Tarik nafas dulu bacanya pelan-pelan ajaa okee???
*
Sebelum baca vote dan komen dulu boleh?
*
Mari ramaikan setiap paragraf nya yaa
*
Jangan jadi silence readers yaa gengss
hehe
*
Bismillah let's go!Happy reading and semoga suka!!!
Author POV
Keadaan SMA Angkasa sedang ramai-ramainya saat ini. Kalian tahu kenapa? Katanya sekolah ini kedatangan siswa pindahan dari Yogyakarta. Sebenarnya yang membuat SMA ini gempar bukan darimana siswa baru tersebut berasal, melainkan karena paras anak baru itu yang katanya sangat tampan. Banyak anak-anak yang berkumpul didepan ruang kepsek, Meraka rela berdesakan hanya untuk mengintip mencari kebenaran rumor yang beredar tadi. Renjana yang baru sampai disekolah pun terheran-heran kenapa didepan ruang kepala sekolah begitu ramai ? Apakah ada sesuatu yang terjadi? Ah entahlah Renjana pikir itu tidak penting.
"REN REN RENNNN TUNGGUUUUU." Panggilan itu berasal dari Dhara. Dia datang dengan napas yang nampak terengah-engah.
Dhara Agistin. Perempuan ceroboh yang beruntung karena menjadi pacar abangnya Renjana. Dia satu kelas dengan Renjana dan merupakan sahabat baik Renjana.
"Apaan dahh perasaan riweuh banget deh lo Dharaaa." Kata Renjana yang sedang badmood pagi ini. Jangan tanya kenapa karena sudah pasti penyebabnya adalah Altair. Sang kakak yang sangat sangat menyebalkan Dimata Renjana.
Jangan heran kenapa nada bicara Renjana dan teman-temannya bercampur seperti itu, biasaa anak Bandung, kalo ngomong suka dicampur-campur katanya sii biar enakeunnn.
"RENN TAU NGGAKKK??" tanya dhara dengan napasnya yang masih ngos-ngosan.
"Ya enggak lah neng dhara kan belum dikasi tau kumaha sihhh." Kata Renjana masih berusaha bersikap sabar menghadapi temannya yang satu ini.
Terkadang Renjana heran kenapa dhara dan kakaknya memiliki sifat yang tidak jauh berbeda. Sama-sama menyebalkan menurutnya. Ah pantas saja mereka berjodoh, ternyata karena memiliki sifat yang tak jauh berbeda. Itulah pikir Renjana.
"Diruang kepsek ada murid baru guantenggg bangetttt." Ucap dhara dengan heboh.
"Ya terus? Urusannya sama gue apa? Kenapa Lo harus lapor sama gue? Masih gantengan kak Altair kaliii" Ucap Renjana sambil berjalan meninggalkan dhara yang masih sibuk mengatur napasnya.
"IHHHH Altair mah udah pasti paling ganteng atuhh, tapi ini beda ren yang ini gantengnya eumm kayak artis artis Korea gitu ren. Emangnya Lo nggak penasaran gitu?"
"Lah ngapain gue penasaran kayak orang kurang kerjaan aja tau." Kiran tetap bersikap seolah tak peduli. Padahal dalam hati ia penasaran setengah mati. Memangnya ada ya, yang setampan itu?
"Yeuhhh Lo mah awas aja nanti kepincut. Kalo sampe itu terjadi, punteun punteun ini mah teh, gue bakalan jadi orang pertama yang bakalan ngetawain Lo."
"Hm, suka-suka Lo aja dhar lelah gue sama Lo." Tutup Renjana mengakhiri perbincangan mereka.
***
Beberapa menit setelah Renjana sampai dikelasnya, bel masuk pun berbunyi tanda pembelajaran akan segera dimulai. Suasana kelas yang semula ricuh mendadak menjadi sepi ketika guru matematika mereka datang membawa seorang murid baru.
"Anak-anak hari ini kelas kita kedatangan teman baru, Dikta, silakan perkenalkan diri kamu." Ujar Bu Anin memberikan waktu kepada murid baru tersebut untuk memperkenalkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E N J A N A
Fiksi Remaja"Tentang mereka' yang tak diizinkan bahagia oleh semesta , dengan badai berkepanjangan serta dengan luka yang tak kunjung sembuh."