#bab 28

1K 64 4
                                    

Kring kring kring,,,
Bunyi alarm itu terdengar nyaring ke telinga rony, namun tetep aja wanita cantik itu masih memeluk erat selimutnya.

Senyum rony kembali memancar saat ia mendekati salma untuk mematikan alarm itu

"Gua gak tau nanti akhirnya seperti apa, bisa bersama atau tidak, tapi intinya aku beneran bersyukur bisa melihat wajah cantik ini" batinnya masih memancarkan senyuman

****
Tok tok tok,,,,
Bunyi ketukan itu membuat rony membulatkan kedua matanya, sembari menoleh belakang ke arah salma

Perlahan rony mendekati pintu dan membukanya dengan nekat

"Eh lu dim" ucapnya menghembuskan nafas lega

"Iyya ron, salma mana ya?? Kok di kamarnya gada?"

"Ngapain lu masuk² ke kamar dia" posesif rony mulai membara

"Oh enggak ron, gua cuma mau bilang kita harus pulang sekarang, tiket pesawat nya jam 02 siang" jawab diman

"Yaudah gampang lah, masih pagi jugak" sahut rony dengan datar

"Yaudah gua balik ya"

Tanpa berpikir lama, rony langsung membalikkan tubuhnya, kembali ke dalam kamar

****
Jam tepat pukul 11:00

"Rony" rengeknya

"Hmmm"

"Lu dimana dah?"

"Apee?? Gua di sini" sahut rony judes

"Ngapain di situ?"

"Masukin baju² lu lah"

"Ha? Kapan lu ke kamar gua?"

"Udah berisik, tidur aja sono" masih dengan nada judesnya

"Aelah nanyak gitu dong"

"Oyya, tiket pesawatnya nanti jam 2" ucap rony masih mengeluarkan nada judesnya

"Iyya tau" jawab singkat salma sembari melepaskan selimut di tubuhnya

"Kok lu tau?" Alis rony mulai menyatu mendengar perkataan salma

"Apa si ron? Gajelas banget" nada salma mulai tinggi melihat tingkah rony

"Di kabarin diman? Chattingan sama diman semalem pas gua tidur? Iyya?" Jeoulesnya mulai keluar

"Kayaknya lu deh yang sakit ron, bukan gua" mimik wajah salma datar

"Gausah ngalihin pembicaraan deh" nada judes rony kembali lagi

"Aulah, mending gua balik ke kamar" ucap salma turun dari kasur sembari mengambil baju dan celana di koper yang rony hendak rapikan

"Lu beresin tu baju gua, biar ada kerjaan" celetuk salma dengan tawa kecilnya

"Eeehh sini dulu" tangan rony yang berusaha menahan tangan salma

"Twek ga kenak" celetuknya sembari mengeluarkan lidah nya tepat di depan wajah rony

"Awas lu ya"

Tak berkata lagi, salma berlari kecil dengan tawa renyah nya meninggalkan rony di kamar itu

****
Ketika hendak memasuki kamar, diman menghentikan langkah salma di ujung pintu kamarnya

"Sal!" Ucapnya yang membuat salma berhenti melangkah dan membalikkan tubuhnya ke belakang

"Kenapa dim?"

"Kamu sudah siap?" Tanya diman dengan koper dan tas di tangannya

"Lah ini masih mau mandi, baru bangun tidur dim, maaf yaa,,,," sahut salma dengan barisan gigi rapi yang menghiasi senyumnya

antara cinta dan gengsi (Salmon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang