Kondisi asrama atlit terlihat sepi dua hari ini, karena diberikan cuti semua orang pulang ke kampung halaman, berat untuk mereka semua meninggalkan Yoichi sendiri tapi sangat jarang mereka dapat libur sejak setahun terakhir. Yoichi merasa tidak enak dan memutuskan untuk mencari hotel untuk menginap, tapi semuanya menentang. Setelah perdebatan panjang akhirnya Yoichi tetap tinggal di asrama bersama Itoshi bersaudara.
Sae dan Rin memang punya hubungan kurang baik dengan keluarganya, jadi mereka tidak akan pulang. Sebenarnya hanya Rin, tapi Yoichi sampai sekarang masih segan untuk sekedar bertukar sapa dengan si bungsu. Akhirnya mereka meminta Sae yang dengan senang hati datang demi sang pujaan hati.
Sae mendekati Yoichi yang sedang meletakkan kepalanya di meja sambil menatap jendela luar. Dia menempelkan ice cream yang dia bawa ke pipi Yoichi.
Yoichi terlihat kaget karena sensasi dingin dari ice cream menerpa pipi putihnya.
"Sae-nii! Moo…" Kesalnya.
Sae lalu menjatuhkan pantatnya dan duduk di samping Yoichi. Mereka berdua lantas menikmati ice cream yang Sae bawa.
Rin hanya melihat mereka dari arah pintu masuk ruang tamu. Kedatangannya sama sekali tak disadari Sae atau Yoichi sekalipun. Rasanya obrolan mereka sangat asyik sehingga melupakan kehadirannya. Dan entah kenapa Rin merasa kesal.
Kesal, sangat kesal!
Belakangan ini dia selalu bermimpi buruk, meski hubungannya dan Sae membaik tapi bukan berarti masalahnya selesai. Ada hal lain yang masih membebaninya, jujur saja untuk yang satu ini Rin tak yakin jika ini bisa kembali seperti dulu. Akibatnya konsentrasinya terganggu saat latihan, dan semua orang tampak dua kali lebih menyebalkan dari biasanya.
"Rin kau sudah pulang? "
"Aa.. " Jawab Rin singkat, dia melirik Yoichi yang menatap polos kearahnya sambil menjilat eskrim.
Tiba-tiba sekelebat pikiran kotor terlintas di kepalanya. Rin menggeleng heboh membuat Sae menyerngit heran "Oh ya Yoichi maaf.. Aku dapat telepon dari pelatih, katanya ada yang harus kami bicarakan soal strategi tim. Mungkin malam ini aku tidak akan pulang"
Bibir Yoichi mengkerut ke bawah, dia ingin sekali protes dan meminta Sae tinggal tapi mana mungkin dia lakukan. Yang jadi masalah adalah dia hanya berdua bersama Itoshi Rin.
Lelaki dingin yang sampai saat ini tak pernah menegur atau mengobrol dengannya dalam satu kesempatan.
"Rin tolong jaga Yoichi"
"Tenang saja dia bukan anak kecil, tak ada yang perlu kau khawatirkan.. " Malas Rin, membuat Yoichi tertohok.
"Sebenarnya aku mengkhawatirkan mu, kalian hanya berdua dan kau adalah lelaki yang sudah cukup dewasa—"
"— kalau itu yang kau khawatirkan maka kau salah orang, bodoh! Lagipula aku tak tertarik pada mamalia! "
"Ma— ma.. Ma.. Lia? " Yoichi tidak paham dengan apa yang kakak beradik itu bicarakan, tapi dia sedikit kaget karena disinggung dengan kata yang menggambarkan dirinya saat ini.
Sae berdiri dari duduknya dan mendaratkan kecupan di ubun-ubun Yoichi, membuat sang empu bersemu merah sedangkan Rin memalingkan wajahnya. Entahlah ada debaran tak nyaman saat melihat interaksi mereka berdua.
"Sampai jumpa sayang"
"Hm.. Hati-hati Sae-niii"
"Jaga rumah ya Rin! "
"Tch, ini bukan rumahmu Nii-san! "
✾ ✾ ✾ ✾ ✾ ✾ ✾ ✾ ✾
Berada bersama Rin adalah hal terburuk dalam kamus Yoichi. Yoichi yang pada dasarnya sering berinteraksi tidak bisa hanya duduk diam tanpa melakukan apapun selain menonton siaran olahraga malam hari seperti ini. Rasanya sangat canggung.
![](https://img.wattpad.com/cover/350831080-288-k575259.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Allisa ] Soccer & Idol, Neko Otoko
Fanfiction[ Isagi Harem Spesial Series ] Blue Lock © Muneyuki Kaneshiro All Blue Lock chara Top x Bot Isagi Yoichi Disclaimer : Semi-canon, Idol AU, Supranatural, OOC, typo, nonbaku, bxb, romance, smutt, furry, harem. Asrama atlit sedang heboh karena kedatan...