangat proporsional dengan lekukan yang sangat menggoda.

He's Not Draco (DRARRY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang