Ririn pov
Sambil menunggu mas Hardi pulang dari rumah mas Eko aku hanya duduk santai sambil scroll tiktok dan nyemil. Ya kebiasaan buruk ku walaupun setelah makan berat alias makan nasi tetep aja nyemil, yang membuat salah satu faktor tubuhku berisi. Tips diet dong guys?!
"Assalamu'alaikum" Mas Hardi setelah mengucapkan salam langsung nyelonong duduk disampingku dan merebahkan kepalanya dipahaku.
"Waalaikumsalam, udah ketemu mas Eko?" Tanyaku sambil ku elus rambut mas Hardi yang lumayan ikal.
Inilah hal-hal baru yang aku ketahui setelah menikah dengan suamiku ini, ternyata mas Hardi itu orangnya kadang cuek, kadang romantis, suka dimanja dan yang paling sering dan tidak pernah ketinggalan adalah sifat mesumnya.
"Udah tadi, terus ngobrol bentar terus langsung pulang"
"Mau ke rumah ibu jam berapa mas?" aku hampir aja lupa dengan pesan ibu semalam untuk datang kerumahnya.
"Jam 12an aja, habis dzuhur sekalian, Raka masi dikamar Rin?"
"Iya, daritadi belum keluar kamar sama sekali" memang sejak sarapan tadi Raka samasekali belum keluar dari singgasananya.
"Oalah, palingan dia baru nugas"
"Iya mungkin? nanti enaknya bawa apa ya mas buat ke rumah ibu?"
"Gausah bawa apa-apa, langsung ke sana aja"
"Tak bawain jajan pasar aja po mas? buat tambah-tambah snack tamunya" usulku, karena aku tidak enak hati, kerumah orang tua tanpa membawa buah tangan. Sekalipun dirumah orang lain aku selalu usahakan untuk membawa buah tangan untuk menghargai tuan rumah.
"Ya udah kalo kamu mau gitu gapapa, uangnya nanti ambil aja di dompet mas, dinakas kamar"
"Kan uang yang kemarin mas kasih masih banyak, belum kepake sama sekali" pasalnya mas Hardi kemarin baru saja mengisi ATM ku dengan nominal yang lumayan besar, aku ingat sekali waktu aku kuliah ATM ku selalu tersisa saldo hanya untuk uang admin karena kalo bapak ngirim uang langsung aku ambil untuk banyak keperluan anak kos. Sekarang suamiku malah memberikan uang berkali-kali lipat dari uang sakuku saat kuliah dulu.
"Itu buat kamu jajan, kalo nanti mau belanja sayur sama kebutuhan rumah kamu langsung aja ambil di dompet mas"
"Makasih banyak lo mas, aku jadi malu buat minta nambah lagi hehehe"
"Eh? ada-ada aja kamu yaa"
___
Akhirnya kami sampai di rumah bapak dan ibu, setelah aku dan mas Hardi membeli beberapa jajanan pasar untuk buah tangan dari kami.
Aku langsung menuju dapur untuk membuatu ibu-ibu sedangkan mas Hardi ngobrol dengan bapak di teras rumah.
"Buk" aku menyalami ibu mertuaku yang sedang sibuk menggoreng tahu isi.
"Eh, mantuku datang"
"Buk ini ada sedikit makanan buat tambah-tambah nanti buat tamu"
"Kok kamu ya repot-repot to nduk, kalo kesini ya kesini aja nggak usah bawa apa-apa. Ibuk seneng banget kalo kamu sama masmu kesini jadi rame rumah e, eh tapi Raka mana? apa ndak ikut nduk?"
"Iya nggak ikut buk, katane baru banyak tugas sekolah"
"Ya uwes ndakpapa namanya juga anak sekolah, pasti tugasnya juga banyak"
"Iya buk bener, Ririn bisa bantu apa buk?"
"Kamu makan dulu aja, sana masmu ajak makan sekalian"
"Aku sama mas Hardi sudah makan buk, malah barusan makan dulu baru kesini" pasalnya sebelum kesini kami makan siang bersama terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Hardi
RomansaRirin yang jengah dengan pertanyaan kapan nikah? kapan nikah? Tiba-tiba ada duda yang melamarnya dan ingin menikahinya.