Chapter 12⚠️

6.5K 224 19
                                    

Disini lapak bxb!
yang homophobic pindah lapak aja sono
.
.
.
.
.
^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^
Happy Reading

Setelah puas bercinta didalam mobil, sekarang Fourth mengikuti Gemini ke sebuah gedung apartemen. Seperti ucapan pria jangkung tadi, jika dia harus menandatangani surat perjanjian diantara mereka. Dan pekerjaan apa saja yang harus pria kecil ini lakukan.

"Tuan bagaimana dengan bibi saya?" Fourth bertanya, disaat mereka berdua sudah berada di dalam lift.

Gemini yang mendengar hal itu, hanya melirik sekilas. Lalu menatap kedepan, seolah tidak peduli dengan ucapan pria kecil itu.

"Tenang saja, bibimu sudah ditangaini oleh dokter terbaik!" Ucap pria jangkung itu dengan tenang, lalu merogoh dalam sakunya untuk mengambil ponsel dan mengetikan pesan kepada Pakin.

Fourth yang masih merasa takut, hanya bisa mengangguk. Dia merasa senang, ketika mendengar ucapan dari pria jangkung ini.

Setidaknya, saat ini pria kecil itu bisa bernafas lega karna bibinya akan baik-baik saja. Meski harus menjual dirinya sendiri.

Ting!

Lift berhenti, dengan cepat Gemini kaluar dan disusl oleh Fourth yang tampak kebingungan dengan keadaan sekitarnya.

Gemini terus berjalan kesudut lorong, disana ada pintu coklat tua, dan terbuat dari ukiran-ukiran kayu.

Pintu itu terlihat mewah, benar-benar menggambarkan jika ruangan yang ada didalam tidak kalah mewah.

Menyadari pria jangkung itu berjalan kearah sana, Fourth mengikutinya dari belakang. Dia berdiri tepat dibelakang pria jangkung itu, yang sedang menempelkan sebuah kartu disebuah mesin door lock.

Terdengar sebuah dentingan dari dalam, dan detik pintu pun terbuka.

"Masuk!" Ucap Gemini yang langsung disusul pria kecil itu dari belakang.

Sungguh, hanya berada didepan pintu saja sudah membuat Fourth merasa insicure dan tidak percaya diri.

Bagaimana mungkin, dia yang merupakan orang biasa. Bisa berada ditengah-tengah kemewahan salah satu orang terkaya diThailand.

Fourth meneguk salivanya dengan kasar, lalu dia berjalan dan terus mengikuti Gemini yang sudah masuk. Detik kemudian Fourth tercengang saat sudah berada didalam apartemen.

Semua benda yang ada disini terlihat sangat mahal, suasananya mahal dan mewah. Didominasi warna hitam dan putih.

Astaga! ini kali pertama Fourth berada ditempat semewah ini. Dia benar-benar takjub ketika melihat benda-benda yang belum pernah dia sentuh.

"Gemini." tiba-tiba Pakin muncul dari sebuah bilik kamar, Fourth menoleh kearah Gemini yang sudah duduk di sofa. Pria jangkung itu baru saja melepaskan jasnya dan kini hanya menggunakan kemeja putih saja, bagian kancing 2 dari atas terbuka memperlihatkan dada bidang milik pria jangkung itu.

"Kau sudah menyiapkan dokumennya?" tanya Gemini, lalu melirik kearah asistennya itu sesaat.

Pakin menganggukkan kepala, lalu memberikan sebuah map kepada Gemini yang saat berada dihadapannya.

"Ini, semua yang kau mau sudah tercantum!" ucap Pakin, lalu detik kemudian Gemini membuka map itu dan melihat isinya.

"Fourth!" panggil pria jangkung itu, dan langsung mendapatkan respon dari pria kecil itu. Fourth menatap Gemini yang kini juga menatapnya.

GEMINIFOURTH 21+ ERAAAA!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang