Bab.3

16.7K 34 0
                                    

   Dengan Langkah setengah berlari Pak Teguh mwnghampiri mereka

"Hei.. heii.. kalian tolong hentikan, tolong beritahukan apa yang sebenarnya sedang terjadi" ucap Pak Teguh dengan muka yang sangat ketakutan

Pak security langsung melepaskan Deon dan langsung membungkuk sambil menundukan kepalanya

Seketika mereka berhenti dan menolehkan pandanganya kepada Pak manager, mereka yang melihat managernya datangpun langsung terdiam dan saling menatap muka.

"Kenapa kalian malah diam saja, coba ceritakan kepada saya apa yang sedang terjadi saat ini" ucap Pak Teguh kepada semua staff

Mereka hanya diam saling memandang sambil menyenggolkan sikunya

Tak lama kemudian Ani memberanikan diri untuk menceritakan semuanya kepada Pak Teguh dengan sangat detail.

"Jadi begini pak ceritanya...." ucap Ani resepsionis menceritakan kejadian barusan dengan detail

"Begitu Pak ceritanya" ucap ani selesai menjelaskan semuanya

Pak Teguh pun sangat marah ketika mendengarkan penjelasan para stafnya dengan menampakan muka marahnya di depan semua para staf.

"Pak Deon tidak apa apa kan pak?" ucap Pak Teguh bertanya kepada Deon

"Tidak Pak, Tidak apa apa, cuma sedikit sakit saja di pergelangan tangan dan siku saya" jawab Deon

Pak teguh menatap para staffnya satu persatu sembari menghembuskan nafas panjang

"Kacau, mengacaukan semuanya, apa kalian tau apa dampak perbuatan kalian sekarang" ucap Pak Teguh memarahi para stafnya

Mereka semua hanya menundukan kepalanya ketika mendengar managernya begitu sangat marah, sedangkan Deon saat ini hanya memegangi siku tanganya yang sedikit kesakitan akibat di pekintir tadi.

"Perlu kalian ketahui, Yang saat ini ada di hadapan kalian adalah putra boss besar dari perusahaan ini dan beliau adalah penerus boss besar di hari nanti" ucap Pak Teguh dengan raut muka marah

"Dan kalian sudah memperlakukan beliau dengan buruk, sangsinya kalian akan saya pecat dari perusahaan ini" ucap Pak Teguh dengan marah dan berniat memecat mereka

Sontak semua staf yang bersangkutan terkejut dan tercengang mendengar pernyataan Pak manager yang ingin memecat mereka telihat dari wajah mereka sangat pucat.

"Pak Deon tenang saja, mereka akan saya pecat hari ini juga Pak" ucap Pak Teguh meyakinkan Deon

"Ahh tidak usah pak ini hanya kesalah pahaman saja, mungkin mereka seperti ini karena mereka tidak mengetahui siapa saya sebenarnya" ucap Deon

"Loh kenapa Pak, padahal itu balasan yang setimpal untuk mereka yang sudah memperlakukan Pak Deon seperti itu" ucap Pak Teguh bertanya dengan muka yang bingung

"Ah sudahlah pak tidak usah di perpanjang, ini hanya masalah sepele, lagian kasian juga jika mereka di pecat,  lihat muka mereka sudah pucat semua, biarkan mereka bekerja kembali Pak, tapi saya belum bisa memaafkan perempuan ini pak siapa namanya" ucap Deon dengan santai

Mendengar Deon tidak mempermasalahkan masalah ini hati mereka menjadi sedikit lega dan raut wajah mereka berubah seperti biasa kembali karena merasa lega terkecuali Ani.

"Dia Ani Pak namanya, Ani cepat kamu minta maaf" ucap Pak Teguh

"Iya baik Pak" jawab Ani sambil menunduk

Kemudian ani maju satu langkah dari tempatnya sembari menundukan kepalanya

"Pak Deon, maafkan saya, saya benar benar tidak tau" ucap Ani dengan malu malu

"Kamu masih mau kerja di sini kan Ani" ucap Deon sembari melirik ani dari atas sampai bawah

"Iya Pak, saya masih ingin bekerja disini" jawab Ani

"Ani, kalau kamu minta maaf itu lihat nya kesini, jangan terus menunduk, tadi saja kamu berani face to face dengan saya di meja depan" ucap Deon dengan nada lembut

"Iya pak maaf saya maku karena sudah melakukan kesalahan yang besar" ucap ani sambil sedikit melirik ke arah Deon

"Sudah tidak usah di pikirkan, gini aja ya ani Kamu itu urusanya dengan saya pribadi nanti jika kamu memang masih ingin bekerja disini" ucap Deon

"Hihihi Cantik juga si Ani ini, aku manfaatkan dulu saja deh" gumam Deon dalam hati

Ani langsung menolehkan pandanganya ke Pak Teguh setelah mendengar perkataan Deon, Pak Teguh yang melihat Ani memandangnya kemudian mengangguk ringan seakan akan turuti saja perintah Deon sebagai penerus perusahaan

"Baik pak Deon, Apa yang bisa saya perbuat untuk Pak Deon sekarang" ucap Ani

"Hemm tidak sekarang, mungkin nanti saya akan menghubungimu, tolong catat nomor handphone mu sekarang" Jawab Deon sembari memberikan handphone miliknya kepada Ani

"Hemm sebaiknya Aku kerjai saja dia lain waktu" gumam Deon dakam hati sembari memikirkan hal hal yang tidak tidak di kepalanya

"Kalian semua silahkan lanjutkan kembali pekerjaan kalian, untuk Pak Deon silahkan saya antar anda untuk berkeliling" ucap Pak Teguh

Singkat waktu dua jam kemudian setelah Deon selesai berkunjung ke perusahaan Papanya, Deon yang sekarang sedang dalam perjalanan menggunakan kendaraan pribadinya untuk menjemput Tika yang sudah menunggu kedatangan Deon.

Namun saat sedang fokus mengendarai mobilnya tiba tiba saja terlintas wajah Ani sang resepsionis cantik imut dengan kulit putih bersihnya yang baru saja deon temui.

"Kenapa aku tiba tiba saja terlintas wajah ani ya di pikiranku, tapi kalau di pikir pikir Ani itu orangnya imut dan cantik juga, apalagi waktu dia cemberut tadi, gemas rasanya aku melihat Ani yang seperti itu" gumam Deon dalam hati dengan ekspresi senyum senyum sendiri sembari menyetir

Sementara itu di SMA Nusantara Tika yang sudah kesal karena lama menunggu Deon yang akan menjemputnya belum juga sampai.

"Iihh Mas Deon gimana sih, ini sudah hampir satu jam aku menunggu, kok belum sampai juga" ucap Tika dengan raut wajah kesal dan menghentak hentakan sebelah kakinya ke tanah.

"Apa jangan jangan Mas Deon Lupa atau ketiduran ya, ahhh mending aku telpon saja mas Deonnya" gumam  Tika dalam hati dengan raut wajah kesalnya

Cuaca yang saat itu mulai agak mendung, Di pinggir warung di depan sekolahnya Tikapun segera memegang tas yang ada di pundaknya dan segera membalikanya kedepan, kemudian dia merogoh tasnya untuk mengambil handphon, setelah itu Tika segera membuka layar handphonnya untuk segera menelpon Deon yang tak kunjung sampai.

Belum sempat Tika menelpon Deon tiba tiba terdengar bunyi klakson dari satu mobil putih bermerek DANGEROVER yang baru saja terlihat dan masih agak jauh dari Tika.

Biip...! biip..! bipp..! Suara klakson mobilnya Deon yang baru saja sampai.

Tika yang baru saja akan menelpon Deon kakaknya itu langsung menolehkan pandanganya ke kendaraan putih yang baru saja sampai dan berhenti di depannya, ia pun langsung berjalan sedikit memutar  menuju pintu mobil di sebelah kiri depan dengan raut wajah kesal

"Hai haii dedek manis, maafin Mas ya karna agak telat jemputnya, soalnya tadi mas ke perusahaan Papa dulu" ucap Deon pada saat membukakan pintu mobil untuk Tika adiknya.

Bersambung...

Khilafku Bersama Tante & AdikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang