Chapter 9

4.5K 224 35
                                    

Disini lapak bxb!
yang homophobic pindah lapak aja sono
.
.
.
.
.
Happy Reading
^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

"Kamu di pecat!"

"Apa?!" Fourth terlonjak kaget, dia tidak mengerti kenapa di perlakukan seperti ini, "pak? Anda sedang bercanda? Apa salah saya sampai saya di pecat?"

Jujur, Fourth sudah ingin menangis sekarang. Dia benar-benar takut dan juga panik. Apa ini ada hubungannya dengan kejadian kemarin?

Tapi dia adalah korbannya. Kenapa sekarang dia mendapatkan hukuman seperti ini?

"Pak-"

"Saya tidak bisa berbuat apa-apa Fourth, ini perintah tuan CEO, maafkan saya."

Saat itu juga, Fourth langsung terisak, Air matanya sudah tidak bisa di bendung lagi. Dia benar-benar tidak menyangka akan mengalami hal seperti ini. Padahal Fourth sangat membutuhkan pekerjaan ini.

Sore ini, Fourth pulang dengan kondisi hati yang sangat kacau. Dia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib buruk seperti ini, bahkan tidak pernah ada dalam bayangannya.

Matanya terlihat sembab, karna sedari tadi dia hanya terus-terusan menangis. Mencari pekerjaan di jaman sekarang sangat susah, tapi kenapa dia justru dipecat tanpa alasan?

Fourth tidak melakukan kesalahan, dia hanya seorang korban dari kenakalan bosnya sendiri.

Drrtttt~
Drrtttt~
Drrtttt~

Suara getaran ponsel membuat lamunannya buyar, dan buru-buru Fourth menjawab panggilan itu. Yang ternyata dari rumah sakit, tempat bibinya di rawat.

"Halo?" sapa Fourth yang terlihat lesu, bahkan dia tidak bersemangat seperti kemarin.

"Apa? Baik saya kesana sekarang!" ucapnya lalu memutuskan panggilan dengan cepat.

Mendapat kabar buruk tentang bibinya, membuat dia buru-buru kerumah sakit. Dia benar-benar takut akan kondisi bibinya yang semakin parah.

Tanpa Fourth sadari, ternyata Gemini sedang memantau dari kejauhan. Dan pergi mengikuti Fourth, yang sudah menaiki angkutan umum.

Setibanya di rumah sakit, Fourth langsung menemui dokter. Yang ternyata sudah menunggu di depan ruang rawat bibinya.

"Dokter, bagaimana keadaan bibi saya?" tanyanya menggebu-gebu, Fourth benar-benar panik sekarang.

Fourth takut terjadi sesuatu yang buruk kepada bibinya, karna hanya bibinya lah yang dia punya sekarang. Jika bibinya pergi meninggalkan dia selamanya, sama siapa dia nanti? Dia hanya memiliki diri sendiri. Tidak-tidak! Dia tidak akan membiarkan itu terjadi.

"Fourth, keadaan bibi anda semakin memburuk. Jika tidak dilakukan operasi sekarang, dia tidak akan terselamatkan."

Deg!

Rasanya Fourth ingin menangis. Bahkan, kakinya sana sudah tidak mampu menopang berat badannya, dia baru saja di pecat dan sekarang harus mendapati kenyataan jika bibinya harus di operasi sekarang.

Dari mana Fourth mendapatkan biaya sebesar itu? Bahkan untuk kamar rawat perharinya, dia masih menunggak dan sudah hampir 3minggu.

Lalu kemana Fourth akan mencari uang?

Fourth terduduk lemas di kursi, dia menunduk dan menangkup wajah nya sendiri. Sungguh dia benar-benar putus asa sekarang.

Semua masalah datang secara bersamaan, dan Fourth sama sekali tidak memiliki jalan keluar.

GEMINIFOURTH 21+ ERAAAA!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang