Semua anak idol di perintahkan untuk kembali ke Jakarta untuk menyiapkan penampilannya di top 3.
" gada yang ketinggalan kan kak" ucap syarla sambil melihat ke setiap sudut kamar nya
" Ga gada, semuanya udah di sini" sahut Salma melihat tas yang sudah ada di genggamannya
" Ayo nop!" Salma
" Oh ya ayok" Novia
"Udahlah matiin aja, entar juga di suruh matiin pas di pesawat" batin Salma yang langsung menonaktifkan handphonenya****
"Telpon Salma dulu deh" batin Rony yang langsung mengambil handphone di atas kasur nya, belum sempat menelpon Salma handphone Rony udah bergetar, "duh bunga lagi" ucapnya kesel
" Iyya kenapa flow" ucap Rony yang langsung mengangkat telponnya
" Kamu ke studio sekarang kan" Tanya bunga
" Iyya kenapa?" Tanya Rony balik dengan singkat
" Aku ikut ya, aku pengin liat penampilan kamu" ucap bunga dengan nada lembut
" Tapi gua masih mau ke bandara flow, mau jemput Salma, Novia dan syarla, udah janji soalnya, maaf ya flow" ucap Rony mencari alasan
" Gapapa Ron! Gua ikut aja ke bandara, nanti biar abis dari bandara langsung ke studio" ucap bunga dengan nada santai
" Aduh mati gua, klo Salma liat gua satu mobil sama si bunga gimana?, Mana gua belum ngabarin dia lagi" batin Rony panik, dan tak menghiraukan omongan bunga
"Rony! Ga keberatan kan kamunya?" Tanya bunga dengan lembut
" Yaudah deh gua kabarin Salma abis ini, Iyya in aja dulu" batin Rony lega
" Enggak gak keberatan kok" ucap Rony dengan terpaksa
"Oke see you Ron" ucap bunga yang langsung matiin handphonenya****
Sampai di bandara ternyata Salma masih belum datang, Rony berusaha menelpon nya, namun handphone Salma tidak aktif, terpaksa Rony harus menunggu Salma berdua dengan bunga di bandara.
" Ron! Temenin aku makan di depan dulu yuk, aku laper" ucap bunga sambil menunjuk ke arah tukang bakso
" Makan di sini aja ya, takutnya Salma Dateng terus nyariin kita gimana" saran Rony membujuk Salma
" Gak bakalan kok, biar nanti aku yang telpon ke syarla, ya Ron yaa" bunga dengan nada manja
" yaudah ayok" Rony yang langsung berdiri melangkah ke tukang bakso itu
Beberapa menit kemudian Salma, Novia dan syarla sudah sampai di bandara
" Eh handphone gua mana" Salma memeriksa semua sakunya panik
" Tu kan sal! Gua bilang juga apa! Klo gini masak balik lagi ke Surabaya kan ga mungkin" ucap Novia sambil memeriksa semua tasnya
" Nah ini, aahhh" syarla yang sudah memegang handphone Salma di tangan nya selesai memeriksa saku tasnya
" Alhamdulillah, kirain ketinggalan" ucap Salma lega.
Setelah Salma membuka handphonenya ternyata Rony sudah menelpon Salma berkali kali dan chat WA 1 jam yang lalu baru masuk ke handphone Salma"Oh sama bunga! Sekalian gua jailin ah" batin Salma dengan ekspresi tertawa gemes
" Lu aman kan sal!" Tanya Novia panik
" Lu kira gua kesurupan di pesawat tadi" sahut Salma kesel
" Ya ellu pakek ketawa sendiri" ucap Novia sambil mengerutkan keningnya
" Nah ini gimana mau ke kosannya, taksinya gak lewat lewat lagi" ucap syarla sambil menoleh berkali kali ke samping jalan
" Lah itu Rony sama si bunga" seketika syarla menatap lurus ke arah tukang bakso, Novia dan Salma pun mengalihkan pandanganya ke tukang bakso itu
" Kita ganggu yuk" ucap Novia yang sudah mulai melangkah ke arah Rony dan bunga
" Eh gak gak gak, gak enak la mereka masih berduaan jangan di ganggu" ucap Salma dengan ekspresi datar
" CK ga asik lu sal" Novia yang langsung menghentikan langkahnya
" Pesen taksi online aja gasi, kelamaan klo nunggu di sini" saran syarla
" Iyya deh syar" Novia menyetujui, sementara Salma masih badmood melihat Rony dan bunga****
Setelah sampai di kosan Novia dan syarla masih nongki di halaman luar
" Gua duluan ya, masih mau istirahat" ucap Salma sembari mengangkat tasnya
" Yaudah tidur dulu sana sal! Biar tasnya ntar gua yang bawa" ucap Novia
" Nah gitu dong" Salma sambil memukul bahu Novia disertai tawa kerasnya.
Sesampainya di kamar Salma langsung membuka handphonenya
" Telpon Rony dulu deh, mau ngejailin dia, siapa suruh makan enak gak ngajak ngajak gua, sama cewek lagi" ucap Salma sambil tertawa tipis.****
Setelah selesai makan Rony Dan bunga langsung balik ke tempat duduknya buat nungguin Salma, beberapa menit kemudian tiba tiba handphone Rony berdering, Rony langsung bergegas membuka handphonenya dan ternyata yang telpon adalah Salma
" Iyya sal! Lu dimana" tanya Rony
" Udah pulang di kosan" jawab Salma judes
" Ha? Ga ah jangan boong! Gua di bandara ini mau ngejemput ellu" Rony dengan nada lembut
" Yaudah ga percaya tungguin aja Sampek malem" Salma yang masih tetap judes
"Sal! Lu kok gak ngabarin gua si, kan gua udah chat lu tadi pagi, udah telpon berkali kali juga, tapi gak di angkat, sekarang malah telpon baliknya pas lu udah di kos, gak ngehargai gua banget" Rony dengan nada badmood
" Iyya gua yang salah! Maaf ya Rony! Lu mah gak pernah salah! Udah ke bandara bareng sama bunga! Terus makan bareng lagi! Tadi niatnya mau ngabarin! Tapi cowok gua lagi sibuk Ron gimana tuh!" Ucap Salma dengan nada santai dan berusaha menahan tawa
" Sal! Sal! Gini sal! Tadi tuh" ucap rony dengan nada panik dan langsung di sanggah sama Salma " have fun Rony! Jangan lupa pulang ya! Nanti malem kan babak penentuan juara 3, masak mau di situ terus! Mentang mentang ada bunga!" Ucap Salma yang sudah tak bisa menahan tawa keras nya
" Gak gitu!" Ucap Rony tetep dengan nada panik
" Udah lah males! Rony ngebacot Mulu" ucap Salma dengan nada badmood dan langsung matiin handphonenya
" Duh gimana ini? Marah beneran dia! Gak pacaran aja klo marah bisa seminggu, gimana klo udah pacaran, bisa sebulan dia marahnya, mana bunga masih mau ikut ke studio lagi" batin Rony sambil mengacak rambutnya keras dengan ekspresi panik
" Kenapa Ron? Salma Uda Sampek mana?" Tanya bunga
" Gak gajadi, kita langsung ke studio aja" ucap Rony tetep dengan nada paniknya
![](https://img.wattpad.com/cover/348687707-288-k183204.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
antara cinta dan gengsi (Salmon)
Novela Juveniltakdir yang membawaku berada dekat denganmu, dengan caramu yang mungkin biasa kamu lakukan pada orang lain, namun kini aku yang terbawa arus perasaan. kini aku merenung, sikap dan sifat seperti apa yang harus aku tunjukkan padamu agar kamu tahu, bah...