Bab 11

3 1 0
                                    

Mereka pun sampai di rumah, stelah mereka selesai makan bersama dengan Suci dalan Alan seperti biasa nya Naina kembali duduk di kamar nya sambil menatap ke luar di depan jendelanya,

"Hey Naina apa yang sedang kamu pikirkan, dari tadi aku lihat kamu selalu termenung?"Lina bertanya kepada Naina

"Hmm, tidak kok Lina, hanya saja besok kamu temani aku ya ke tokoh Gitar"

"Haaaa? kamu mau beli gitar ? apa kamu bisa memainkan nya Naina"

"Hehe tidak, hanya saja aku ingin memberikan nya kepada Arga, karena tadi dia bilang gitarnya itu rusak, ya aku hanya kasihan si kepadanya, karna gitar itu adalah sumber penghasilan nya"Jelas Naina yang membuat Lina pun

"Ohhh, begitu ternya, memangnya kamu percaya kepada nya? mungkin saja dia berniat untuk menipu mu, karna kau tau sendiri kan cowok jaman sekarang tu seperti apa"

"Hmmm, ya mana lah aku tau Lina, memang nya aku bisa melihat mereka semua seperti apa, apa cowok cowok sekarang sudah tidak seperti cowok lagi sekarang?"

"Hahaha, aahhhh ya sudah lah Naina aku mau tidur, kamu masu sampai jam berapa duduk di sana, ayo tidur Naina"

"Hmmm, Ya deh Naina bentar lagi aku tidur, kali duluan saja"

Beru saja Naina ngomong begitu ternyata Lina sudah hilang roh nya entah kemana

Nina pun duduk termenung, Naina tersenyum setiap kali mengingat ucapan Arga yang sangat berkesan baginya

"Hmmm, kenapa ya sepertinya Arga sangat berbeda, dari ucapan nya, sikap nya,seperti apa ya dia hmm aku sangat ingin melihat nya, tapi kasian sih, dia saja tidak punya tempat tinggal dan juga seorang yatim piatu, aku hanya kehilangan penglihatan ku dan mungkin suatu saat aku akan dapat melihat lagi sedangkan dirinya entah bagaimana dia menjalani hidup nya, hmmm ? loh kok aku jadi mikirin dia sih"Gumam Naina yang kini langsung baring di karus nya sambil menyelimuti dirinya

Matahari pun kembali menyinari bumi, Naina dan Lina pun terbangun dari tidur nya, mereka pun bersiap untuk pergi ke kampus merek, saat turun dari kamar mereka, seperti biasa Alan dan Suci telah menyambut merek, yang membuat Lina sangat tidak enak karna dia bukan kah putri mereka, melainkan hany numpang di rumah mereka

"Ayo Lina, Naina ibu telah masak yang banyak loh, heyy Lina bukan kah kamu sangat suka makan, ada apa dengan wajah mu itu, kok malah cemberut begitu"

Lina pun langsung turun membawa Naina, dan Lina pun langsung memeluk suci

"Eee, kamu kenapa? ada apa Lina! apa ada yang mengganggu mu, atau kamu sedang ada masalah?"Ucap suci yang kaget dengan Lina yang langsung saja memeluk nya

"Tidak Tante, hanya saja Tante sangat baik ke pada ku padahal aku hanya numpang di rumah Tante, dan aku sangat tidak enak Tante dan mulai besok biar Lina saja yang menyiapkan sarapan untuk semuanya"Jawab Lina

Suci pun perlahan melepaskan diri dari pelukan Lina dan dengan lembutnya suci memegang pipi Lina

"Nak, kami sama sekali tidak menganggap mu orang lain di rumah ini, dan dengan kehadiran mu di rumah ini, sekarang kami menjadi merasa mempunya dua orang putri yang sangat lucu dan cantik, benar kan Pa?"

"Hehe iya mama benar, jadi Lina anggap lah rumah ini seperti rumah mu sendri, dan anggap lah kami sebagai orang tua mu di sini"Sahut Alan

"Hmmm, jadi sekarang Lina kamu harus manggil ku kakak Naina yang cantik ya"Ucap Nania yang kini berpose unyu unyu seperti Ceribel

Lina yang melihat mereka begitu pun sangat terharu, Lina sampai meneteskan air mata nya, karna baru kali ini dia merasa mempunyai sebuah keluarga

"Kalian semua, terimakasih banyak"Lina yang memeluk mereka semua sambil menangis Lina sangat terharu dengan mereka semua yang sangat baik

Melodi Cinta Untuk NainaWhere stories live. Discover now