Lima belas

325 46 3
                                    

Author pov

Kegiatan pun berlanjut, kini Irene telah tiba di sebuah perusahaan untuk merundingkan pemilihan ikon masing-masing brand pakaian yang cukup ternama. Dengan didampingi oleh ketiga orang kepercayaannya, Irene menjadi pusat perhatian banyak karyawan di perusahaan itu.

"Nona... setelah pertemuan ini biar saya saja yang melanjutkan kegiatan lainnya. Nona bisa beristirahat saja."

"Terima kasih Ahjussi Lee, tetapi saya tidak akan lepas tanggung jawab. Cukup dampingi saya saja selama bekerja."

"Ah nde nona jika demikian."

"Nona Irene kita sudah tiba, silakan berjalan terlebih dahulu." Ucap James.

"Terima kasih."

Mereka berempat tiba di depan ruang pertemuan, James mengetuk pintu dan membukakannya untuk Irene.

"Apa semua telah berkumpul?" Ucap Irene mengabsen semua kursi yang tersedia.

"Perwakilan dari pakaian laki-laki brand G***I belum datang Ms."

"Baiklah, kita bisa mulai tanpa orang itu."

Pertemuan pun dimulai semua membahas konsep pemotretan untuk koleksi musim yang akan datang.

"Apa kalian sudah memilih siapa yang akan membawa koleksi pakaian remaja?" Tanya Irene.

"Sudah Ms. kami sudah memilah untuk masing-masing brand."

"Terima kasih, kalau begitu saya setuju. Mohon kerja samanya." Irene hendak menutup pertemuan saat itu tapi tidak jadi karena seseorang mengetuk pintu ruangan pertemuan itu.

"Maaf saya datang terlambat." Ucap laki-laki yang membungkukkan badannya. Setelah itu ia berdiri tegap, Irene yang menatap pria itu mencoba tenang dan tidak mengubah ekspresi wajahnya. Kemudian ia mencoba mencari nama laki-laki itu di daftar list.

"Kim JongIn." Ucap Irene tegas.

"Nde Ms." Jawabnya.

"Apa alasan anda datang terlambat?"

"Saya ada kegiatan di agensi Ms."

"Ahjussi Lee?" Panggil Irene.

"Nde Ms..." jawab Ahjussi lee, dan Irene hanya memberikan kode untuk memeriksa kegiatan laki-laki di depannya. Ahjussi Lee langsung membuka tab dan menelpon seseorang.

"Permisi Ms..." ucap Ahjussi sambil meletakkan tabnya.

"Kim JongIn, jika jadwal anda bertubrukan seperti ini bukankah lebih baik mengirimkan perwakilan untuk datang ke rapat?" Tanya Irene.

"Ah nde... saya minta maaf..."

"Pertemuan kali ini saya tutup, sekali lagi mohon kerja samanya." Irene berdiri dari kursinya dan meninggalkan ruangan rapat. Ketiga orang kepercayaannya mengikutinya dari belakang. Irene mengotak atik ponselnya mengirim pesan kepada seseorang.

"Ahjussi Lee tolong setelah ini kita ke rumah makan di ujung jalan ****"

"Baik Nona..."

Ketika hendak menutup lift, pemuda yang telat datang ke pertemuan sebelumnya mengejar Irene.

"Joesonghamnida..." ucapnya lalu menutup pintu lift. Keheningan terjadi di dalam lift tanpa ada yang memecahkan suasana. Pintu lift pun terbuka dan James terlebih dahulu keluar untuk mempersilakan Irene.

"Nona silakan tunggu di lobby terlebih dahulu, saya akan panggilkan supirnya."

"Arraseo... Gomawo..."

Untouchable (BJH x KJ) - HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang