[4] Mihya, Cat Lovers?

1.2K 146 18
                                    

Telinga kucingnya bergerak-gerak lucu, sosok itu terus melirik ke arah samping dengan was-was. Tepatnya ke arah Itoshi Rin, dia terlihat menyeramkan dimata Yoichi.

"Jangan pasangan tampang seperti itu sweetie, kau takut? " Kaiser tersenyum manis dengan sebelah tangan mengacak surai Yoichi. Reo dan Bachira melotot protes.

"Ah gomen, aku cuma merasa malu.. Maksudnya maaf karena merepotkan dan terima kasih sudah membiarkan aku tinggal disini" Yoichi tersenyum super manis melihat hampir semua orang di meja ber-blusing ria kecuali Nagi yang tidur dan Rin yang anteng sarapan.

"Kyaaa manisnya!" Jerit Bachira tiba-tiba.

"Hentikan Bachira, kau tidak bisa selalu berteriak saat di depan Yocchan. Biasakanlah dirimu" Tegur Reo berbisik.

Bachira mengambil tisu untuk dia gunakan menutup hidungnya yang mimisan "Bukankah reaksiku wajar Reo, Yocchan tinggal bersama kita! Ini semua terlalu bagus bahkan dalam mimpiku! "

Reo melirik Yoichi, tak lama laki-laki itu ikut menutup hidung "Kau benar, bahkan jika bumi kiamat sekarang setidaknya aku akan jadi orang paling bahagia di dunia"

Membicarakan Yoichi, Ness cukup terkejut dengan keputusannya untuk tinggal di sini. Bukan karna dia tak suka,  justru Ness suka melihat idol-nya yang cantik dan ramah. Lihat, dia selalu tersenyum ramah. Dia juga terlihat imut saat mengerucut. Intinya Ness bersyukur.

"Cuci piring kalian setelah makan sialan! " Marah Barou melihat satu-persatu orang mulai meninggalkan meja makan.

Amukan Barou adalah makanan sehari-hari, lama-lama mereka kebal. Lihat saja Kaiser dan Ness yang bersantai mengambil handuk lalu pergi ke pemandian, atau Reo yang menyeret Nagi ke kamarnya. Rin yang langsung pergi begitu saja, dan Kurona yang masih sibuk menyelesaikan acara makannya karena kalian tidak akan percaya, Kurona bisa jadi orang paling lama duduk untuk sekedar sarapan.

Kata ibunya makanan harus dikunyah sampai halus! Itu prinsipnya.

Berbeda dengan yang lain Yoichi baru pertama kali, dia sungguh kaget sampai menunduk takut karena amukan Barou. Dengan bergetar dia mengangkat mangkuk nasi dan sup miso untuk dibersihkan, tapi baru selangkah kakinya terantuk kursi membuat mangkuk itu pecah ke lantai.

"OI! "

Dengan takut Yoichi berusaha memunguti pecahan mangkuk dengan tergesa, air mata menggenang di pelupuknya dari balik badannya seperti ada laser yang siap melubangi punggungnya.

"Berhenti! "

Barou menahan pergelangan tangan Yoichi cepat, lelaki itu menghela nafas lelah melihat Yoichi memejamkan matanya sambil menahan tangis, bahkan telinga kucingnya turun lemas.

"Biar aku saja, pergi dan bersihkan dirimu sendiri" Titahnya.

Yoichi hanya berkedip-kedip beberapa kali sambil bengong. Barou berdecak "Kau dengar tidak?! "

"Ano.. Itu, aku tidak sengaja.. Aku.. "

Kurona menepuk pelan pundak Yoichi dan mengisyaratkan lelaki itu agar mengikutinya "Isagi-san, ayo tangan kananmu berdarah"

Yoichi melihat ke arah tangannya, benar saja jari manisnya terkena pecahan kaca lalu mengangguk. Barou memandangi keduanya yang mulai menjauh.

✾ ✾ ✾ ✾ ✾ ✾ ✾ ✾ ✾

Kaiser berdiri di depan pintu kamar Yoichi sambil membawa Hachiko. Kucing persia peliharaan anak-anak atlit, mereka baru mengambilnya dari penitipan karena jadwal yang padat minggu lalu.

Dua kali. Kaiser mengetuk pintu dan tak lama terdengar suara langkah kaki ringan milik Yoichi, pintu terbuka dan sebuah kepala bertelinga kucing muncul.  Kaiser tersenyum, Yoichi sangat manis membuatnya tak ingin melewatkan sedikitpun pemandangan di depannya.

[ Allisa ] Soccer & Idol, Neko OtokoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang