[1] Idol! We are wota!

3.6K 252 38
                                    

WARN! CERITA INI HANYA FIKSI SEMATA, TIDAK DIPERUNTUKAN BAGI YANG BUKAN PENYUKA HAREM ISAGI BOTTOM. MENGANDUNG UNSUR DEWASA🔞 SEBAGIAN PART JADI YANG BELUM CUKUP UMUR, DIMOHON PATUNGAN DULU ATAU PINJAM SEBAGIAN UMUR TEMANNYA! GAMBAR HANYA PEMANIS, KEBANYAKAN DARI PIN DAN BUKAN MILIK SAYA APABILA ADA YG KENAL DENGAN ARTIST-NYA BOLEH KOMEN.

Disclaimer : Semi-canon, Idol AU, OOC, OC, Drama-Friendship, typo, nonbaku, bxb, romance, smutt, furry, harem, mature, gangbang, threesome, anal-sex, little bit crime.

Pair : Top Kaiser, Rin, Sae, Nagi, Bachira, Reo, Ness, Kurona, Barou x Bottom Isagi.
Slight Kunigiri, Chigisagi

DLDR! Enjoy❤

✾ ✾ ✾ ✾ ✾ ✾ ✾ ✾ ✾

Asrama atlit Blue-lock, salah satu terbaik dari 6 perguruan tinggi yang tersebar di enam prefektur di Jepang. Isinya adalah anak-anak dari dalam maupun luar Jepang. Seluruhnya ada lima tim yaitu Bastard Munchen, Ubers, PXG, Manshine City dan FC Barcha.

Mereka disebut-sebut generasi monster. Dimana kebanyakan pemain adalah orang-orang berbakat yang kemampuannya sudah diakui oleh Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA.

Tahun lalu ada empat pemain yang mendapat tawaran dari FIFA. Salah satunya adalah adik dari Itoshi Sae, Itoshi Rin. Striker terbaik diangkatannya yang mempunyai gaya permainan sempurna dibanding pemain lain seumurannya.

Tiga lainnya adalah pemain Bastard, Man-city dan Ubers, namun sayangnya sebuah kesalahpahaman menyebabkan keempat-nya gagal lolos sampai liga Dunia.

Itoshi Rin mengusap keringat di dahinya, membuka tutup botol dan meminum isinya dengan sedikit rakus sampai air berjatuhan dari sela-sela mulutnya, turun ke dagu, leher dan sisanya dia gunakan untuk mengguyur kepalanya. Rin mengibaskan rambutnya kasar, lelaki dengan tinggi 186cm itu melakukan gerakan pendinginan.

"Rin-san saatnya kembali ke asrama"

Sebuah suara lembut dari rekan tim-nya Nijiro Nanase mengalihkan perhatian Rin.

Rin diam sejenak lalu bangkit dan melangkah keluar gym. Tepat saat akan mencapai pintu sebuah tubuh lebih dulu mendorongnya sampai jatuh.

"Brengsek! apa-apaan kau?! " Marah Rin melihat oknum pelaku penabrak.

"Rin-san! Daijoubu? " Nanase membantu Rin namun empunya menepisnya lebih dulu.

Tampak pemuda dengan surai dwiwarna menyeringai ponggah ke arahnya "ups! I'm sorry.. Aku tidak melihatmu karena keberadaan mu begitu busuk disini" Ada isyarat kebencian dalam setiap kalimatnya.

Alexis Ness ikut tersenyum menyebalkan, Rin mengepalkan tangannya erat. Dia sudah ingin sekali memukul Kaiser, orang yang mendorongnya barusan. Namun urung saat melihat segerombol orang berpakaian biru menuju ke arahnya.

"Tch, minggir! " Decak Rin.

Rin melangkah sambil menunduk, dan lagi-lagi ucapan Kaiser menghentikan langkahnya "Ternyata kau masih saja memilih lari ya dasar pengecut! " Ejek Kaiser.

"Hah?! " Rin berbalik dan mencengkram jersey Kaiser. Kaiser balik menatap tajam pemuda tiga tahun dibawahnya itu. Keduanya sama-sama tak ingin mengalah, auranya membuat orang-orang seperti Nanase ketakutan karenanya.

Cekrek

Suara jepretan foto disusul sebuah siulan mengalihkan atensi semua orang.

"Berkelahi lagi? Kakakmu pasti senang melihat ini bulu mata junior! "

[ Allisa ] Soccer & Idol, Neko OtokoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang