chapter eight

6 0 0
                                    

HAIII, THANK U SO MUCH udah mau baca cerita jametku sampe sini(ノ'・ω・)ノ ミ ┻━┻

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──


─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

"Ciyee udah putus!" perkataan yang terkesan mengejek itu berhasil membuat Jingga tersentak hingga tanpa sengaja menjatuhkan rokoknya terjun bebas dari rooftop menembus ke trotoar di bawah.

Cewek cantik bermata hazel itu menoleh ke belakang tubuhnya, mendapati sosok laki-laki tengik yang tersenyum tanpa dosa kearahnya, memperlihatkan lesung pipi yang membuatnya terlihat sangat manis.

Apa tadi, Jingga?

Manis?

"Nggak usah sok asik!" balas Jingga dengan ketus.

Kedua matanya menatap nanar pada putung rokoknya yang sisa setengah, sudah tergeletak naas dengan bara api yang masih menyala.

Rokok mahal gue...

"Jadi gimana perasaan lo sekarang, Ravesya Jingga?" tanya Air.

Kedua kaki panjangnya berjalan mendekati Jingga dan duduk di samping gadis itu. Membiarkan kedua kakinya menjuntai turun kebawah tanpa rasa takut akan terjatuh.

"Daniel dari dulu udah busuk Jingga!" Air menatap Jingga dengan mata teduhnya. "Dia bejat, bahkan pernah ada cewe yang hampir di perkosa sama dia. Untungnya ketauan."

Jingga menelan ludahnya susah payah. Benarkah begitu?

"Air kan udah sering bilangin ke Jingga, jauhin Daniel. Keras kepala sih. Sekarang gimana perasaannya?" cowok itu tersenyum mengejek. "Nggak enak kan di sakitin sama cowok jelek? eh?"

Jingga mendengus dan mengalihkan perhatiannya dari Air. Benar juga, di sakitin sama cowok jelek jauh lebih tidak enak.

Air mengeluarkan ponsel mahalnya dan menunjukkan beberapa foto yang berhasil membuat Jingga mengumpat dan menyumpah serapahi cowok yang sudah berstatus sebagai mantannya.

"Sialan, kenapa nggak dari dulu lo bilang ke gue!" desis Jingga menahan gejolak api di dadanya. Ada dua foto Daniel yang sedang bersama Zoeya.

"Nggak bilang gimana sih, Jingga? Air udah berkali-kali juga ngasih taunya," ungkapnya diiringi dengusan kecil.

"Lo temenan sama Daniel?"

Mendengar pertanyaan itu, Air terdiam sebentar, lalu menganggukkan kepalanya ragu. "Air sama Daniel pernah jadi temen waktu SMP. Tapi karena pergaulan Daniel yang terlalu bebas, ayah ngelarang Air buat main sama dia."

Jingga hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, mengerti.

"Meskipun begitu, Daniel orangnya baik sama Air. Dia selalu ngasih jajan, dan nolong Air kalo lagi butuh pertolongan. Sampai akhirnya Ayah marah besar karena tau Air masih deket sama Daniel."

Cowok itu menarik napasnya sejenak. "Yaudah, Air ngejauh tanpa ngasih tau Daniel, sampe sekarang cowok itu punya dendam ke Air, Ngga. Mungkin karena kecewa."

Jingga mengulum bibirnya, karena bingung harus berkata apa. Dia melihat ada penyesalan dan perasaan bersalah di kedua bola mata indah milik Air.

"Kenapa lo nggak ngasih tau alasan kenapa lo ngejauhin dia?" tanya Jingga.

"Air kan takut nyinggung," decak cowok itu.

"Hem."

Pandangan Air berputar menatap bungkus rokok, liquid, dan juga korek di sebelah kiri Jingga. Bola mata cowok itu melotot.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE FUCKIN' WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang