16. Deep Talk

7.6K 723 49
                                    

Narcissa tidak tau jika Harry benar-benar akan membawa Scorpius ke Azakaban. Pagi itu, saat dirinya terbangun dan menginap di Godric Hollow. Tidak menemukan Harry dan Cucunya di sudut manapun.

Dia tidak pernah terpikir jika Harry akan se-nekat itu. Azakaban bukanlah tempat yang aman untuk anak kecil, bahkan sihir disana terlalu gelap dan mencekam. Apa yang tengah Harry pikirkan sebenarnya?

"Oh, astaga..." Narcissa menurut keningnya yang terasa sakit.

Apakah dirinya harus menyusul? Tapi itu adalah hal yang mustahil, mengingat pintu gerbang menuju jalan ke Azakaban akan di tutup pada pukul 10 pagi, lalu dibuka kembali keesokan harinya.

Namun ketika dirinya sedang terduduk lemas di ruang keluarga, Narcissa mendengar suara ketukan pada jendela yang ada di sana.

Melihat ada seekor burung hantu hitam kecoklatan, terbang membawa surat diantara kedua kakinya.

"Apa ini?" Narcissa membuka jendela, lalu membawa surat di bawah kaki burung itu.

Kemudian sang burung pergi saat selesai melaksanakan tugasnya.

Untuk : Aunty Cissy

Ini aku, Blaise. Jangan khawatir untuk Harry, dia kutemukan pagi ini di Gerbang menuju jalan utama ke Azakaban bersama Scorpius.

Aku akan menjaganya, Anda tidak usah khawatir.

Tertanda,
Blaise Zabini.

Menghela nafas lega, semoga pemuda itu benar-benar menjaga Harry dan Cucunya dengan baik, karena dia tau Azakaban seperti apa. Bahkan sering mengunjunginya sejak dulu, tempat yang selalu menjadi momok menakutkan bagi semua penyihir.
.
.
.
.

Setiap sudut Azkaban sangatlah dingin, hawanya tidak nyaman untuk digunakan sebagai tempat hidup manusia. Harry berjalan dengan pelan, sementara Blaise menuntunnya dari arah depan.

"Terus fokus Harry, kamu tidak boleh melihat ke sisi manapun. Hanya sisi depan saja yang boleh kamu lihat."

Karena Blaise tidak ingin Harry melihat para tahanan yang sedang disiksa oleh Dementor atau sipir Azkaban.

"Baik..." lirihnya pelan, sementara Harry semakin memeluk Scorpius dengan erat, untung saja anak itu masih tertidur.

"Arrggghhh!!!"

Suara jeritan wanita, terdengar dari arah depan. Harry semakin menggigil ketakutan, mendengar teriakan wanita yang semakin keras dan dekat.

"Tutup matamu Harry." Blaise memegang tangan Harry untuk tetap dekat dengannya. "Jangan membuka matamu sampai aku menyuruhnya."

Namun Harry yang takut dan gugup, membuka sedikit matanya karena rasa penasaran, mencoba memberanikan diri.

Betapa terkejutnya, ketika melihat jajaran penjara wanita disana. Bahkan dia melihat salah satu jeruji besi tersebut berisi Astoria Greengrass, yang berteriak kesakitan ketika para sipir wanita memukulnya dengan keji.

"Tutp matamu Harry." Balise sadar jika Harry tidak menuruti perkataannya. "Jangan hiraukan, itu sudah menjadi konsekuensi mereka."

Penjara wanita saja sudah sekejam itu, apalagi dengan penjara pria. Lalu bagaimana dengan Draco? Pria itu mengalami hari yang berat pastinya, membuat Harry semakin khawatir dan cemas.

He's Not Draco (DRARRY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang