2. Dosen, selalu benar! - Junkyu

229 24 0
                                    

Hai Hai Hai! Ada yang nungguin gak? Gx.

Vote sebelum membaca ygy-!

⚠️Mengandung kebaperan yang sangat brutal⚠️

Happy Reading..

Jujur, Arasya sangat terkejut saat Junkyu membicarakan penawarannya.

"Jadi, gimana hm? Bukankah itu terlalu mudah untuk dilakukan?" Tanya Junkyu di samping daun telinga Arasya.

"Gak ada yang lain penawarannya?"

"Gak."

"Gimana ya pak, saya tolak juga gak mungkin bisa ngerjain 100 soal, tapi kalau saya terima agak gimana gitu pak. Takut ada yang kenal saya"

"Gapapa kok. Saya juga emang disuruh bawa gandengan, padahal belum ada. Nanti kalau gak bawa saya dicengin sama keluarga besar.. Hahahaha" Junkyu tertawa renyah.

"Serius pak?"

"Iya.. Terus ujung-ujungnya dijodohin, kan saya gak mau" Ungkap Junkyu.

Sambungnya, "Terima aja ya please?"

"Acaranya kapan?"

"Malam ini"

"Yaallah pak, saya masih kek gembel gini lho?"

"Terima atau gak?"

"Yaudah iya saya terima deh"

"Oke, tunggu bentar ya. Saya rapihin barang dulu, lalu kita langsung berangkat" Setelah mengakhiri kalimatnya, Junkyu berjalan ke pintu untuk merapihkan barangnya.

"Ini seriusan sekarang pak Junkyu?!"

"Iya, kapan saya gak serius sih, Arasya?" Junkyu menatap dalam netra Arasya.

Keduanya saling bertatapan. Entah apa yang harus Arasya lakukan.

••

Sembari menunggu Junkyu bersiap untuk pergi ke acara saudaranya, Arasya berusaha merapihkan pakaian yang dia kenakan sedemikian rupa.

Berselang lima menit, Junkyu ke luar dari ruang dosen dengan membawa laptopnya yang berada di tangan kanan, satu tangan lagi memegang tas ransel biru muda.

"Maaf lama ya.." Junkyu berhenti tepat di depan Arasya yang sedang duduk di koridor fakultasnya.

"Gak lama kok pak" Saat mendengar suara Junkyu, Arasya seketika berdiri tegap. Lalu, Junkyu tertawa saat memandang tingkah Arasya.

"Ayo berangkat sekarang"

"Baik Pak"

Junkyu berjalan di depan Arasya sedikit lebih cepat. Jujur saja Arasya sedari tadi ingin mensejajarkan langkahnya dengan sang dosen, namun apalah daya dirinya kewalahan karena langkahnya lebih pendek dari Junkyu.

Keduanya melewati jalan setapak depan fakultas dengan pencahayaan yang temaram. Tiba-tiba Junkyu berhenti, membuat Arasya menubruk punggung kekar sang dosen. Arasya takut setengah mati, takut kalau Junkyu marah padanya.

BRAK!

"Awh!" Arasya memegangi jidatnya yang sakit akibat menubruk tubuh Junkyu.

Junkyu berbalik, memandangi Arasya dari atas hingga bawah. "Eh kamu gapapa?"

"Sakit dikit sih.. Tapi aman lah ya" Arasya meringis.

"Maaf saya berhenti tiba-tiba, sehingga kamu menabrak saya"

"Gapapa pak hehe"

"Kamu tunggu di sini dulu ya? Soalnya mobil saya parkir di ujung, nanti saya balik lagi ke sini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Treasure ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang