# 68

518 19 0
                                    

3 bulan berlalu..

Seusai subuh ara meminta tolong kepada mang darma untuk mengeluarkan motor kesayangan dari ruang pavilion. Setelah sarapan ara pun memutuskan untuk memandikan si belalang tempur, saat ini ia sudah siap dengan peralatan mencucinya

Sudah setengah jam ara menyibukan diri dengan kegiatan, ara pun sudah mulai tertawa kembali ketika melihat mang darma basa kuyup terkena air

" wehh mbak ara, mang darma iki wes mandi loh kok yo masih disiram toh yo "

" eh maaf mang, salah siapa  suruh disitu " ujar ara disembari tawanya

" lah piye mbak, mang darma lagi beresin tanaman eh malah disiram "

Khoir dan mira pun turut bahagia melihat putrinya sudah mulai membaik dan bisa tertawa kembali

" Hati hati loh ya licin " Ujar mira

"Siap bun "

Setelah selesai membersihkan, ara pun mengambil kunci motor

" mau ngapain?" ujar khoir

" gak ngapa ngapain "

" inget ra sekarang ini kamu sedang bawa satu nyawa loh ya jadi gak boleh yang aneh aneh "

" iya yah ara cuma mau denger suaranya aja, ayah mau kemana? " Tanya nya

" ayah sama bunda mau ketemu klien mau ikut? "

" ngak ah "

" jangan lupa minum obat, sudah bunda siap kan" ujar mira tiba tiba

"iyaa "

" ya sudah ayah sama bunda berangkat ya " ujar khoir mengecup kepala putrinya

" hati hati "

" jangan aneh aneh ya sayang"

" iya bun "

Saat ini pukul 17.00 khoir dan mira belum juga kembali, saat ini ara tengah duduk diteras menikmati sore hari yang begitu sepi. Tak lama kemudian ara pun bangkit, karena merasa bosan ia pun diam diam mengeluarkan motor miliknya, ia pun segera menghidupkan mesin dan memacu motor kesayangannya itu dengan hati hati

Dari dalam rumah mang darma dan bi ira pun berlari menuju gerbang dan benar saja iti suara motor milik anak majikannya tersebut

" haduhh gimana ini bisa dimarahi ibuk kita ?" ujar bik ira

" yawes sek tak nyusul mbak ara " ujar mang darma dan langsung memacu motor yang terparkir dalam garasi

Saat ini ara tengah berkeliling, menikmati suasana sore yang begitu sangat menyenangkan, ia sangatt merindukan berkendara dengan motor kesayangannya ini, saat ini ara tengah berhenti ditepi jalan menikmati ramainya lalu lintas, ada pun beberapa stand jajanan yang cukup ramai

" mbak ara pulang yok " ujar seseorang  dari arah belakang

" eh mang darma ngapain disini? " tanya ara terkejut sekaligus takut karena tertangkap basah keluar tanpa izin

" mbak ara kan sudah janji sama bapak kalau gak naik motor "

" ara kangen naik motor mang, lagian gak jauh juga kan "

" sudah magrib mbak pulang yok "

" ara mau sholat dimasjid " ujar ara dan langsung memacu kendaraannya

Seusai magrib ara pun masih ingin berkendara dengan motornya saat ini ia berhenti disebuah kedai kopi yang tak jauh dari masjid tempat ia melaksanakan sholat

" mbak ayo pulang udah gelap "

" sebentar nunggu kopi ara jadi "

" Loh kan gak boleh kopi toh mbk, mbk ara mau minum obat terus lagian sebentar lagi bapak sama ibuk pulang loh mbak nanti kalau bapak sama ibuk marah gimana? Mbak ara mau motornya dijual? "

Mysweet Ustadz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang