● CHAPTER 9

715 77 6
                                    

🌊🌊🌊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌊🌊🌊

Jika laut bisa mengamuk
Lalu berdamai dengan dirinya sendiri
Begitu pun kamu
Begitu pun kita

🌊🌊

.

.

.

sebuah desa yang sibuk, suara lautan yang gemuruh, anak-anak yang tertawa dan bermain dengan sebayanya, angin sepoi-sepoi yang berhembus dan cahaya terik matahari yang menerobos lewat celah-celah ventilasi dan jendela, rasa hangat matahari yang menusuk dikulit membangunkan logan dari tidurnya. dia memicingkan matanya saat silau matahari menusuk tajam kornea matanya, cepat-cepat menghalau serangan cahaya itu dengan telapak tangannya. lalu berkedip-kedip merilekskan matanya sebelum akhirnya mata itu terbuka sepenuhnya.

Logan melihat langit-langit penuh dengan stiker bintang diatasnya, sudah jelas itu bukan kamarnya, rasa pusing yang tiba-tiba terasa menyengat kepalanya, logan langsung memijit rasa itu sebelum akhirnya dia menyadari ada selembar kain kering didahinya yang terlipat rapi. logan mengangkat kain itu, kemudian dengan tubuh yang masih lemas dia bangun dari tidurnya, saat dia menggenggam kain terlipat yang baru saja dia ambil dari dahinya itu dia menyadari hal lain bahwa dirinya sedang bertelanjang dan ditutupi bertumpuk-tumpuk selimut tebal. Logan menoleh disamping tempat tidurnya, ada james yang tertidur sambil duduk menyandarkan kepalanya ditepi kasur. Dengan kaos dan celana penuh dengan pasir yang terlihat sudah mengering dan sebagian pasir kering itu rontok ke lantai menjadi butir-butir putih yang mengkilat tersapu cahaya terik matahari, Baskom berisi air, bekas plastik, roti-rotian dan air mineral berserakan tidak karuan disamping meja tempat tidurnya. Logan pun teringat peristiwa apa yang mereka hadapi semalam

"you ok James?" Logan berkata lirih kepada james, tapi lelaki yang sedang tertidur itu tidak menjawab, lebih tepatnya tidak mendengar sama sekali.

Logan pun kemudian bangun, mengambil pakaiannya yang terlihat dijemur dibalkon tempat mereka menginap, lalu memakainya.

Logan melakukan apa yang dilakukan james untuknya, dia melucuti semua pakaian kotor james yang bercampur pasir, tanah dan keringat itu, menggendong james, merentangkan tubuhnya diatas ranjang, menutupinya dengan selimut, lalu logan mencuci pakaian kotor james, menjemurnya dibalkon kamar mereka, dari balkon itu terlihat pemukiman warga yang tidak jauh beda dengan perumahannya di mailware street.

angin laut yang sepoi-sepoi saat siang hari, matahari musim panas yang menyengat kulit, dan warga yang sibuk dengan aktifitasnya, bersepeda, berjualan, menenteng alat pancing, bahkan juga terlihat beberapa tourist yang berjalan beriringan dengan teman atau keluarganya.

Logan menghirup udara segar itu, memasukkan keseluruh paru-parunya, badannya sudah membaik dan kembali fit sekarang, dia bahkan punya energi lebih jika ingin membunuh james saat dia tertidur. tapi saat dia menoleh melihat james seperti orang mati, terlukis jelas garis-garis kelelahan nampak di wajahnya, membuat logan merasa sedih, dia teringat bagaimana ibunya semalam berkata 'take care of my son, he is alone' membuatnya ingin menitikkan air mata lagi, tidak ada yang mengerti arti 'kesepian' lebih baik dari logan, sometimes loneliness is hurt too.

Gosh Hunters | GEMINIFOURTHWhere stories live. Discover now