Chapter 11⚠️

8.1K 246 21
                                    

Disini lapak bxb!
yang homophobic pindah lapak aja sono
.
.
.
.
.
^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^
Happy Reading

Sebelumnya dia tidak pernah mendapati servis senikmat ini. Mulut yang sempit dan hangat itu mampu membuat sekujur tubuhnya menegang, ini sangat menjepit adik kecilnya. Meski masi kaku, tetap saja ini nikmat.

"Oohh, yeah! Kau melakukannya dengan benar!" ucapnya, dengan posisi kepala yang mendongak keatas.

Mulutnya sedikit terbuka, dan sebelah tangannya terus menekan kepala bagian belakang Fourth.

"Mulutmu benar-benar nikmat babe aah!" geramnya lagi, dan detik kemudian Gemini semakin memaju mundurkan kepala Fourth dengan cepat.

"Ayo telan semuanya babe! Telan! Aaahh!" desah Gemini yang terlihat keenakan. Bahkan sekali-kali dia menggigit bibirnya sendiri untuk menahan kenikmatan itu.

Sial! Dia tidak pernah merasa keenakan seperti ini ketika di blow job. Ini terlalu nikmat, apalagi ketika mendengar suara tenggorokan Fourth seperti orang yang tersedak.

"Fuck! Mulutmu sangat sempit Fourth Aaahh!" geram dia lagi, yang semakin menarik turunkan kepala Fourth.

Sedangkan pria kecil ini sendiri, tampaknya sudah sangat kewalahan. Wajah Fourth terlihat memerah, mulutnya sudah sangat pegal, bahkan kini bola matanya sampai berguling keatas.

Namun, Gemini seolah tidak peduli akan hal itu. Dia semakin mendorong kepala Fourth, agar ujung adek kecilnya mentok sampai ke tenggorokannya.

Glek! Glek! Glek!

Terdengar suara dari mulut Fourth, dia terus berusaha melakukannya dengan baik meski sebelumnya dia belum pernah melakukan ini. Yaiyalah belum pernah kan dia sendiri normal.

Plakkk!

"Hmmm!" Fourth menjerit tertahan, ketika dia merasakan pukulan keras di bokongnya. Setelah itu, Fourth merasakan tangan Gemini sudah meraba-raba disana.

"Aaahh! mulut kecilmu saja mampu memuaskanku! bagaimana dengan lubangmu ini? hm?"

Plakkk!

Gemini kembali menepuk bokong Fourth, dari arah belakang. Membuat pria kecil itu kembali melenguh, meski dengan mulutnya yang tertahan.

"Lakukan dengan cepat Fourth! saya sudah tidak sabar mencicipi ini!" Gemini mengusap-usap bagian daerah lubang Fourth, yang masih berbalut celana, sampai membuat pria kecil itu merapatkan belahan kakinya.

Meski terkesan gugup, Fourth melakukannya dengan sangat baik. Tiba-tiba saja Gemini menarik mundur pundak Fourth, seolah meminta pria kecil itu berhenti.

"Cukup! saya tidak ingin keluar didalam mulutmu!"

(reaksi Fourth? ya dia nurut aje lah lagian mulutnye juga ude pegel, sape yang kaga pegel? adik kecil Gemini aje Segede gaban😭)


Fourth menurut saja, pria kecil itu duduk di kursi penumpang sambil mengusap permukaan bibirnya yang basah karena saliva sendiri.

(sekalian juga ntuhh buat ngilangin rasa pegel dibibirnyee)

Fourth menunduk malu, dia tidak berani menatap wajah Gemini yang terus-menerus menatapnya dengan tatapan lapar. Tiba-tiba saja Gemini mengangkat dagu Fourth agar menatap dirinya.

GEMINIFOURTH 21+ ERAAAA!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang