Bab 15

3 1 0
                                    

Malam itu pun itu pun Arga pulang larut malam, Arga pulang ke Diaman nya, dan dia tidur hanya bermodalkan penerangan dengan lilin, namun Arga dapat tidur dengan nyenyak nya karna tempat itu adalah rumah ternyaman baginya

Ke esokan harinya Naina dan Lina pun seperti biasanya setelah sarapan Naina dan Lina pun pergi ke kampus mereka, dan Sampai di kampus Lina dan Naina pun langsung di hampiri oleh Rio

"Naina…"Panggil Rio datang sambil menghampiri mereka berdua

"Oiya naina kamu kemarin kemana saja? dan ini tongkat mu, kemarin aku mengambil nya dari Rebecca dan pasti kemarin dia telah menjahili mu kan?"Tanya Rio sambil memberikan tongkat Naina

Naina pun mengambil tongkat itu dan meletakan tongkat satunya lagi kedalam mobil

"Apa ! apa itu sebab nya kamu kemarin Sampai kebelakang kampus Naina, hmm lihat saja aku akan membuat perhitungan dengan nya"Ucap Lina yang kesal mendengar ucapan Rio

"Hehe, sudah Lina itu kan sudah kemarin juga dan aku juga tidak kenapa kenapa kan"Jawab Naina

"Haa, bodoh nya aku yang kemarin tidak menyadari kalau kamu pulang tidak membawa tongkat mu, untung saja ada kak Arga bersama mu, kalau tidak entah apa yang akan terjadi kepada mu"Ucap Lina

"Hmm, ohhh. jadi kemarin kamu pergi bersama pria itu lagi Naina ?"Tanya Rio yang tampak cemburu

"Hehe, iya kebetulan kami bertemu, dan karena aku sedang bosan ya aku mengajak nya untuk jalan jalan kemarin"Jawab Naina

"Haa iya deh, oiya ayo kita masuk"Ajak Rio pada mereka berdua

Rio pun mengikuti mereka hingga ke kelas mereka, di sepanjang jalan ke kelas Rio pun menceritakan cerita cerita yang lucu sehingga membuat Naina tertawa, namun di sepanjang jalan itu pula semua orang yang melihat pun menjadi iri terutama wanita, karna Lina dan Naina yang begitu akrab dengan Rio yang tampan dan juga idaman para wanita

mereka pun sampai di kelas,

"Aku duluan ya Naina, Lina"Ucap Rio

"Haha, iya Rio , oiya nanti ceritakan lagi ya tentang kancil yang membodohi sang harimau, itu lucu sekali Rio"Ucap Naina yang masih saja tertawa

"Haha, iya iya aman"

Rio pun pergi, dan kelas pun di mulai, hingga dua jam pun berlalu, Naina pun seperti biasanya menemani Lina ke kantin

Samapi di kantin Lina pun langsung memesan makanan dan naina pun berdiri menunggu Lina, namu tiba tiba Rebecca yang melihat Naina pun dengan sengaja menyenggol Naina, hingga Naina pun terjatuh namun jahatnya Rebecca juga pura pura terjatuh dan dengan sengaja menumpahkan makanan dan minuman ia bawa,

Naina pun kepanasan terkena kuah makan itu yang panas

"Aahhh, panas sekali"Teriak Naina yang sambil meraba raba mencoba untuk berdiri

Sedangkan Rebecca pun tertawa melihat Naina yang begitu tersiksa

Naina pun berlari namun dia terjatuh, Lina yang melihat Lina yang terjatuh pun langsung berlari membantu Naina, Lina langsung membawa Naina ke toilet dan menyiram baju Lina dengan air,

Sedangkan Rebecca di kantin kini tertawa bahagia melihat Naina yang kesakitan

"Haha, rasain kamu, gara gara kamu kemarin aku di marahin oleh Rio dan itu balasan nya untuk mu hahah"Ucap Rebecca dengan jahat nya

"Haha, ya, sudah buta , belagu lagi"Ucap seorang teman Rebecca yang mendukung tindakan Rebecca itu

"Haha, semoga saja kulitnya menjadi mengelupas"Ucap Rebecca yang begitu jahat

sedang kan Lina pun langsung membawa Nina ke mobil

Paman Ben yang melihat Naina yang basah langsung bergegas membawa Naina untuk pulang, di rumah suci dan Alan yang melihat Naina yang basah pun langsung membawa Naina ke kamarnya suci langsung mengganti baju Naina,

"Nak apa yang terjadi ?"Tanya suci Kepa Naina

"Hehe, tidak apa apa Bu, tadi Naina tidak sengaja terjatuh, eeee malah sup yang Naina bawa malah tumpah ke Naina sendri"Jawab Naina yang berbohong kepada ibu nya, karna dia tau jika ibu dan ayah nya tau itu ulah teman nya, pasti ibu dan ayah nya tidak akan terima dan itu akan menjadi masalah

"Hmmm, naina naina, untung saja sup itu tidak langsung mengenai kulit mu, jika tidak kulit mu bisa saja mengelupas, dan ini sudah ibu berikan salep tapi kulit mu saat ini masih merah"Ucap suci sambil memberikan salep pada kulit Lina yang terkenal kuah sup itu

"Hehe, terimakasih Bu, ibu memang ibu terbaik hehe, oiya ayah, apakah ayah sedang sariawan sekarang sehingga ayah hanya berdiam diri saja di situ"Ucap Naina yang tau jika ayah nya sedang khawatir padanya

"Hahaha, tidak nak hanya saja ayah saat ini sedang berfikir"Jawab Alan

"Eee, ayah sedang memikirkan apa?"

"Ayah sedang memikirkan betapa cantik nya ibu mu ini saat ini, kenapa ya? apa karena dia hari ini mandi lebih awal?"Ucap ayah Naina, sehingga membuat Naina tertawa

"Haha, ayah, ibu ku ini memang sudah cantik dari lahir ayah, ayah saja yang baru menyadarinya"Sahut Naina

"Ohhh, jadi kalian berdua mengira kalau selama ini aku tidak cantik ya? Ya baik lah tuan Alan, malam ini kamu bisa tidur di sofa tokoh ya"Ucap suci

Mereka pun tertawa dan bercanda, sehingga rasa kahwatir di antara mereka pun menjadi hilang

Sedangkan Lina yang kini di kantin pun menampar Rebecca, sehingga terjadi perkelahian antara Lina dan Rebecca, namun hebat nya , Lina menghajar Rebecca seperti seorang pria, Rebecca di hajar habis habisan oleh Lina sehingga Rebecca pun tersungkur, dan kedua teman Rebecca pun kewalahan menghadapi kemarahan Lina, hingga kemarahan Lina sampai puncak nya, Lina pun mengambil bangku untuk menghantam Rebecca, di saat yang tepat Rio pun menahan tangan Lina

"Apa yang kamu lakukan Lina ! apakah kamu ingin membunuh nya!"Teriak Rio

"Lepaskan !"Bentak Lina

"Iya aku ingin membunuh nya, karna kali ini dia benar benar telah melewati batas"

"Lina tenang lah, perbuat mu ini bisa saja mengeluarkan mu dari kampus ini, dan Naina juga akan sedih melihat mu yang begini"Ucap Rio yang mencoba membujuk Lina

Mendengar itu Lina pun melepaskan bangku itu, dan menatap kejam kepada Rebecca, Lina pun mendekatkan muka nya ke muka Rebecca, sehingga membuat Rebecca menjadi bergemetar karena takut

"Dengar ya wanita brengsek, sekali lagi kamu mengganggu Naina akan kau habisi kamu"Ucap Lina dengan geram nya

Lina pun langsung pergi meninggalkan kantin, dan di ikuti Rio

sedangkan Rebecca pun di bantu kedua temannya untuk, Rebecca pun duduk, wajahnya pucat dan tubuh nya masih gemetar

"Rebecca, apakah kamu baik baik saja? apa sebaiknya kita ke dokter?"Tanya teman Rebecca yang melihat Rebecca yang shock

"Hmm, iya Fey aku tidak apa apa, hanya saja Lina itu, Lina itu sungguh menakutkan sekali"Jawab Rebecca yang masih gemetaran

Sedangkan Lina kini duduk di taman tempat biasa dia duduk bersama Naina, dan kini Rio pun juga ikut duduk di samping nya

"Hmm, Lina apakah kamu baik baik saja?"Tanya Rio

"Haaaa, ya aku baik baik saja, hanya saja aku tidak habis pikir wanita itu seperti iblis ! tega tega nya dia berbuat begitu kepada Naina yang jelas jelas Naina itu, jangan kan untuk mengganggu seseorang, untuk melihat saja dia tidak bisa, lihat saja nanti jika dia masih berani mengganggu Naina dia akan mendapatkan lebih dari itu"Ucap Naina yang masih tidak terima

"Iya sih Lina, kamu benar , namun aku rasa kali ini dia akan kapok sekali, karna aku juga tidak menyakangka kamu sangat hebat sekali menghajar seseorang, oiya ini aku bawakan untuk mu, kentang goreng spesial ibu kantin"Ucap Rio yang sambil mengeluarkan makanan itu

"Hehe, kak Rio tau saja kesukaan ku"Ucap Lina si tukang makan yang kini mood nya menjadi baik karna melihat makanan itu

Melodi Cinta Untuk NainaWhere stories live. Discover now