Chapter 6

5.1K 235 14
                                    

Disini lapak bxb!
Yang homophobic pindah lapak aja sono
.
.
.
.
.
Happy Reading
^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

Sekujur tubuh Fourth di penuhi keringat. Bahkan kini, terlihat licin dan basah. Lima menit yang lalu, pria yang sudah memperkosanya kini berada di dalam kamar mandi.

Meninggalkan Fourth yang sibuk menangis dan terisak. Dia tidak menyangka, akan mengalami hal seperti ini. Kejadian buruk yang bahkan tidak pernah ada dalam  bayangannya.

Menyerahkan tubuhnya pada bosnya sendiri. Padahal mereka sama-sama seorang pria. Dan sebelumnya juga mereka sama-sama normal.

Dia menangis meringkuk di atas kasur, masih dengan keadaan polos tak berbusana. Dan detik kemudian, suara pintu terbuka terdengar dari arah kamar mandi.

Gemini keluar, masih memakai celana boxernya. Kini, dia sudah tampak lebih segar karna baru saja selesai mandi. Wajahnya tampak berseri-seri.

Dia mendapati Fourth, yang terisak di atas kasur. Lalu membuka lemari untuk mengambil kemejanya yang baru.

"Kau menangis untuk apa? Benahi pakaianmu dan keluar!" ucapnya, tanpa peduli dengan Fourth yang menangis, akibat perbuatannya.

(Bener-bener lo ya gem, kasian anak gua😔☝🏻)

Yap, pria itu sama sekali tidak merasa bersalah. Dia seolah membutakan matanya sendiri, jika pria yang di cumbu adalah seorang office boy, seorang pria yang polos dan lugu.

Awalnya Gemini pun heran, kenapa bisa dia memperkosa seorang pria. Padahal selama ini dia selalu memuaskan nafsunya dengan seorang wanita. Salahkan saja sendiri Fourth. Kenapa bisa seorang pria memiliki lekuk tubuh yang sangat indah. Mungkin itu yang Gemini pikirkan.

Fourth menarik nafasnya dengan kasar, lalu bergerak turun dari kasur. Saat yang sama dia melihat darah kering di area pangkal pahanya.

Hatinya hancur, ketika menyadari keadaan nya sendiri. Sampai dia tidak tahu harus melakukan apa sekarang.

Fourth memungut pakaiannya yang tercecer, lalu memakainya meski lubangnya terasa sangat sakit saat ini.

Tiba-tiba sebuah kertas melayang kearahnya, yang berasal dari Gemini. Fourth mendongak untuk menatap pria itu.

"Tuliskan nominal yang kau mau, setelah itu keluar." suaranya terdengar begitu dingin, menunjukkan sikap yang berbeda dari saat dia bercinta tadi.

Fourth mengusap air matanya dengan kasar. Kedua tangannya mengepal kuat, bahkan sampai gemetar. Selembar cek itu, tergeletak di atas lantai.

Pria itu benar-benar pria brengsek. Dia menganggap jika semua hal di dunia ini, bisa di beli dengan uang.

Fourth memakai pakaian dalamannya, tanpa mengubris lembaran cek itu. Sementara Gemini masih sibuk membenahi pakaiannya.

"Ini adalah hukuman untukmu, karna sudah menggangguku tadi pagi!" ucap Gemini, yang kembali memperingati Fourth.

Jika apa yang terjadi hari ini, adalah kesalahannya sendiri. Jika Fourth tidak masuk dengan lancang, maka ini tidak akan terjadi.

Lalu siapa yang salah? Bagi Gemini, tentu saja pria kecil itu. Karna menurutnya dia tidak akan pernah salah. Apapun yang terjadi.

Tidak ada kata yang keluar dari bibir kecil Fourth, dia kembali memakai pakaiannya, dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

Setalah dirasa dirinya cukup tenang, dia kembali menyeka air matanya. Lalu berdiri, dengan langkah yang tertatih-tatih. Jujur saja saat ini lubangnya terasa sangan sakit.

(Duh kasian anak gua☹️Gem mainnya kasar banget yah Fot?)

Fourth berjalan kearah pintu kamar itu, meninggal kan Gemini yang masih memperbaiki rambutnya. Bahkan dia sampai bersiul seperti orang bahagia.

(Bahagia. namanya juga habis anu...)

Tapi untuk Fourth sendiri, ini adalah awal dari penderitaannya, ini adalah awal dari mimpi buruknya.

Cklekkkk!

Suara pintu terbuka, menghentikan aktivitas Gemini yang sedang merapikan rambutnya di cermin.

Gemini menoleh kebelakang, dan mendapati Fourth yang sudah keluar dari ruangan itu. Keningnya mengerut saat menoleh kesamping dan mendapati cek yang dia berikan masih berada disana.

Gemini berbalik, yang hendak memanggil Fourth yang sayangnya sudah menutup pintu.

Dia menarik nafas, lalu mengambil cek yang dia berikan. Bahkan tidak di sentuh sedikit pun.

"Dia gak butuh uang?" gumam Gemini dengan penuh kebingungan. Gemini baru tahu jika seorang office boy tidak membutuhkan uang.

Padahal, dia bisa menuliskan jumlah yang dia inginkan disana. Tantu saja, Gemini akan memberikan nya.

Hah sudahlah! nanti jika dia butuh juga pasti akan datang kepada Gemini.

Dia meletakkan lembaran cek kosong itu keatas nakas. Lalu, pandangannya tertuju kearah kasur.

Gemini mendapati darah yang sudah kering disana. Sebentar pria itu terpaku, memikirkan sesuatu di dalam kepalanya.

(author sendiri juga gatau Gem mikirin apa🥲)

Namun, detik kemudian dia malah bersikap bodo amat. Lalu merapikan sprei dan menyimpannya ke dalam keranjang, pakaian kotor.

Mungkin nanti dia akan membawanya ke laundry.

Buat bab ini munkin rada pendek,rada bingung mikirin konsepnya, mungkin juga rada ga nyambung yak, maap sayang2ku🥰 lagi males banget buat nulis, coba kalian vote banyak2 mungkin itu bikin aku tambah semangat🥰bantu promosiin juga ni cerita...
.
.
.
.
.
oh iya aku mau hiatus 2bln yak😁
sampai jumpa di bulan oktober😁



GEMINIFOURTH 21+ ERAAAA!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang