Selamat malam minggu untuk para jones-jones semoga terhibur dengan cerita author ini...
Selamat membaca:)
Akhirnya keluarga Hardiyata sudah sampai ke rumahnya setelah melewati kemacetan yang melelahkan. Melihat istri dan anaknya tertidur dengan pulas Hardi tersenyum simpul ternyata kehidupan tidak ada yang bisa menebaknya ya. Kemarin ia menduda setelah sekian tahun dan hidup berdua hanya bersama anaknya, akan tetapi kini ia telah memiliki istri dan sekarang istrinya itu sudah ia boyong ke rumah yang dulunya hampa dan sunyi karena mereka jarang menempati rumahnya itu.
"Rin... udah sampai rumah ini" Hardi menggoyangkan lengan sang istri.
"Hmm?"
"Udah sampai, ayo turun"
"Udah sampai mas? kok nggak ngebangunin aku. Aku nggak sadar kalo ketiduran"
"Gapapa kamu kayaknya capek tadi, makanya mas biarin kamu tidur"
"Nggak mas, aku tadi merem sebentar eh ternyata ketiduran hehehhe"
"Iya Rin... mas percaya" ketiduran apa ketiduran kok sampek ngorok batinnya dalam hati sambil ngakak kalo melihat wajah istrinya yang ngorok.
"Ayo Ka turun, udah sampe rumah"
"Udah sampe pah?"
"Udah sampe, kamu bantu papa turunin barang dulu. Biar mamamu ya bukain pintu, ini kuncinya Rin" Hardi menyerahkan kunci rumahnya kepada sang istri dan mereka mulai menurunkan barang-barang yang ada didalam mobil.
Setelah turun dari mobil Ririn menatap kagum rumah suaminya itu. Rumah minimalis 2 lantai dengan sentuhan kaya jati. Didepan rumah itu terdapat taman ditambah dengan kolam ikan mini serta ada beberapa jenis tumbuhan dan juga bunga-bunga cantik.
Hardi sebagai suami siaga memasukkan barang-barang bawaan mereka ke dalam rumah dengan dibantu Raka juga.
"Pah, mah Raka mau langsung ke kamar gerah soalnya" Pamit Raka yang langsung nyelonong masuk ke dalam kamarnya yang ada di lantai 2.
Ririn yang belum sempat menjawab pun hanya melihat Raka yang sudah lari naik ke lantai 2.
"Maafin Raka ya Rin, dia memang karakternya agak lain kalau bertemu dengan orang baru"
"Iya mas gapapa namanya juga anak kecil" Ririn memaklumi sikap Raka terhadapnya.
"Kamar kita yang itu Rin" Tunjuk mas Hardi pada pintu jati di pojok.
Mas Hardi menjelaskan kalau di rumah ini di lantai satu terdapat dua kamar yaitu 1 kamar utama dan 1 kamar tamu. Di lantai atas terdapat 3 kamar anak.
Ririn dan Hardi langsung masuk kamar karena ya mereka sudah gerah dan capek perjalanan.
Dikamar Itu terdapat ranjang dengan size jumbo, 1 buah lemari kayu jati yang berukuran besar, meja rias dan ada kamar mandi didalamnya. Kamar Hardi dan Ririn ini didominasi dengan warna putih dan coklat.
"Kamu duluan aja Rin yang mandi aku mau ngerokok dulu di taman" Pamit Hardi.
"Iya mas" jawab Ririn seadanya. Fakta kecil yang baru Ririn ketahui ternyata suaminya itu hobi merokok, karena kemarin-kemarin ia tidak pernah melihat suaminya menyentuh rokok sama sekali.
Didepan kamar mereka terdapat taman mini yang ditumbuhi beberapa tumbuhan dan juga beberapa bunga serta ada kursi panjang untuk bersantai.
Setelah kurang lebih 20 menit Ririn mandi, ia seperti biasa langsung melakukan rutinitas perempuan sebelum tidur yaitu skincarean. Hardi barusan juga masuk kedalam kamar mandi setelah menghabiskan satu batang rokok untuk mengurangi penatnya. Setelah selesai skincarean Ririn merebahkan badannya di kasur, karena jiwa-jiwa jomponya sudah meronta-ronta. Hardi setelah keluar dari kamar mandi hanya menggunakan sarung padahal tadi Ririn sudah menyiapkan kaos untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Hardi
RomanceRirin yang jengah dengan pertanyaan kapan nikah? kapan nikah? Tiba-tiba ada duda yang melamarnya dan ingin menikahinya.